Empat Solusi Pintar dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Revolusi industri pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Klaus Schwab,  Founder and Executive Chairman of the World Economic Forum, di dalam bukunya. Buku tersebut menjelaskan bahwa era  revolusi industri 4.0 akan mengubah hampir sebagian besar hidup manusia. Revolusi ini melahirkan super komputer, kendaraan tanpa pengemudi, robot pintar, perkembangan neurotechnology dan dunia digital yang serba otomatis lainnya. Kini realitas di dunia dapat terkoneksi dengan dunia virtual melalui bantuan internet. Ini yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia, terutama di dunia bisnis.

Kemajuan teknologi yang ada di dalamnya membuat wajah industri dunia berubah secara drastis. Dengan gencarnya perubahan lini kehidupan menjadi serba digital, bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Akan tetapi dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan.

Kenyataan ini mendorong pemerintah kita untuk  gencar mensosialisasikan revolusi industri 4.0 di Indonesia. Guna mewujudkan industri generasi ke empat ini pemerintah merancang peta jalan dengan nama Making Indonesia 4.0, yang mana berisi sejumlah inisiatif.Salah satu garis besar dari inisiatif tersebut adalah mempersiapkan tenaga kerja andal dan keterampilan khusus untuk bisa menerapkan teknologi terkini yang terus bergerak maju dan mengalami perubahan.

Menghadapi era revolusi industri pengembangan sumber daya manusia ( SDM) menjadi salah satu faktor penting dalam keberhasilan suatu negara. Diperlukan pendidikan sebagai bekal agar SDM tersebut memiliki kualitas untuk mampu bersaing dengan ketat. Selain itu, keterampilan dan kepemimpinan seseorang juga berpengaruh pada kemampuan bertahan dalam era transformasi teknologi yang begitu cepat.  Empat solusi pintar menghadapirevolusi Industri :

  1. Kecerdasan Emosional

Kecerdasan emosional (EQ) adalah bagaimana kita  mengekspresikan emosi dan mengatasinya dengan cara yang positif bahkan di situasi yang penuh tekanan. Orang dengan EQ tinggi sering mampu untuk berkomunikasi secara efektif, berempati dengan orang lain, mengatasi kesulitan dan meredakan konflik. Pengetahuan dan pemahaman ini, sebagian besarnya, merupakan proses non-verbal yang membentuk pemikiran dan mempengaruhi seberapa baik Anda berhubungan dengan orang lain.

EQ adalah kemampuan yang bisa dipelajari, bukan sesuatu yang  kita bawa sejak lahir. Namun, mempelajari kecerdasan emosional tak ada artinya jika kita tidak menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan. Hanya karena kita tahu bahwa  kita harus melakukan sesuatu, bukan berarti kita  akan melakukannya—terutama saat  kita terbebani stres, yang bisa mengalahkan niat baik Anda.

  1. Penghakiman dan pengambilan keputusan

Penghakiman dan pengambilan keputusan adalah kemampuan untuk menarik kesimpulan tentang situasi saat ini dan kemampuan untuk membuat keputusan dalam kondisi apa pun, termasuk di bawah tekanan.

Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti (digunakan) sebagai suatu cara pemecahan masalah.

  1. Orientasi layanan

Orientasi layanan adalah keinginan untuk membantu dan melayani orang lain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dengan fokus pada layanan, kita akan selalu berusaha memberikan yang terbaik kepada pelanggan , tanpa menunggu evaluasi sederhana.

  1. Negosiasi

Negosiasi adalah suatu bentuk interaksi sosial antara beberapa pihak yang bertujuan untuk mencapai kesepakatan bersama yang dianggap menguntungkan pihak-pihak yang bernegosiasi. Orang yang melakukan kegiatan negosiasi disebut dengan negosiator.Menurut kamus Oxford, arti negosiasi adalah suatu cara yang dilakukan dalam upaya mencapai kesepakatan melalui diskusi formal. Negosiasi dilakukan oleh dua pihak atau lebih dimana masing-masing pihak memiliki pendapat/ tujuan berbeda dan terjadi proses tawar-menawar untuk mencapai kesepakatan.

Kegiatan negosiasi digunakan di berbagai bidang kehidupan, dan biasanya menyangkut permasalahan banyak orang. Misalnya dalam dunia bisnis dan organisasi, aktivitas pada kedua bidang ini tidak pernah lepas dari proses negosiasi. Kemampuan untuk berbicara, bernegosiasi dan meyakinkan orang dalam aspek pekerjaan. Secara alami, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk masuk ke dalam perjanjian yang menghasilkan hasil yang diharapkan, tetapi ini dapat dicapai dengan praktik hebat dan persepsi diri. (Foto: ekbis.sindonews.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Empat Solusi Pintar Dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0 […]