Lagi, Siswa Kelas 3 SD Korban Perundungan di Subang Akhirnya Meninggal

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Perundungan di sekolah kembali terjadi. Kini semakin memprihatinkan karena pelaku dan korbanya adalah siswa sekolah dasar. Perundungan yang biasanya terjadi di SMP dan SMA kini merambah juga ke SD, bukan hanya secara verbal melainkan juga secara fisik. Bahkan hingga menyebabkan korbannya  meninggal dunia.

Korban perundungan tersebut adalah Albi Ruffi Ozara berusia 9 tahun, siswa kelas 3 SDN Jayamukti, Blanakan, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Pelakunya adalah tiga orang kakak kelasnya dari sekolah yang sama, murid kelas 4 dan kelas 5 berinisial M, D, dan O. Ketiga pelaku ini berusia di bawah 12 tahun. 

Sebelum dibawa ke rumah sakit, korban mengeluh sakit kepala, sakit perut, hingga muntah-muntah. Pihak keluarga baru mengetahui adanya perundungan setelah kondisi korban semakin memburuk. Kepada kakaknya Sarti, korban mengaku dipukul oleh tiga orang kakak kelasnya.   

“Kejadiannya pas jam istirahat sekolah. Adik saya dipalak oleh ketiga kakak kelasnya. Albi dipukuli oleh ketiga pelaku setelah ia tidak mau menuruti permintaan mereka, memberi uangnya kepada mereka. Kepalanya dijedotin ke tembok, dan ditendang,” kata Sarti seperti dikutip TribunJabar.id.

Baca juga : Tiga Peserta Didik di Rembang Dikeluarkan dari Sekolah, karena Pilihan Politik Orang Tuanya

“Sebelumnya dia ga mau cerita. Waktu mau berangkat ke rumah sakit saya tanya, kenapa kepala kamu sakit, melek ga bisa, jalan juga susah. Katanya kepalaku dijedotin ke tembok dan ditajong (ditendang) sama tiga orang itu,” lanjut Sarti.  

Seperti dijelaskan pihak rumah sakit, sejak masuk RSUD Ciereng, kondisi korban memang tidak stabil, kritis dan koma. Pihak rumah sakit sudah melakukan berbagai upaya untuk membantu korban namun tidak membuahkan hasil.

“Sejak awal kondisi pasien memang tidak stabil. Diagnosanya ada pendarahan di otak. Kondisi koma dan terus menurun. Kalau dari sisi medis ini sudah mati batang otak.  Berbagai upaya sudah dilakukan namun dinyatakan meninggal Senin (25/11) jam 16.10 WIB,” kata Syamsu Riza, staf pelayanan medik RSUD Ciereng, seperti dikutip Detik.com.

Kini tiga orang siswa sudah diperiksa polisi dan akan dilakukan pemeriksaan kepada pihak sekolah dan pihak keluarga. Jenazah korban juga sudah diotopsi. Sementara itu, Pejabat Bupati Subang telah menonaktifkan kepala SDN Jayamukti  tempat Albi bersekolah hingga selesai pemberkasan dan pemeriksaan. 

Baca juga : Ternyata Wakil Presiden Minta Pelaksanaan PPDB dengan Sistem Zonasi Dihentikan Karena Hal Ini

Serius menangani perundungan di sekolah

Kita berharap kasus ini ditangani dengan serius dan tuntas, dan menjadi perhatian semua pihak terkait; Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dan Birokrasi pendidikan di bawahnya, termasuk semua sekolah. 

Hingga kini, kasus perundungan termasuk kasus perundungan yang sudah-sudah, jarang kita dengar ditangani secara tuntas. Apa kabar, kasus perundungan di SMA Binus serpong? Apa kabar kasus perundungan SDN 236 Gresik? Nanti ada kasus lagi, pemerintah baru sibuk lagi.

Kita tunggu aksi penanganan perundungan yang menyeluruh; perbaikan sistem pengawasan siswa di sekolah dan lingkungan seputar sekolah; perbaikan fungsi pendampingan guru; dorong tumbuhnya kepedulian Kepala Sekolah dan Guru pada kesejahteraan psikis siswa; jalin kerjasama harmonis dengan mitra: orang tua dan polisi. 

Selain itu, di kalangan siswa perlu ditumbuhkan iklim saling menghormati, iklim persaudaraan, iklim saling mendukung dan kerja sama antar sesama siswa. Tanpa semua ini, perundungan akan terus terjadi dan sekolah-sekolah kita semakin tidak kondusif untuk mendidik. 

Foto: Suara.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments