Mengajarkan Siswa Berpikir Kritis

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Pendidikan di sekolah semestinya diarahkan tidak semata-mata dalam hal penguasaan dan pemahaman konsep-konsep ilmiah, namun juga pada peningkatan kemampuan dan keterampilan berpikir siswa, khususnya keterampilan berpikir kritis. Guru perlu mengajarkan siswa untuk belajar berpikir. Mengapa?

Kehidupan penuh dengan kompetisi dan keunggulan dalam berkompetisi terletak pada kemampuan dalam mencari dan menggunakan informasi, kemampuan analitis-kritis, dan keakuratan dalam pengambilan keputusan.

Pemikiran kritis akan membentuk siswa menjadi pribadi yang teguh, cerdas, dan tidak  mudah percaya dengan suatu hal karena dia tidak hanya menerima informasi begitu saja, namun akan mempertanyakannya.

Berpikir kritis akan melatih siswa agar tidak sekadar menjadi pengikut atau selalu mengatakan ‘ya’ tanpa tahu tujuan dan alasan mengapa harus melakukan hal tersebut.

Kemampuan memecahkan masalah diharapkan akan muncul dari diri siswa dan akan menjadi landasan penting dalam kehidupan yang menentukan kesuksesannya di masa depan.

Berpikir kritis tidak tumbuh dengan sendirinya, melainkan melalui proses pembelajaran yang konsisten dan berkesinambungan. Namun mengenalkan keterampilan berpikir kritis pada siswa tidaklah serumit dan sesulit yang kita bayangkan.

Baca Juga : Presentasi, Upaya Membangun Sikap Percaya Diri Siswa

Sekolah Stella Maris, yang memiliki komitmen untuk memberikan pendidikan yang bermutu serta menjadikan siswa-siswanya unggul sudah menerapkan pembelajaran keterampilan berpikir kritis pada siswa.

Keunggulan salah satunya dibentuk karena ada rasa aman dan nyaman dari diri siswa sehingga menjadi lebih percaya diri. Dan rasa percaya diri akan memunculkan kebebasan dan keberanian berpendapat, berekspresi, dan kemampuan mengembangkan potensi-potensi kecerdasan pada dirinya yang merupakan dasar keterampilan berpikir kritis.

Baca Juga : Mengenalkan dan Mengembangkan Kreativitas pada Siswa

Pembelajaran keterampilan berpikir kritis bisa dilakukan dengan cara menyenangkan dan tidak dipaksakan, contohnya:

  1. Siswa diajarkan mengamati suatu benda dan menarik kesimpulan berdasarkan pengamatannya.
  2. Siswa diajarkan untuk membandingkan 2 objek yang berbeda dan kontras
  3. Siswa diajarkan untuk mendiskusikan dan menganalisa sebuah topik cerita
  4. Siswa diajarkan untuk bekerja sama dalam permainan yang mengasyikkan
  5. Siswa diajarkan melanjutkan sebuah cerita, untuk mengembangkan daya imajinasi dan kreativitas.

(Foto : topcareer.id)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Mengajarkan Siswa Berpikir Kritis […]

trackback

[…] Baca Juga : Mengajarkan Siswa Berpikir Kritis […]