Depoedu.com – Pandemi Covid-19 yang berkepanjangan memaksa otoritas pendidikan kita untuk mengadakan pembelajaran secara daring. Namun dari hasil berita dan survey yang dilakukan lembaga-lembaga survey menunjukkan bahwa pembelajaran secara daring belum menunjukkan hasil yang optimal.
Ada banyak faktor yang mempengaruhi. Salah satunya adalah faktor lingkungan di mana anak tidak bisa berkonsentrasi dengan baik saat belajar di rumah. Hal ini disebabkan karena adanya banyak gangguan yang mendistraksi perhatian anak.
Baca Juga: Quotesgram dan Leadgram; Model Pembelajaran Leadership, SMA Candle Tree di Tengah Pandemi Covid-19
Dalam rangka mengantisipasi problem tersebut, SD Candle Tree mengadakan webinar bagi orang tua anak-anak kelas kecil, yang dibawakan oleh Ibu Hanlie Muliani, M.Psi., pada hari Sabtu, tanggal 18 Juli 2020, pukul 14.00 hingga 16.00.
Seminar ini diikuti oleh Orang Tua murid SD Candlle Tree kelas 1-3, dengan antusias, mereka memberikan tanggapan positif terhadap jalannya webinar ini.
Bagi anak–anak di kelas kecil, 7 detik pertama adalah masa penting bagi guru untuk menarik perhatian mereka. Karena kalau tidak, mereka akan berganti saluran (switch off) dan tidak akan memperhatikan gurunya.
Berita baiknya adalah, perhatian dapat dilatih dan diarahkan. Jadi orangtua dan guru dapat memberikan pengertian kepada anak walau mereka tidak tertarik dengan pelajaran tersebut, bahwa belajar adalah hal penting bagi mereka.
Pada anak-anak kecil, kemauan dan kemampuan belajarnya lebih banyak dipengaruhi oleh stimulus di luar mereka. Kesadaran bahwa belajar penting bagi mereka belum tumbuh.
Baca Juga : Tiga Tipe dan Gaya Belajar Anak
Oleh karena itu, penting bagi orangtua dan guru untuk memberikan stimulus yang menarik, sehingga anak berminat untuk belajar. Dalam mindset berpikir anak-anak perlu ditanamkan bahwa belajar itu fun, menyenangkan. Dan harus dibuktikan dalam prakteknya.
Hal lain yang orangtua dan guru wajib tahu adalah tentang gaya belajar anaknya. Ada beberapa kecenderungan belajar seperti visual, auditory, dan kinestetik.
Anak dengan gaya belajar visual lebih mudah menyerap ilmu dengan melihat. Anak dengan gaya belajar auditory lebih mudah menyerap dengan mendengarkan, sedangkan anak dengan gaya belajar kinestetik lebih memahami kalau melakukannya.
Baca Juga: “Mentang-mentang dari New York”, Pementasan Teater Tumbuh SMA Candle Tree
Dengan pengetahuan ini, diharapkan guru dan orangtua dapat memahami anak-anaknya dan mendorong mereka untuk maju sesuai dengan latar belakang dan kecenderungan belajar mereka.
Ibu Hanlie kemudian memberikan beberapa tips dalam mendorong anak untuk berminat, dan penuh perhatian pada pelajaran. Tips tersebut antara lain sebagai berikut :
- Bangun relasi yang memberikan rasa aman pada anak.
- Bangun lingkungan belajar yang kondusif, kurangi gangguan eksternal.
- Hindari mengerjakan sesuatu pada waktu yang sama.
- Membuat aktivitas rutin.
- Mengatur waktu tidur.
- Mengatur screen time.
- Latihan mindfulness.
Pembelajaran yang menarik adalah pembelajaran yang melibatkan semua indera (multisensory). Proses pembelajaran seperti ini cenderung lebih dalam membekas dalam memori anak. Selain itu, pembelajaran multisensory sekaligus membangun image positif terhadap kata belajar.
Baca Juga: SMA Candle Tree Serpong, Melaunching 2 Buku Bahasa Inggris Karya Murid
Dalam sesi tanya jawab, banyak orangtua memberikan respon mereka sehingga waktu yang tersedia tidak mampu menampung semua animo orangtua. Diharapkan webinar ini memberi pencerahan bagi orangtua dan guru, dalam upaya mendorong anak-anak kelas kecil untuk berminat dan mau fokus belajar.
[…] Baca Juga : Webinar SD Candle Tree, Membangun Minat Belajar Anak […]
[…] Baca Juga : Webinar SD Candle Tree, Membangun Minat Belajar Anak […]
[…] Baca Juga : Webinar SD Candle Tree, Membangun Minat Belajar Anak […]