Depoedu.com-Tulisan ini tentu saja tidak untuk pekerja level menengah ke bawah tetapi untuk para pekerja level menengah ke atas. Karena hal yang akan kita bicarakan tidak dalam jangkauan mereka.
Mungkin ada beberapa perkecualian bagi para pekerja level bawah, terutama bagi mereka yang cara berpikir dan pola hidupnya baik.
Bagi para pekerja level menengah ke atas, usia 40-an biasanya secara karier sudah mulai lebih mapan. Biasanya memiliki jabatan pimpinan menengah, oleh karena itu, rata-rata dengan gaji yang cukup baik.
Jika bekerja di perusahaan yang baik, biasanya gajinya bisa mencapai 15 juta, bahkan lebih. Dengan gaji segitu, biasanya telah terbentuk dan telah memiliki gaya hidup tertentu.
Saat ini, di banyak perusahaan atau instansi, usia pensiun ditetapkan rata-rata pada usia 57 tahun. Bahkan di banyak perusahaan usia 55 tahun sudah ditetapkan sebagai usia pensiun, meskipun banyak juga yang masih menetapkan usia pensiun di 60 tahun.
Dengan perkembangan teknologi mesin pintar, banyak pekerjaan akan diambil alih oleh robot. Oleh karena itu diperkirakan, akan ada lebih banyak perusahaan yang mempensiunkan pekerjanya di usia 55 tahun, atau bahkan lebih cepat.
Baca juga : Enam Jenis Bahan Ajar Dan Prinsip Penyusunannya, Menurut Kurikulum Merdeka
Bagi pekerja usia 40-an tahun, datangnya pensiun ini harus diantisipasi dan disiapkan. Kenapa? Karena hidup harus terus berjalan dengan biaya yang tetap, karena gaya hidup anda sudah lumayan paten.
Setiap hari anda bersama keluarga kan tetap perlu makan. Anda masih harus mengisi bensin pada mobil anda. Anda masih harus bayar pajak mobil anda. Juga harus bayar pajak rumah yang anda tinggali atau bayar premi asuransi kesehatan.
Itu semua membutuhkan biaya, sementara penghasilan anda berkurang, bahkan tidak memiliki penghasilan sama sekali. Apa yang harus dilakukan di usia 40-an tahun untuk mengantisipasi datangnya usia pensiun tersebut?
Pertama, anda harus mulai menabung. Sisihkan penghasilan anda untuk ditabung. Bagi banyak orang, ide ini bukan hal yang mudah namun, banyak orang juga dapat melakukannya. Tentu saja dengan disiplin pengelolaan penghasilan yang ketat.
Tabungan ini akan ditambah dengan dana pensiun yang akan diterima, akan sangat membantu, paling tidak anda akan lebih optimis menjalani masa pensiun anda.
Bentuk tabungannya bisa macam-macam. Bisa beli aset seperti rumah, beli emas, atau investasi saham, atau tabungan seperti skema tabungan tradisional, tentu saja dengan mempertimbangkan resikonya.
Kedua, siapkan karier kedua anda di usia 40 tahun. Kenapa karier kedua diperlukan? Karena secara psikologis seorang aktif bekerja selama 35 tahun atau lebih karena pensiun, tiba-tiba tanpa aktivitas. Kondisi ini secara psikologis akan menjadi masalah tersendiri.
Baca juga : Ini Jadwal Pendaftaran Dan Ketentuan Uji Kompetensi Calon Penerima Beasiswa Universitas Al-Azhar Mesir
Tanpa aktifitas, banyak orang mengalami kemunduran fisik dan mental di masa ini, apalagi diikuti masalah post power syndrome bagi para pensiunan yang pada saat aktif, memiliki kekuasaan.
Oleh karena itu, di usia 40-an anda perlu menyiapkan karier kedua agar meskipun pensiun, anda masih tetap aktif. Bila perlu, keaktifan dapat menghasilkan uang. Tentu saja sesuai dengan bakat dan hobi anda.
Ketiga, Dirikan usaha anda sendiri. Jika anda memiliki ide solutif untuk menyelesaikan masalah orang lain, jadikan itu usaha komersial yang dapat mendatangkan keuntungan finansial bagi anda.
Harus sudah dimulai di usia 40 tahun karena dengan jarak waktu yang lebih panjang antara saat berdiri hingga anda pensiun, kurang lebih 10-15 tahun, jika usaha tersebut berjalan dengan baik maka, pada saat anda pensiun usaha tersebut, sudah lebih stabil.
Kehadiran anda langsung mengurus usaha tersebut dan suntikan modal dari dana pensiun, diharapkan usaha anda dapat berkembang lebih baik. Ini sekaligus dapat menjadi karier kedua bagi mu.
Inilah beberapa antisipasi dan persiapan yang harus dilakukan untuk menghadapi datangnya masa pensiun. Inti pesannya adalah, masa pensiun seorang pekerja harus disiapkan, sejak anda memasuki usia 40 tahun.
Foto:CNN Indonesia