Paus Fransiskus, Sering Dibicarakan Orang Karena Sikap Ini

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Hari ini (4/9/2024) adalah hari kedua, kunjungan Paus Fransiskus di Indonesia. Jakarta adalah tujuan pertama Paus Fransiskus dalam kunjungan ke Asia Tenggara-Oceania. Di Asia Tenggara Paus akan mengunjungi Indonesia, kemudian Timor Timur lalu nanti di akhir kunjungan, Ia akan mengunjungi Singapura.

Sedangkan setelah mengunjungi Timor Timur, Paus Fransiskus mengunjungi wilayah Oceania yakni Papua Nugini. Ini adalah perjalanan luar negeri terpanjang dan terlama, dan melampaui 44 perjalanan luar negeri  sebelumnya. Dalam kunjungan ini banyak orang mengagumi dan membicarakan beberapa keputusannya.

Misalnya, keputusannya untuk menaiki pesawat komersial biasa meskipun mampu mencarter pesawat jet. Selama di Jakarta, Ia memilih menginap di Kedutaan Besar Vatikan di Indonesia, bukan di hotel berbintang, dan sejak penjemputannya di bandara serta untuk mobilitasnya di Jakarta, Ia menolak menggunakan mobil mewah.

Selama di berkendara Ia memilih duduk di samping sopirnya  dan bukan di kursi baris kedua seperti orang pada umumnya. Dengan pilihan sikap ini, orang banyak mengagumi kesederhanaannya. Namun bagi Paus Fransiskus, ini bukan hanya kesederhanaan melainkan ada misi kemanusiaan yang sedang Ia emban.

Dan ini semua jika ditelusuri, mengakar dari kerendahan hati dan penghormatan pribadinya pada kemanusiaan, yang telah menjadi watak dan sikap dasarnya sehari-hari. Sejak menjadi Paus dalam Gereja Katolik modern, Ia termasuk sangat sering menyerukan sikap rendah hati dalam hidup sehari-hari.

Baca Juga: Menimba Inspirasi Dari Paus Fransiskus Untuk Mendidik Lebih Baik

Dalam penelusuran saya, saya menemukan sangat sering Paus Fransiskus menyerukan betapa sangat diperlukannya sikap rendah hati dalam hidup keseharian kita. Menurut Paus Fransiskus, kerendahan hati adalah gerbang menuju semua kebajikan hidup. Kelembutan, belas kasih, muncul dari rasa rendah hati yang terdalam.

Lebih lanjut Ia mengatakan, sikap rendah hati adalah sumber kedamaian dunia, bahkan jalan yang tepat menuju keselamatan. Orang yang rendah hati akan terlindungi dari sifat buruk seperti kesombongan.  Oleh karena itu, di berbagai kesempatan Ia menyerukan perlunya sikap rendah hati.

Meskipun demikian, Ia mengatakan bahwa Ia tidak menemukan nilai ini dalam daftar klasik kebijakan utama, atau uraian teologis. Namun Paus Fransiskus menegaskan bahwa kerendahan hati terletak dan ditemukan di dasar kehidupan Kristiani.

“Alkitab sejak dari awal, mengingatkan kita bahwa kita berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu. Berbahagialah orang yang rendah hati, karena mereka ini akan terlindungi dari sikap buruk seperti kesombongan,” pesan Paus dalam sebuah audensi di lapangan Santo Petrus.

Di pihak lain, Ia menyerukan bahwa kesombongan dan keangkuhan menggelembungkan hati manusia, membuat kita tampak lebih dari sebenarnya. dan kerendahan hati mengembalikan segalanya ke dimensi yang benar. Kata Paus Fransiskus, kerendahan hati adalah antagonis besar dari dosa yang paling mematikan yaitu kesombongan.

Jika tidak ada kerendahan hati dalam hidup bersama, seperti terjadi dalam sejarah umat manusia, akan ada perselisihan, akan ada perpecahan dan peperangan. Tapi sejarah juga pernah membuktikan bahwa kerendahan hati menyelamatkan manusia.

Baca Juga: Paus Fransiskus Minta Maaf atas Kekerasan di Sekolah Katolik pada Masa Lalu di Kanada

“Begitu pentingnya kerendahan hati, namun kini kerendahan hati mulai hilang di dunia modern. Kerendahan hati hilang karena manusia fokus pada diri sendiri, sehingga lupa memikirkan orang lain,” kata Paus mengakhiri pesannya.

Paparan ini menggambarkan bahwa Paus Fransiskus dalam berbagai kesempatan menyerukan perlunya sikap rendah hati. Namun Ia juga sering menjadi bahan pembicaraan karena ia menunjukkan gestur rendah hati, yang tidak biasa dilakukan oleh Paus-Paus sebelumnya.

Misalnya ketika Ia baru terpilih menjadi paus, dalam tradisi habemus papam. Habemus papam adalah tradisi di mana paus yang baru terpilih, memberi berkat pertama kali pada umat yang menunggu di lapangan Santo Petrus setelah diumumkan oleh Kardinal yang bertugas mengumumkan.

Pada saat itu, Paus Fransiskus bukannya memberi berkat, malah meminta agar semua umat yang menunggu berkatnya mendoakannya sebagai paus terpilih. Peristiwa lain di mana Paus Fransiskus menunjukkan kerendahan hatinya terjadi ketika Ia menghadiri audiensi di lapangan Santo Petrus.

Pada kesempatan memberi berkat pada umat yang hadir, ketika hendak memberi berkat pada seorang pastor muda, Paus Fransiskus malah meminta berkat dari pastor muda tersebut untuk untuk dirinya.

Itulah Paus Fransiskus. Ia tidak hanya menyerukan betapa perlunya nilai-nilai moral dipraktikkan dalam hidup bersama. Namun ia juga mempraktikkannya dalam hidup pribadinya di tengah-tengah umat. Itulah yang membuat kata-katanya ditunggu dan ia menjadi pribadi yang tidak hanya dihormati, tetapi juga dikagumi ke manapun ia pergi. 

Foto : Sesawi.net

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments