Depoedu.com – Peserta didik adalah anak-anak, belum menginjak usia dewasa, maka mereka memerlukan usaha, bantuan, bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa. Dengan demikian diharapkan kelak dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai individu.
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang mempunyai fitrah atau potensi dasar (baik secara fisik maupun psikis), yang perlu dikembangkan. Untuk mengembangkan potensi tersebut, sangat dibutuhkan pendidikan dari pendidik.
Dalam pandangan yang lebih modern, anak didik tidak hanya dianggap sebagai obyek atau sasaran pendidikan, melainkan juga harus diperlakukan sebagai subyek pendidikan. Hal ini antara lain dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam proses belajar mengajar.
Baca Juga: Tiga Model Sinergi Orang Tua dan Guru, Dalam Pembelajaran Daring
Dalam sebuah proses pendidikan tentunya dibutuhkan sebuah alat yang mendukung terlaksananya kegiatan mendidik.
Hari –hari ini proses pendidikan kita berubah. Anak-anak harus belajar di rumah mengingat pandemi covid-19 di seluruh dunia, termasuk Indonesia, belum jelas kapan berakhir.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mempersiapkan skenario belajar dari rumah (BDR) hingga akhir tahun ini. Skenario tersebut dipersiapkan untuk mengantisipasi kemungkinan pandemi covid-19 di Indonesia berlangsung hingga akhir 2020.
“Kita sedang siapkan kalau nanti belajar dari rumah ini bisa terjadi sampai akhir tahun”, kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal PAUD, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbud Muhammad Hamid.
Bagi anak-anak yang belajar di rumah dengan sistem virtual, berbagai keuntungan bisa didapatkan, berikut empat di antaranya.
- Anak semakin dekat dengan orang tua
Dengan belajar di rumah, peran orang tua makin vital terhadap tumbuh kembang anak. Dukungan orangtua sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan pendidikan anak. Orang tua tentu akan memberikan pendampingan agar anak dapat berkembang dengan baik.
- Anak terbebas dari problem ketidakpercayaan diri
Belajar online secara tidak langsung bisa membebaskan anak dari problem ketidak percayaan diri. Dalam situasi pembelajaran normal di kelas, tak sedikit anak yang merasa takut dan malu untuk menyampaikan pendapat di hadapan guru dan teman-teman sekelas.
Baca Juga: Jangan Mencabut Jalinan Pembelajaran Siswa Dan Gurunya Karena Corona
Merasa diri menjadi sorotan, diperhatikan oleh banyak orang, merupakan beberapa dari alasan mereka dalam hal ini. Pembelajaran dalam kelas online, memungkinkan mereka terbebas dari kecemasan dan sikap gugup, karena dilatih dengan diskusi tanpa tatap muka.
- Anak mampu menetapkan tujuan
Pembelajaran online mengkondisi pertumbuhan proses belajar mandiri. Dalam hal ini, aktivitas belajar anak bukan semata-mata untuk memenuhi kewajibannya sebagai peserta didik.
Anak tidak hanya diwajibkan mengikuti proses belajar mengajar, dan menyelesaikan tugas-tugas dari pendidik. Sebaliknya, kegiatan belajar dari rumah membantu anak berlatih memiliki tujuan yang ditetapkan sendiri.
- Anak menjadi aktif dan kreatif mencari sumber belajar
Ketersediaan sumber belajar sering menjadi persoalan bagi penguasaan kompetensi yang dituntut. Sekolah seringkali hanya menyediakan sumber belajar yang sangat terbatas, dan sifatnya sektoral.
Baca Juga: Menuju Pembelajaran Daring yang Lebih Bermakna dan Esensial
Pada umumnya sumber belajar hanya tiga, dan seringkali tidak lengkap, yaitu perpustakaan, buku pelajaran pegangan peserta didik, dan lembar kerja peserta didik. Dengan belajar dari rumah, anak justru memiliki sumber belajar yang lebih banyak dan beragam. (Foto: sumbar.antaranews.com)
[…] Baca Juga : Empat Keuntungan Belajar dari Rumah di Masa Pandemi Covid-19 […]
[…] Baca Juga : Empat Keuntungan Belajar Dari Rumah Di Masa Pandemi Covid-19 […]
[…] Baca Juga : Empat Keuntungan Belajar Dari Rumah Di Masa Pandemi Covid-19 […]