Apa yang terjadi ketika marah? (Bagian pertama dari tiga tulisan)

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Seperti halnya bahagia, amarah juga merupakan perasaan yang biasa dialami oleh seseorang. Amarah adalah salah satu bentuk respon alamiah  manusia atas kejadian yang dialaminya. Hal-hal yang mengakibatkan seseorang marah biasanya berupa peristiwa yang tidak menyenangkan. Perasaan negatif seperti sedih, kecewa, dan juga amarah yang muncul merupakan cara tubuh merespon hal-hal yang tidak menyenangkan yang dialami.

Ada banyak faktor tak terhindarkan yang dapat memicu amarah seseorang. Penyakit, seperti Diabetes dan Alzheimer. Ketidakseimbangan gulah darah dalam tubuh seorang penderita Diabetes juga mengakibatkan ketidakseimbangan produksi hormon serotonin dalam otak. Ketidak seimbangan produksi hormon pembawa kebahagiaan ini bisa menjadi pemicu ketidakstabilan emosi pada penderita Diabetes. Begitu juga dengan kepikunan yang dialami oleh seorang penderita Alzheimer bisa juga merubah pola perilakunya. Alzheimer dapat merubah seseorang menjadi berperilaku negatif.

Pemicu amarah lainnya adalah gangguan hormonal.  Kita mengenal Sindrom Pra Menstruasi dan  Menopause sebagai dua siklus alamiah yang dialami oleh setiap perempuan sehat yang mengakibatkan gangguan kerja hormon-hormon tertentu. Gangguan hormonal ini bisa menimbulkan perubahan suasana hati. Wujud dari perubahan suasana hati ini dapat kita jumpai dalam perilaku mudah tersinggung atau mudah marah.

Selain karena penyakit dan gangguan hormonal, obat-obatan tertentu juga dapat mengakibatkan seseorang mudah marah. Obat kolesterol dan obat tidur adalah contohnya. Kedua obat ini ternyata membawa efek samping berupa perubahan suasana hati. Suasana hati yang buruk dapat memicu amarah seseorang.  Penyebab lainnya adalah karena insomnia dan juga depresi. Insomnia dan depresi diyakini dapat menjadi factor lainnya yang dapat mengakibatkan seseorang berperilaku negatif seperti marah. Sekumpulan factor ini biasanya teridentifikasi sebagai penyebab amarah. (doktersehat.com)

Apa sebenarnya yang terjadi pada otak ketika marah?

Dalam buku Words Can Change Your Brain, Andre Newberg dan Mark Robert Waldan menulis bahwa amarah adalah hasil dari kerja amigdale pada otak. Pusat pengatur emosi pada otak ini mengirim pesan pada kelenjar endokrin untuk melepaskan hormon penangkal ‘serangan’ terhadap tubuh.

Amigdale adalah filter yang ada di otak untuk menyaring semua hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang tidak menyenangkan itu dianggap sebagai serangan terhadap tubuh oleh amigdale. Untuk menangkal serangan itu amigdale memerintahkan kelenjar endokrin untuk melepaskan dua pasukan terkuatnya. Hormon yang dilepaskan oleh kelenjar endokrin atas perintah dari amigdale sebenarnya sangat berguna untuk melindungi diri dari sakit yang dapat ditimbulkan oleh hal-hal yang tidak menyenangkan tersebut. Hormon itu adalah  Adrenalin dan Kortisol yang merupakan hormone anti stres yang dilepaskan oleh kelenjar endokrin atas perintah amigdale untuk tujuan tersebut. (www.depoedu.com)

Dalam tingkatan yang wajar Adrenalin dan Kortisol sangat berguna menangkal berbagai serangan itu untuk menghindarkan tubuh dari kerusakan atau sakit. Diantaranya, Adrenalin bertugas menekan rasa nyeri, sementara Kortisol adalah hormon yang bertanggungjawab untuk mengatur tekanan darah,  menyeimbangkan kadar gula dalam darah dan melawan peradangan dalam tubuh.

Yang menjadi masalah adalah ketika amigdale membaca bahwa ada terlalu banyak serangan. Amarah yang tidak terkontrol dibaca oleh amigdala sebagai serangan yang bertubi-tubi. Serangan-serangan ini mengakibatkan pusat amigdala memerintahkan kelenjar endokrin melepaskan semakin banyak Adrenalin dan Kortisol. Terlalu banyak Adrenalin dan Kortisol yang membanjiri sel-sel tubuh justru berakibat negatif bagi tubuh. (Bersambung….) (Foto: idnews.co.id)

* (Inspirasi utama tulisan ini berasal dari meteri training “APP Culture House” yang diselenggarakan oleh APP Academy untuk karyawan APP, Sinar Mas Group, di KKM Karawaci tanggal 14 Mei 2019).

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments