Depoedu.com – Pada awal pembentukannya, otak memerlukan asupan nutrisi yang berasal dari makanan yang dikonsumsi oleh Ibu. Setelah lahir, hingga kira-kira usia 5 tahun, anak tetap memerlukan asupan makanan bergizi.
Namun sejak dalam kandungan, otak tidak hanya membutuhkan nutrisi. Otak pun memerlukan rangsangan agar otak dapat terus betumbuh dan berkembang.
Otak seorang anak sehat, terbentuk 100 milyar sel otak. Masing-masing sel dapat menciptakan 20.000 koneksi. Seorang anak akan semakin cerdas jika semakin banyak konkesi pada 100 milyar sel otak tersebut.
Dan koneksi tersebut haya dapat tercipta jika otak anak dirangsang sejak masih dalam kandungan, hingga pada usia emas pertumbuhan anak.
Baca Juga : Membacakan Seribu Judul Cerita, Baru Bisa Menumbuhkan Minat Baca Anak?
Kesadaran inilah yang mendorong Ibu Yahudi pada saat hamil, mengerjakan soal matematika atau sesering mungkin mendengarkan musik klasik.
Jadi untuk menciptakan koneksi sebanyak-banyaknya pada satu sel otak anak, otak harus terus dirangsang melalui interaksi dengan anak terus menerus. Salah satu bentuk interaksi tersebut adalah dengan membacakan cerita.
Membacakan cerita bagi anak sangat bermanfaat dalam perkembangan dan pertumbuhan anak, diantaranya melatih kemampuan kognitif, dan menambah kosakata dan membentuk kreativitas anak.
Baca Juga : Orang Yahudi Mendidik Anak Sejak Dalam Kandungan
Membacakan cerita, terutama cerita yang bagus dan sesuai dengan usia anak, akan merangsang perkembangan emosi anak. Selain itu, membaca cerita pada anak juga meningkatkan hubungan emosional yang erat dengan anak.
Lebih dari itu, membacakan cerita juga menumbuhkan minat baca anak. Minat baca adalah landasan yang sangat penting, bukan hanya untuk belajar di sekolah, melainkan juga meletakkan dasar belajar sepanjang hayat.
Belajar sepanjang hayat adalah hal yang diperlukan untuk menjadi sukses dalam karir pada kehidupan dewasa.
Banyak orang tua merasa tidak punya waktu untuk melakukannya. Namun menurut hemat kami, masalahnya bukan pada memiliki atau tidak memiliki waktu. Masalahnya ada pada kemauan orang tua membacakan cerita bagi anak.
Jika masalahnya terletak pada memiliki waktu untuk melakukannya atau tidak maka, orang tua seperti Barrack Obama, tidak akan dapat melakukannya.
Baca Juga : Menumbuhkan Sikap Empati Lewat Gerakan Literasi
Mengapa? Karena tentu saja sebagai Presiden Amerika Ia sangat sibuk. Namun Obama mampu melakukannya, untuk kedua anaknya setiap malam.
Sebelum kedua anaknya tidur, Ia membacakan 7 seri buku JK Rowling, Harry Potter hingga tamat.
Sekarang jelas bahwa aktivitas membacakan buku bagi anak sangat bermanfaat. Masalahnya bagaimana melakukannya.
Tips membacakan buku untuk anak
Agar membacakan buku benar-benar berdampak bagi pertumbuhan anak, berikut ini beberapa tips yang dapat dipraktekkan:
- Memilih buku yang sesuai
Memilih buku yang sesuai dengan usia perkembangan anak. Jadi buku yang dipilih bukan buku untuk orang dewasa atau remaja. Selain itu, buku tersebut harus memiliki muatan nilai, mengandung karakter, dan menyenangkan anak.
- Melakukan persiapan
Sebelum membacakan buku, bagian yang akan dibacakan tersebut dibaca terlebih dahulu. Isinya harus dipahami terlebih dahulu. Jika perlu, siapkan alat untuk memperagakan.
- Libatkan anak
Dalam membacakan cerita, libatkan anak seperti anak jadi bagian dari cerita tersebut. Lakukan improvisasi, misalnya dengan suara sehingga jadi menarik.
- Tanya jawab tentang bacaan
Pada akhir aktivitas membacakan buku, orang tua bertanya tentang isi buku, pesan dari cerita, watak tokoh dalam cerita, dan alur cerita. Ini bukan seperti evaluasi. Tanya jawab di akhir cerita adalah cara untuk merangsang otak anak terkait cerita yang dibacakan dari buku tersebut.
Baca Juga : Bertumbuh Menjadi Dewasa Adalah Pilihan
Sekarang jelas bahwa membacakan ceritra untuk anak, penting bukan? Untuk melakukannya diperlukan kemauan. Jika Eduers lakukan, itu adalah investasi waktu yang sangat berharga bagi masa depan anak Anda.
Foto : lifestyle.kompas.com
[…] Baca Juga : Bacakan Buku Untuk Anak Sangat Bermanfaat, Orang Tua Tidak Punya Waktu? […]
[…] Baca Juga: Bacakan Buku Untuk Anak Sangat Bermanfaat, Orang Tua tidak Punya Waktu? […]