Depoedu.com-Wartawan Harian Kompas, Fransiskus Pati Herin mengatakan, untuk menghasilkan feature yang menarik, menggugah pembaca, penulis perlu “membumbui” dengan sentuhan sastra. Dengan demikian penulisan feature itu akan memiliki daya pikat bahkan menjadi magnet bagi pembaca dan memahami pesan-pesannya.
Selain itu sebagai syarat penulisan, feature memiliki tiga kriteria utama yaitu selalu menyentuh sisi kemanusiaan (human interest), penulisan mengandung perjuangan atau pergulatan untuk mencapai suatu, sampai kepada penulisan yang bisa memberikan inspirasi bagi pembaca.
“Penulisan feature lebih diarahkan ke human interest (hubungan dengan manusia), sehingga karya itu lebih hidup, menggugah, pembaca seolah-olah ikut hadir dalam peristiwa itu”, jelas Frans Pati Herin.
“Format penulisan ini menjadi syarat bagi siapa pun yang ingin menulis karya berbentuk feature,’’ lanjut Frans Pati Herin dalam webinar bertajuk “Proses dan Tips Menulis Feature, diselenggarakan organisasi guru Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Flores Timur, Kamis, (25 Maret 2021).
Baca Juga : PGRI Flores Timur Selenggarakan Webinar Kenaikan Pangkat Guru
Kegiatan diikuti sekitar 100 orang guru yang tergabung dalam wadah PGRI Kabupaten Flores Timur, dimoderatori Agnetis Da Noa, S.Pd. Kegiatan webinar sebelumnya menghadirkan Kamilus Tupeng Jumat yang membagikan pengalamannya dalam bidang kewirausahaan (entrepreneurship) khususnya di bidang pertanian.
Penulis asal Solor Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini bertugas sebagai jurnalis Kompas wilayah Maluku ini mengatakan, dalam konteks pendidikan, yang menjadi objek materi penulisan biasanya guru dan peserta didik (murid sekolah). Misalnya ketika pandemi covid-19 masih terus melanda hampir seluruh dunia ini, bisa menjadi topik penulisan feature menarik.
Ada juga kisah lain seperti kisah para guru yang mengunjungi murid ke rumah saat pandemi covid-19, atau boleh juga pilihan topik bagaimana perjuangan seorang guru untuk mempelajari Ilmu dan Teknologi (IT) dalam mendukung pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Setelah memastikan suatu topik, selanjutnya guru merancang tulisan tersebut menjadi sesuatu yang menarik. Dan yang paling penting dalam proses penulisan itu, guru melihat langsung peristiwa itu kemudian menuliskannya dengan lengkap. Untuk memperkaya tulisan feature, lanjut Frans Pati Herin, seorang penulis perlu melengkapi data-data pendukung.
Baca Juga : Corona Dan Ujian Bagi Pendidikan Kita
Ia menyebut dalam proses PJJ misalnya, maka perlu mengungkapkan informasi lain tentang daerah itu yang telah terjangkau internet mencakup berapa persen, berapa yang memiliki telepon seluler yang bisa mengakses internet dan sebagainya.
Saat mengumpulkan data-data, penulis perlu melihat momen yang unik terjadi. Misalnya guru melakukan PJJ yang susah mendapatkan signal, lalu guru itu memegang laptop kemudian menaiki pohon dengan tujuan untuk bisa mendapatkan signal.
Upaya yang sedang dilakukan itu menjadi bahan deskripsi menarik bagi penulis untuk meramunya dengan kalimat-kalimat yang lengkap. “Ini adalah peristiwa unik yang sangat perlu ditonjolkan dalam penulisan feature,’’ kata Pati Herin.
Selain deskripsi tentang kejadian, penulisan feature dilengkapi dengan pernyataan guru, murid , dan orangtua, juga pernyataan resmi orangtua yang berkaitan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Selanjutnya hal penting lainnya, penulis feature memastikan ada pesan di balik penulisan feature itu. Misalnya, jika dalam PJJ adalah susah sinyal maka, dengan sendirinya meminta pihak pemerintah untuk membangun infrastruktur guna memudahkan akses internet di wilayah tersebut.
Baca Juga : Syarat Masuk TK, SD, SMP Dan SMA
Menjawab pertanyaan peserta soal pihak yang merasa dikritik, apalagi itu menjadi lembaga yang membawahi para guru, Frans Pati Herin mengatakan, tentang suatu hal yang negatif, tidak selamanya dengan kalimat negatif tetapi dengan bentuk kalimat lain.
Misalnya, ketika rusak atau, robohnya sebuah bangunan unit sekolah di suatu daerah, seorang penulis bisa mengisahkan bagaimana perjuangan masyarakat untuk membangun dengan susah payah gedung sekolah tersebut. Nah, ini sebenarnya mau mengajak pemerintah untuk ikut peduli, membangun sekolah yang roboh itu.
Wakil Ketua PGRI, Eugedius Demon Lema dalam sambutan membuka kegiatan webinar mengatakan, selama masa pandemi covid-19, diakui pembelajaran berjalan dengan baik walaupun kurang optimal. Meski demikian, PGRI melihat ini sebagai suatu peluang untuk memberikan pemahaman tentang penulisan feature yang diberikan oleh putera kelahiran Solor.
Ia mengharapkan semoga materi sharing mengenai dunia penulisan, memberikan pemahaman tentang cara penulisan feature, dengan melihat masalah-masalah seputar dunia pendidikan, dapat membuat tulisan menjadi bermakna dan memberikan pesan postif kepada siapa pun yang membacanya.
Foto : Fransiskus Pati Herin