Gaya Hidup, Begadang, dan Pengaruhnya pada Status Kesehatan

Depoedu.com – Gaya hidup adalah pola seseorang dalam menjalani hidupnya. Gaya hidup menggambarkan Bagaimana ia memanfaatkan dan menggunakan waktunya. Gaya hidup juga menggambarkan apa yang ia makan, apa yang ia minum.

Oleh karena itu, gaya hidup menentukan status kesehatan seseorang. Seseorang dengan gaya hidup yang baik dapat dipastikan memiliki status kesehatan yang baik.Sedangkan seseorang dengan gaya hidup yang buruk, dapat membuatnya memiliki status kesehatan yang buruk, cepat atau lambat.

Ada orang, karena gaya hidupnya, ia memiliki siklus hidup yang berbeda. jam tidurnya berbeda, makan pada jam yang berbeda. Ia bahkan mengonsumsi makanan dan minuman yang berbeda.

Padahal secara alamiah, tubuh memiliki pola dan siklusnya sendiri. Hingga kini para ahli kesehatan mengatakan bahwa pola hidup yang bertentangan dengan siklus alamiah tubuh, dapat mempengaruhi status kesehatan seseorang.

Baca Juga: Olahraga dan Pengaruhnya Bagi Peningkatan Daya Ingat

Fakta tentang Siklus Alamiah Tubuh

Terkait siklus alamiah tubuh tersebut beberapa fakta berikut ini dapat membuat kita mengerti bahwa pemilihan gaya hidup yang melanggar siklus alamiah tubuh menyebabkan seseorang dengan gaya hidup buruk, memiliki status kesehatan yang buruk pula.

Pertama, agar proses siklus alamiah tubuh lebih maksimal mencapai hasil, tubuh harus berada dalam kondisi  santai. Kondisi santai yang paling maksimal yakni ketika kita tidur. Ketika itu, proses siklus alamiah tubuh akan berlangsung maksimal.

Kedua, salah satu siklus tubuh yang penting adalah ketika tubuh membuang zat beracun pada bagian kelenjar getah bening. Para ahli kesehatan mengatakan bahwa siklus tersebut terjadi pada pukul. 21.00-23.00.

Agar siklus ini dapat terjadi secara maksimal, tubuh harus dalam keadaan rileks. Apabila pada saat itu seseorang masih melakukan aktivitas yang berat, maka proses tersebut tidak mencapai hasil maksimal.

Ketiga, siklus alamiah tubuh berikutnya terjadi pada pukul 00.00 – 04.00. Pada saat ini, sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel baru dalam darah.

Keempat, selanjutnya, pada pukul 01.00-03.00, tubuh mengeluarkan zat beracun deengan proses yang melibatkan empedu, di antaranya nanti melalui mekanisme pembuangan air kecil.

Baca Juga: Lima Manfaat Utama Air Putih bagi Kesehatan

Kelima, pada pukul 03.00-05.00, terjadi proses pembersihan pada organ paru-paru. Pada beberapa kasus, detox ini menyebabkan batuk atau bersin, karena proses tersebut mencapai saluran pernafasan. Jika terjadi, jangan kuatir, karena ini justru proses yang normal.

Keenam, pada pukul 05.00-07.00 terjadi proses detox pada bagian usus besar. Pada proses yang normal, diperlukan proses buang air besar pada jam-jam tersebut.

Ketujuh, pada pukul 07.00-09.00, terjadi proses penyerapan nutrisi makanan pada bagian usus kecil. Ini hanya maksimal terjadi jika pada jam-jam tersebut telah berlangsung sarapan pagi. Penyerapan zat-zat makanan pada usus kecil terjadi lagi pada pukul 13.00-14.00 dan pukul 18.00-19.00. Oleh karena itu, perlu makan siang dan makan malam maksimal pada jam tersebut, sehingga pada saat terjadi penyerapan, ada zat makanan yang terserap.

Mengapa begadang tidak baik untuk kesehatan?

Jika diamati, fakto-faktor tadi menggambarkan bahwa tidur pada malam hari sangat diperlukan. Karena kondisi tidur adalah kondisi di mana tidak hanya terjadi proses detox, proses mengeluarkan racun tubuh secara maksimal, tetapi juga karena terjadi proses di mana tubuh memproduksi sel-sel darah yang baru. Kita ketahui, darah adalah zat yang sangat penting dan mempengaruhi kesehatan tubuh.

Oleh karena itu, begadang, apalagi jadi bagian dari gaya hidup, dianjurkan untuk dihindari karena mengahambat maksimalnya, baik proses detox, maupun proses produksi sel-sel darah baru.

Maka dapat dimengerti, begadang secara tidak langsung menyebabkan penurunan daya tahan tubuh. Jika daya tahan tubuh rentan, maka penyakit apapun akan mudah menyerang. (Foto: klikdokter.com)