Depoedu.com-Pada Bulan Maret yang lalu, Taliban melaksanakan janjinya untuk membuka sekolah bagi remaja perempuan. Namun satu jam setelah para murid perempuan berdatangan ke sekolah, tiba-tiba datang pengumuman kebijakan baru dari pemerintah; sekolah untuk remaja perempuan ditutup kembali.
Pemerintah Taliban beralasan, harus ada lingkungan pendidikan yang Islami, sebelum sekolah menengah untuk perempuan bisa dibuka kembali. Banyak pihak menganggap ini bukan alasan yang sesungguhnya karena, sekolah di Afghanistan sudah tidak mencampurkan murid laki-laki dan perempuan di satu ruangan.
Oleh karena itu, beberapa sumber yang dikutip BBC mengaitkan kebijakan ini dengan beberapa petinggi di tubuh Taliban. Menurut mereka, penentangan terhadap pendidikan perempuan berasal dari tokoh-tokoh Taliban yang berkedudukan di Kandahar.
“Kini dua bulan telah berlalu dan sekolah untuk remaja perempuan masih juga ditutup. Ini membuat saya sedih,” tutur seorang remaja perempuan berusia 19 tahun, seperti dilansir pada laman BBC.
Situasi ini menimbulkan kekecewaan, baik di kalangan anggota Taliban sendiri maupun aktivis perempuan dan Ibu-ibu yang bercermin dari pengalaman mereka, sehingga berpendapat betapa pentingnya perempuan mengenyam pendidikan.
Kekecewaan ini kemudian memicu reaksi yang beragam, baik di kalangan tokoh Taliban, maupun di kalangan aktivis pergerakan perempuan yang militan dan penuh resiko, seperti tampak pada uraian berikut ini.
Siasat Penentang di Tubuh Taliban
Keputusan menutup kembali sekolah untuk remaja perempuan sebenarnya menimbulkan kekecewaan dan perpecahan di kalangan anggota Taliban sendiri, termasuk sejumlah staf di Kementrian Pendidikan Afghanistan.
Baca juga : Taliban Mengizinkan Perempuan Kembali Ke Sekolah Pada Akhir Maret?
Oleh karena itu, beberapa dari antara mereka dan beberapa pejabat senior Taliban diyakini diam-diam mengirim anak perempuan mereka untuk belajar ke Qatar atau belajar ke Pakistan.
Di samping itu, dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah ulama yang mempunyai kaitan dengan Taliban, juga ulama dari Provinsi Herat dan Paktia, telah mengeluarkan fatwa untuk mendukung hak remaja perempuan mendapatkan Pendidikan.
Menurut mereka tidak ada justifikasi dalam hukum Islam yang membolehkan pelarangan anak-anak perempuan mendapatkan pendidikan.
Mereka menegaskan, seperti dikutip oleh BBC, semua kitab keagamaan menyatakan pendidikan untuk perempuan dibolehkan bahkan diwajibkan, karena misalnya, jika seorang perempuan jatuh sakit dan memerlukan perawatan, tentu akan sangat Islami jika dirawat oleh dokter perempuan.
Kita menunggu efektivitas pengaruh dari fatwa ulama ini, baik di masyarakat, maupun di kalangan penguasa Taliban, hingga mengubah kebijakan para petinggi Taliban.
Siasat Aktivis Perempuan dan Ibu-ibu
Jika tokoh Taliban diam-diam memilih menyekolahkan anak mereka keluar Afghanistan karena mereka dapat membiayai, bagaimana dengan ratusan ribu remaja perempuan yang tidak memiliki kemampuan ekonomi?
Para aktivis perempuan dan ibu dari remaja-remaja putri tidak memilih menunggu hingga sekolah dibuka kembali. Karena waktu berjalan terus dan periode emas para remaja untuk belajar juga berjalan terus.
Baca juga : Karena Pakaian Seragam, Taliban Kembali Batalkan Izin Bagi Anak Gadis Untuk Bersekolah
Oleh karena itu mereka mengambil sikap yang militan dan penuh resiko dengan mendirikan sekolah rahasia. Sebuah tindakan yang jelas-jelas menentang kebijakan resmi pemerintah Taliban.
Kepada BBC, seorang guru berujar, “Kami tahu dengan ancaman Taliban, dan kami tentu khawatir. Namun kami dan para murid di sini siap dengan resiko apapun.”
“Kami berusaha sekuat tenaga untuk merahasiakan sekolah ini. Kalu nanti mereka menangkap dan memukuli kami, kami sudah siap,” lanjut guru tersebut, seperti dilansir pada laman BBC.
Seorang murid dari sekolah rahasia ini yang berusia 15 tahun, bahkan mengatakan ia terus mengirim pesan kepada anak perempuan lainnya di Afghanistan bahwa perempuan harus berani. Jika perempuan berani, tidak ada yang bisa menghalangi.
Upaya yang penuh resiko ini dilakukan oleh para aktivis perempuan untuk memastikan satu generasi perempuan di negara ini tidak tertinggal. Mereka berharap sekolah rahasia ini tidak terdeteksi oleh Taliban.
Saat ini banyak anak perempuan ingin hadir di kelas sekolah rahasia ini namun, tidak bisa karena kapasitas ruangan yang sangat terbatas.
Foto:rctiplus.com
[…] Baca juga : Taliban Belum Membuka Sekolah Untuk Remaja Perempuan. Siasat Apa Yang Dilakukan Oleh Para Penentang? […]
[…] Baca juga : Taliban Belum Membuka Sekolah Untuk Remaja Perempuan. Siasat Apa Yang Dilakukan Oleh Para Penentang? […]
[…] Baca juga : Taliban Belum Membuka Sekolah Untuk Remaja Perempuan. Siasat Apa Yang Dilakukan Oleh Para Penentang? […]
[…] Baca Juga: Taliban Belum Membuka Sekolah Untuk Remaja Perempuan. Siasat Apa Yang Dilakukan Oleh Para Penentang? […]