Meningkatkan Kompetensi Penilaian pada Guru

Event
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru maupun murid, Kementrian Pendidikan Nasional memrogramkan kegiatan Bimbingan Teknis Penilaian.

Untuk wilayah Kecamatan Tangerang, kegiatan tersebut dilaksanakan belum lama ini di Sekolah Dasar Negeri 4, Jl.Daan Mogot. Peserta kegiatan, terdiri dari 30 orang guru yang tergabung dalam gugus 5 Kecamatan Tangerang.

Penyaji materi dalam pelatihan ini adalah Iroh Siti Zahroh S.Pd M.Pd., Instruktur Bimbingan Teknis, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Propinsi Banten. Bimbingan Teknis Penilaian yang diselenggarakan dalam waktu 4 hari ini mengangkat topik penulisan soal evaluasi dengan kategori high order thinking skills (HOTS).

Baca Juga: Guru Semakin Meningkatkan Kompetensi

Penelitian telah menunjukkan bahwa sampai saat ini, kemampuan peserta didik belum membaik dalam hal menjawab soal evaluasi yang disusun para guru. Soal evaluasi yang bisa mereka selesaikan umumnya merupakan soal-soal yang menguji kemampuan tahap rendah dalam Taksonomi Bloom.

Dengan kata lain, peserta didik belum terbiasa menghadapi soal-soal evaluasi penguji kemampuan yang lebih tinggi dalam taksonomi. Ini terjadi karena para guru masih memiliki keterbatasan dalam menyusun soal-soal evaluasi dalam kategori HOTS.

Demikian disampaikan Iroh Siti Zahroh, usai menutup kegiatan Bimbingan Teknis Penilaian tersebut. Menurut Siti, “Kegiatan ini bisa menjadi motivasi, inspirasi bagi para guru untuk melakukan pelayanan pendidikan di sekolah-sekolah”, katanya.

Guru merupakan garda terdepan, memiliki peran strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di sekolah. Guru diharapkan kreatif, cerdas, mengantar anak-anak sehingga bisa berprestasi secara akademis sekaligus berperilaku semakin baik.

Baca Juga: Kompetensi Profesi Guru Landasan Keberhasilan Pendidikan

Berkaitan dengan soal evaluasi, ia menyebutkan salah satu contoh soal evaluasi bidang studi Bahasa Indonesia. Mengacu pada sebuah wacana, misalnya. anak dapat menemukan nama pelaku atau pemeran yang terdapat dalam bacaan.

Jika kepada anak diajukan pertanyaan tentang nama tokoh yang ada dalam bacaan, ia bisa dengan mudah menjawab. Namun bila anak ditanyai mengapa seorang tokoh bisa memiliki karakter tertentu seperti lembut, penyayang, dan penyabar, maka itu termasuk dalam pertanyaan jenis HOTS.

Pelatihan juga memuat materi analisa kompetensi dasar, mengenal kata kerja operasional dengan tingkatan C1, sampai dengan C6 menurut Taksonomi Bloom.

Pada tahap pengolahan, para peserta masuk dalam kelompok, merumuskan soal evaluasi untuk menguji kemampuan peserta didik, mulai dari kategor C1 dan C2 (tingkat rendah), C3 ( tingkat sedang), serta C4, C5, dan C6 (tingkat tinggi atau HOTS).

Baca Juga: Guru Kompeten, Indonesia Maju

Selanjutnya, peserta ditugaskan menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk jenjang kelas 1,2, 3 , 4, 5 dan 6. Seluruh rangkaian pelatihan kemudian diakhiri dengan pelaksanaan peerteaching.

Rianti Siska, peserta pelatihan  dari SD Setia Bhakti Tangerang, menegaskan rencananya untuk menerapkan hasil pelatihan dengan mengembangkan alat evaluasi  bermuatan HOTS. Tentu saja, proporsi soal dengan kategori HOTS dalam setiap   alat evaluasi yang dikembangkan, akan disesuaikan dengan karakter materi pembelajaran.

Pelatihan–pelatihan seperti Bimbingan Teknis Penilaian diharapkan dapat meningkatkan kapasitas guru untuk dapat melaksanakan tugasnya secara lebih profesional.

Seorang pemerhati pendidikan mengatakan bahwa salah satu cara guru meningkatkan kompetensi profesionalnya adalah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan peningkatan profesi, seperti pelatihan tentang cara membuat soal, cara mengajar dengan baik dan efektif, menggunakan metode pembelajaran yang tepat.

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Meningkatkan Kompetensi Penilaian Pada Guru […]