Hindari Lima Kesalahan ini, Agar Tidak Menjadi Penyesalan Seumur Hidup

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Tulisan ini merupakan lanjutan dari tulisan kemarin, bagian terahir dari dua tulisan.

Depoedu.com-Ada yang bilang begini, “Masa Kecil Bahagia, Muda Foya Foya, Tua Kaya Raya”. Sah-sah saja. Semua orang mempunyai ukuran untuk mengukur kebahagiaannya sendiri. Entah di masa dia muda atau kelak di hari tuanya.

Ketika seseorang beranjak dari remaja menuju masa dewasa awal, katakanlah berumur 20 tahun, adalah fase di mana seseorang sudah memiliki sikap mental yang lebih siap untuk memikirkan masa depannya secara serius.

Pada fase usia ini, sebagian besar sifat anak remaja yang labil, belum bisa mengambil keputusan serius, kecenderungan untuk hanya bersenang-senang, harus segera ditinggalkan.

Beranjak dewasa sesuai umur biologis tubuh adalah sesuatu yang normal. Setiap tahun orang merayakan ulang tahun. Bersyukur atas usianya yang bertambah.

Namun konsekuensi biologis tubuh ini harus diikuti oleh pilihan-pilihan hidup tertentu agar masa muda bermakna, minimal agar kelak tidak menyesali pilihan-pilihan hidupnya di masa muda.

Maka pilihan-pilihan hidup berikut ini sebaiknya dihindari, agar kelak ketika tua nanti, tidak menjadi penyesalan yang berkepanjangan.

Hanya mengandalkan pendidikan formal.

Di zaman ini, sekolah formal saja tidak cukup. Setumpuk ijazah tetap hanyalah selembar surat. Bukan berarti pendidikan formal tidak penting. Pendidikan formal adalah sebuah keharusan dasar.

Baca juga : Hindari Sembilan Kesalahan Ini, Agar Tidak Menjadi Penyesalan Seumur Hidup – Empat Bagian Pertama

Artinya pendidikan formal adalah pegangan dasar yang berguna. Karena pendidikan formal hanyalah pegangan dasar, maka butuh keahlian spesifik dan keterampilan bertahan hidup yang mumpuni agar kelak bisa mengarungi kehidupan sebenarnya di tengah masyarakat.

Mendalami keterampilan tambahan selain pencapaian akademik adalah nilai lebih bagi siapa saja yang memilikinya.

Tidak memiliki literasi keuangan yang cukup

Investasi, semakin cepat dilakukan semakin besar potensi penghasilannya di masa depan. Karena itu masa awal 20-an tahun adalah kesempatan untuk memulai investasi.

Saat ini banyak orang berpendapat bahwa memiliki satu sumber penghasilan saja adalah pendapat yang sudah ketinggalan zaman. Memiliki lebih dari satu sumber penghasilan adalah keharusan saat ini.

Terjebak pada hutang, memilih investasi yang salah akhirnya berujung penipuan, judi, terlalu konsumtif, membelanjakan keinginan bukan kebutuhan,  adalah sedikit dari banyak gejala yang terlihat dari penyakit kurangnya literasi di bidang keuangan. Dan jelas bahwa hal ini tentu akan mempengaruhi seseorang kelak ketika beranjak tua.

Tidak mempelajari Bahasa Asing.

Saat ini dunia sudah terhubung sedemikian rupa, sehingga batas-batas mobilitas umat manusia telah menjadi runtuh sedemikian rupa.

Keterhubungan yang sedemikian intens dan masif ini tentu adalah sebuah peristiwa komunikasi. Karena itu penguasaan terhadap bahasa asing adalah keharusan. Terutama Bahasa Inggris yang memiliki penutur terbanyak di seluruh dunia.

Karena itu, Bahasa Inggris adalah keharusan setelah bahasa Ibu, dan nilai plus jika memiliki keterampilan menuturkan bahasa lain selain Bahasa Inggris. Mengabaikan bahasa asing bisa jadi akan menyulitkan di masa yang akan datang.

Baca juga : Dampak Judi Online Kian Mengkhawatirkan. Apa Yang Harus Dilakukan Pemerintah?

Tidak Memiliki Mindset Pembelajar

Pembelajar adalah nama lain dari mereka yang menantang dirinya untuk keluar dari zona nyaman. Pembelajar juga berarti orang yang berusaha untuk mendorong dirinya untuk memiliki alternatif- alternatif solusi atas setiap permasalahan yang dihadapinya.

Pembelajar adalah mereka yang tetap meng-upgrade dirinya, dengan pengetahuan dan keterampilan, dengan jejaring, dengan berbagai aktivitas baru untuk memperkaya diri melalui hal-hal tersebut.

Meremehkan dan melalaikan kewajiban beribadah

Bagi mereka yang percaya bahwa ada ada “Entitas Yang Melampaui” dirinya tentu berusaha sedemikian rupa untuk mendekatkan diri dan menyatakan tunduk atas-Nya.

Mereka yang beragama, menyebutnya percaya dan takwa. Mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya.

Namun sesungguhnya menjalankan kewajiban agama; beribadah, menjauhi perbuatan dosa, hidup baik dan lurus karena Allah, adalah kesempatan untuk terus menjadi “sehat secara rohani”.

Dan bagi mereka yang percaya, “sehat secara rohani” adalah hal penting lain yang harus sungguh diberi porsi yang cukup ketika di masa muda.

Namun pada akhirnya, lima kesalahan ini, sekali lagi adalah pilihan. Toh semua tentu sepakat bahwa setiap orang akan bertambah tua, seiring usia yang bertambah, namun menjadi dewasa adalah pilihan.

Karena itu, lima tawaran ini tentu bukan hanya untuk mereka yang berusia 20-an tahun. Siapapun, pada usia berapapun, yang sudah memiliki kematangan berpikir, baik adanya untuk menghindarinya.

Foto: IDN Times

Tulisan ini pernah tayang di eposdigi.com, ditayangkan kembali dengan seizin penulis.

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments