Depoedu.com – Robot; ketika mendengar atau membaca tentang ini, spontan yang muncul dalam pikiran saya adalah sesuatu seperti Transformer, RoboCop, atau sesuatu yang datang dari masa depan a la Terminator.
Ia. Robot, itu sesuatu yang terbuat dari mesin, berwujud menyerupai manusia, dengan kemampuan super.
Robot bisa berubah bentuk dari kendaraan seperti Transformer, sangat manusiawi seperti RoboCop atau utusan dari masa depan untuk menjaga dan melindungi ras manusia dari kepunahan seperti Terminator.
Baca Juga: Pengajaran di Era Teknologi Informasi
Ketika banyak perusahaan menggunakan robot dalam oprasional mereka, hal pertama yang terpikirkan adalah transformer-transformer, RoboCop-RoboCop atau terminator-terminator yang menggantikan tugas manusia.
Mereka berwujud seperti manusia kemudian melakukan tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan manusia. Pekerjaan masing-masing individu di kantor akan digantikan oleh ‘individu-individu” robot. Demikian banyangannya.
Bagaimana dengan Anda Digiers? Apakah berpikir demikian juga?
Sebelum Revolusi Industri pada abad ke 18, semua peralatan produksi ditenagai atau dijalankan dengan tenaga manusia atau hewan. Ditemukannya mesin dengan tenaga uap oleh James Watt pada tahun 1776 ternyata merubah secara besar-besaran cara manusia dalam mengolah sumber daya alam maupun memproduksi barang.
Baca Juga: Enam Bidang Teknologi Baru yang Akan Mempengaruhi Karier di Era Revolusi Industri 4.0
Tenaga uap menandai lahirnya revolusi industry 1.0, awal abad ke 18. Wartaekonomi menulis “Saat itu terjadi perubahan secara besar-besaran di bidang pertanian, pertambangan, transportasi dan teknologi. Perubahan itu berdampak pada kondisi sosial, ekonomi dan budaya di dunia” (07/05/2019).
Lalu kemudian ditemukannya tenaga listrik pada awal abad ke 20 menandai lahirnya era Revolusi Industri 2.0. Tenaga uap digantikan oleh tenaga listrik. Peralatan-peralatan produksi dan transportasi yang sebelumnya menggunakan tenaga uap, beralih ke tenaga listrik.
Lini-lini produksi manufaktur berubah secara sinifikan. Lini produksi yang lebih “mobile” ditandai dengan hadirnya “ban berjalan / conveyor belt” pada tahun 1913. Pusat-pusat produksi berbagai peralatan sudah dilakukan secara massal. Listrik ternyata lebih murah dibandingkan dengan uap.
Revolusi Industri 2.0 mendorong lahirnya pesawat terbang, telepon dan lain-lain juga merubah wajah dunia secara signifikan. Revolusi industry 2.0, juga menjadi penanda komplitnya perubahan dari tantanan masyarakat agraris ke masyarakat industry di dunia.
Baca Juga: Tantangan Pendidikan Di Era Digital
Lalu puncak kehadiran computer pada tahun 1970-an menandai lahirnya era Industri 3.0. Mesin dan peralatan produksi berjalan otomatis. Masyarakat dunia beralih. Bukan lagi hanya sekedar masyarakat industry, melainkan menjadi masyarakat digital.
Paca perang dunia kedua usai, perkembangan teknologi computer berlangsung luar biasa. Jika sebelumnya ukuran computer sebesar satu kamar tidur dengan mengkonsumsi daya listrik yang besar, maka dengan penemuan semikonduktor, transistor dan IC (integrated chip)membuat ukuran computer menjadi semakin kecil.
Konsumsi daya listrik berkurang, sementara kemampuan menghitung menjadi berlipat ganda.
Lini-lini produksi yang sebelumnya dijalankan oleh manusia, kemudian beralih. Peran manusia mulai digantikan oleh computer sebagai operator pada lini-lini produksi. Era Industri 3.0 ditandai dengan automatisasi pada masing-masing lini produksi.
Tidak hanya digitalisasi produksi, era Industri 3.0 juga dikenal sebagai era informasi. Kemajuan yang . sangat pesat dalam teknologi informasi turut merubah wajah dunia menjadi sedemikian rupa.
Pada puncaknya kemajuan berbagai teknologi digital dan informasi ini mendorong segala sesuatu terhubung dan terintegrasi dengan bantuan internet. Lini-lini produksi yang sebelumnya sudah terdigitalisasi kemudian oleh internet diintegrasikan dengan lini-lain dalam perusahaan.
Baca Juga: Hari Ini Kemendikbud Me-launching Program Digitalisasi Sekolah
Tidak hanya produksi, internet mengintegrasikan semua rantai supply. Pemasok, perusahaan dan customer sekaligus dalam sebuah system aplikasi computer. Era internet dalam segala bidang (Internet of Things) menandai hadirnya era Industri 4.0.
Digitalisasi dan Robotisasi pada era Industri 3.0 mengalami perubahan yang signifikan berkat berbagai kemajuan teknologi informasi dan digital. Tidak terbatas hanya pada integrasi Internet of Things (IoT) perkembangan digital hari ini juga ditandai dengan adanya kecerdasan buatan.
Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan memungkinkan interkoneksi antara satu lini produksi yang telah terintegrasi dengan lini lain dalam suatu bidang industry atau bahkan dengan bidang lain dan industri yang lain.
Artificia Intelligence tidak hanya memungkinkan sebuah lini produksi mendeteksi kesalahan dalam proses, menganalisa sumber kesalahan tersebut sekaligus memberikan berbagai alternative solusi untuk menanganinya. Bahkan proses problem solving ini bisa ia lakukan sendiri.
Baca Juga: Digitalisasi Administrasi Bisnis dan Tantangan Lembaga Pendidikan
Era Revolusi Industri 4.0 adalah era Internet og Things dan Artificial Intelligence. Maka robot pada era hari ini bukan hanya dalam ujud fisik seperti tansformer. Robot adalah juga perangkat lunak system computer, yang terintegrasi oleh Internet of Things dan di lengkapi dengan Artificial Inteligence sekaligus.
Lantas masih adakah peran manusia dalam era Revolusi Industry 4.0 ini? Seberapa besar peran dan campur tangan manusia dalam sebuah proses manufaktur? Bagaimana Era ini merubah cara kerja manusia dari manual menjadi digital?
Tulisan ini sebelumnya tayang di eposdigi.com, kami tayangkan kembali dengan izin dari penulis. / Foto: akurat.co
[…] Baca juga: Hari Ini Eranya Robot, Bung! […]
[…] Baca juga: Hari Ini Eranya Robot, Bung! […]
[…] Baca Juga: Hari Ini Eranya Robot, Bung! […]