Tiga Tipe dan Gaya Belajar Anak

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

(Depoedu.com) – Belajar dalam kehidupan seseorang, termasuk pada anak-anak, bukan hanya terbatas pada belajar secara akademik, apalagi dikerucutkan lagi hanya pada duduk dikelas, mencatat dan menghafal diluar kepala. Belajar adalah sebuah proses menyerap berbagai informasi yang secara aktif dilakukan individu didalam hidupnya, sejak masih bayi hingga lanjut usia, baik ia dalam keadaan diam ataupun bergerak. Maka hasil belajar seorang individu akan tampak pada perubahan-perubahan yang terjadi dalam hidupnya, baik dalam kemampuan motorik, bahasa, emosi maupun kognisi. Dengan demikian, hasil belajar seseorang bukan hanya terbatas pada perolehan angka atau nilai dalam bidang akademik semata-mata, namun meliputi seluruh aspek kemampuan yang berkembang dan ia butuhkan untuk dimanfaatkan dalam menjalani kehidupannya.

Pada seorang anak, belajar secara akademik adalah salah satu aspek penting yang perlu ia lakukan, dalam rangka mengembangkan kemampuan berpikir (kognisi), kecerdasan emosi dan bahasa, serta kemampuan motorik baik motorik kasar maupun motorik halus. Aspek-aspek ini akan menjadi dasar bagi dirinya untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan hidup (life skill) yang akan memudahkannya untuk berfungsi dalam kehidupan personal dan sosialnya secara optimal.  Ada tiga gaya belajar yang bisa menjadi rujukan orang tua dalam mendampingi anak.

a. Visual (belajar dengan cara melihat)

             Bagi anak  yang bergaya belajar visual, yang memegang peranan penting adalah mata / penglihatan ( visual ), dalam hal ini metode pengajaran yang digunakan guru sebaiknya lebih banyak / dititikberatkan pada peragaan / media, ajak mereka ke obyek-obyek yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau menggambarkannya di papan tulis. Anak yang mempunyai gaya belajar visual harus melihat bahasa tubuh dan ekspresi muka gurunya untuk mengerti materi pelajaran. Mereka cenderung untuk duduk di depan agar dapat melihat dengan jelas. Mereka berpikir menggunakan gambar-gambar di otak mereka dan belajar lebih cepat dengan menggunakan tampilan-tampilan visual, seperti diagram, buku pelajaran bergambar, dan video. Di dalam kelas, anak visual lebih suka mencatat sampai detil-detilnya untuk mendapatkan informasi.

b. Auditori (belajar dengan cara mendengar)

Anak  yang bertipe auditori mengandalkan kesuksesan belajarnya melalui telinga ( alat pendengarannya ), untuk itu maka guru sebaiknya harus memperhatikan siswanya hingga ke alat pendengarannya. Anak yang mempunyai gaya belajar auditori dapat belajar lebih cepat dengan menggunakan diskusi verbal dan mendengarkan apa yang guru katakan. Anak auditori dapat mencerna makna yang disampaikan melalui tone suara, pitch (tinggi rendahnya), kecepatan berbicara dan hal-hal auditori lainnya. Informasi tertulis terkadang mempunyai makna yang minim bagi anak auditori mendengarkannya. Anak-anak seperi ini biasanya dapat menghafal lebih cepat dengan membaca teks dengan keras dan mendengarkan kaset.

c. Kinestetik (belajar dengan cara bergerak, bekerja dan menyentuh)

             Anak yang mempunyai gaya belajar kinestetik belajar melalui bergerak, menyentuh, dan melakukan. Anak seperti ini sulit untuk duduk diam berjam-jam karena keinginan mereka untuk beraktifitas dan eksplorasi sangatlah kuat. Siswa yang bergaya belajar ini belajarnya melalui gerak dan sentuhan.

Lebih jauh anak dengan tipe kinestetik belajar malalui gerak, emosi dan sentuhan. Modalitas ini mengakses pada gerakan, koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan kenyamanan fisik. (Oleh: Celly Beto/Foto: momdadi.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
2 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Tiga Tipe dan Gaya Belajar Anak […]

trackback

[…] Baca Juga : Tiga Tipe Dan Gaya Belajar Anak […]