Depoedu.com- Kualifikasi pendidikan Australia diatur melalui The Australian Qualifications Framework (AQF), yang menghubungkan sekolah-sekolah Australia ke dalam satu sistem nasional.
Hal ini memungkinkan siswa di Australia untuk dengan mudah berpindah dari satu tingkat pendidikan ke tingkat berikutnya dalam sistem yang terakreditasi secara nasional.
Sistem pendidikan Australia memiliki tiga sektor utama pendidikan tinggi yakni : universitas, lembaga kejuruan, dan lembaga Bahasa Inggris.
Di Australia, pendidikan itu sangat diperhatikan oleh pemerintahnya, sampai-sampai setiap anak yang terlahir di Australia punya kewajiban untuk bersekolah.
Baca Juga : Ingin Menjadi Pemimpin Besar, Anda Membutuhkan Mindset Yang Benar
Bahkan pemerintah tidak segan-segan memberi sanksi terhadap orang tua jika anaknya sering membolos dan malas untuk sekolah, Jadi tidak heran kalau masyarakat Australia mayoritas berpendidikan.
Untuk tahun akademik, sedikit berbeda jika dibandingkan dengan Indonesia. Di Australia, tahun ajaran baru dimulai dari awal tahun dan berakhir di akhir tahun. Satu tahun ajaran dibagi menjadi 4 term dan masing-masing term ada ujiannya.
Lebih jauh, seminggu sebelum dimulainya semester, sekolah-sekolah di Australia biasanya mengatur Minggu Orientasi untuk membantu siswa mengenal sekolah dan kehidupan siswa di Australia.
Organisasi siswa yang berbeda memberikan informasi tentang kegiatan mereka dan merekrut anggota baru. Pekan Orientasi juga mencakup kegiatan sosial, kesempatan sempurna untuk mendapatkan teman baru.
Lembaga pendidikan Australia telah memupuk kebutuhan siswa selama bertahun-tahun; sebagian besar memiliki departemen dengan staf yang kompeten yang tugasnya adalah untuk membantu siswa secara khusus.
Untuk tingkat pendidikan awal, ada namanya Taman Kanak-Kanak, kemudian setelah tamat dilanjutkan ke Sekolah Dasar. Di sini siswa belajar selama 6 sampai 7 tahun, kemudian setelah lulus dilanjutkan lagi ke Sekolah Menengah Pertama.
Di sini siswa akan belajar selama 3 tahun, kemudian dilanjutkan ke Sekolah Menengah Atas dan di sini siswa akan belajar selama 2 sampai 3 tahun.
Setelah tamat dari Sekolah Menengah Atas siswa akan mendapatkan sertifikat yang berisi nilai mata pelajaran yang telah diraihnya, nilai tersebut akan berguna untuk mendaftar ke Universitas tanpa perlu diuji lagi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu yang lalu menggelar rapat terbatas untuk membahas peta jalan pendidikan tahun 2020-2035. Dalam ratas, Jokowi mengatakan dasar pembentukan sumber daya manusia (SDM) di masa mendatang akan jauh berbeda.
“Karena cara bekerja masa depan akan jauh berbeda dari yang kita alami hari ini. Pembentukan SDM unggul tidak bisa lagi berdasarkan perkembangan ilmu yang dibentuk berdasarkan tren masa lalu, tapi tren masa depan,” kata Presiden Jokowi saat membuka ratas yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/6/2020).
Baca Juga : Empat Solusi Pintar Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Karena itu, Jokowi meminta jajarannya untuk menjadikan negara-negara lain yang sistem pendidikannya telah berhasil mengadaptasi perubahan yang baru sebagai tolok ukur atau benchmarking.
Misalnya Australia. “Untuk itu saya minta dilakukan benchmarking pada negara-negara yang berhasil adaptasi sistem pendidikan untuk menghadapi perubahan kebutuhan di masa depan seperti di Australia.
Lebih lanjut, Presiden Jokowi meminta SDM unggul yang dibangun ke depannya merupakan SDM yang berkarakter. SDM yang berakhlak mulia dengan meneguhkan nilai-nilai Indonesia.
“SDM unggul yang ingin kita bangun adalah SDM yang berkarakter, yang berakhlak mulia, dengan menumbuhkan nilai-nilai Indonesia dan Pancasila. Pendidikan karakter tidak boleh dilupakan karena ini merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan mental dan karakter bangsa,” kata Presiden Jokowi.(Foto : hotcourses.co.id)