Depoedu.com – Arab Saudi hari Minggu sore kemarin meng-konfirmasi 3.460 kasus Covid baru, sehingga jumlah kasus sejak awal pandemi menjadi 578.753. Pada pengumuman yang disampaikan tersebut, otoritas Arab Saudi juga meg-konfirmasi satu kematian baru terkait covid-19. Itu berarti jumlah kematian karena virus ini di Arab Saudi menjadi 8.893 orang.
Ini menunjukkan bahwa jumlah kasus covid-19 meningkat pesat karena varian omicron, dengan interaksi dua kali lipat lebih banyak dalam seminggu ini.
Namun dalam pernyataannya, juru bicara kementrian kesehatan Mohamed Al-Abd Al-Aly mengatakan bahwa meskipun Arab Saudi mengalami lonjakan kasus covid-19, jumlah kasus kritis lebih rendah dibandingkan dengan kasus tahun sebelumnya.
Menurut Mohamed Al-Abd, ini dapat terjadi karena efektivitas dari penyuntikan vaksin covid-19 dan upaya nasional untuk mencegah penyebaran covid-19.
Karena penyuntikan vaksin, upaya pencegahan penyebaran covid-19 mulai berdampak efektif. Maka, meskipun ada kecenderungan peningkatan kasus yang signifikan, pemerintah tetap menyerukan persiapan untuk memulai kembali pembelajaran tatap muka.
Terutama tatap muka untuk anak usia di bawah 12 tahun, setelah ditunda sejak Oktober tahun yang lalu. Dalam konferensi pers pada hari Minggu (9/1) Kementrian Pendidikan Saudi mengumumkan pembukaan kembali Sekolah Dasar dan taman Kanak-kanak mulai 23 Januari 2022.
Baca Juga: Arab Saudi Mengembangkan Kurikulum Baru Untuk Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kritis Dan Toleransi
Melalui konferensi pers tersebut, pemerintah menegaskan bahwa pendidikan di level SD dan Taman Kanak-kanak sudah ditutup lebih dari 18 bulan karena pandemi covid-19.
Oleh karena itu, seperti dilaporkan oleh Arab News, Kementrian Pendidikan menegaskan pentingnya orang tua menyiapkan anak mereka untuk segera kembali untuk menjalani pembelajaran tatap muka.
Beberapa upaya persiapan telah dilakukan oleh Pemerintah Arab Saudi. Misalnya Kementrian Pendidikan menerapkan langkah-langkah pencegahan di sekolah, seperti pembiasaan kewajiban memakai masker, kewajiban menggunakan handsanitizer dan social distancing.
Selain itu, otoritas kesehatan Arab Saudi mempercepat memberikan vaksin kepada anak usia 5 hingga 11 tahun, pada bulan Desember yag lalu, setelah otoritas makanan dan obat-obatan Saudi menyeujui penggunaan vaksin Pfizer dan Bionttech bagi anak usia 5 hingga 11 tahun.
Baca Juga: Nadiem Makarim: Sekolah Segera Menyelenggarakan Pembelajaran Tatap Muka
Itu rangkaian persiapan bagi para murid yang dapat mengikuti pembelajaran tatap muka. Sedangkan bagi anak-anak yang terkendala secara kesehatan yang mengharuskan mereka untuk terus belajar secara daring, boleh melanjutkan proses belajar daring melalui platform pendidikan Madrasafi (sekolah saya).
Platform ini diluncurkan oleh pemerintah Arab Saudi pada awal pandemi, pada tahun 2020. Platform ini diunduh dan digunakan oleh lebih dari 5 juta murid di seluruh Arab Saudi.
Dalam pembelajaran daring, platform Madrasafi sangat membantu. Oleh karena itu pemerintah Arab Saudi dipuji oleh PBB dalam laporannya. Menurut laporan tersebut, penggunaan Madrasafi membuat Arab Saudi berhasil menyelenggarakan pendidikan invoatif.
Dengan Madrasafi guru dan murid dapat difasilitasi untuk meyelenggarakan kelas virtual. Murid dapat melakukan presentasi, berbagi konten, baik video maupun pdf.
Di Indonesia, pemerintah sudah melakukan persiapan yang sama dan terus mendorong anak untuk kembali ke sekolah. Namun masih banyak orang tua masih enggan mengizinkan anaknya untuk kembali ke sekolah.
Kita berharap berharap berita tentang Arab Saudi ini menginspirasi orang tua kita untuk mengizinkan anaknya kembali ke sekolah.
Foto: hidayatullah.com
[…] Baca Juga : Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Di Arab Saudi Bersiap Untuk Belajar Tatap Muka […]
[…] Baca Juga : Taman Kanak-Kanak Dan Sekolah Dasar Di Arab Saudi Bersiap Untuk Belajar Tatap Muka […]