Pelatih Sepak Bola Di Pecat Karena Timnya Menang Terlalu Banyak

Depoedu.com – Sepak bola adalah salah satu cabang olahraga yang popular di dunia. Penggemarnya menyentuh angka 3,5 miliyar orang. Angka ini hampir separoh penduduk planet ini.  Lebih dari 250 juta orang di lebih dari 200 negara memainkan sepak bola.

Sejak dimainkan oleh masyarakat Tiongkok pada Dinasti Han, Abad ke 2  Sebelum Masehi, pemenang dari permainan ini ditentukan oleh jumlah bola yang dimasukan ke gawang lawan. Gol harus dicetak sebanyak-banyaknya ke gawang lawan.

Sial bagi Massimiliano Riccini. Walaupun terbilang aneh, ia justru dipecat oleh klub tempatnya melatih. Bukan karena timnya tampil buruk. Justru setelah kemenangan besar  yang diraih anak-anak asuhnya.

Pada kejuaraan Italia U – 18, ketika Klub Junior Invictasuro tempat Massiomiliano Riccini melatih berhadapan  Marian Calcio, ia membawa klubnya menang dengan skor besar, 27 –  0.

Presiden Klub Invicasturo Paolo Brogelli menyampaikan langsung pemecatan tersebut, sekaligus meminta maaf kepada klub lawan, Mariana Calcio.

Seperti diberitakan detik.com, Senin 18 November 2019 lalu, alasan pemecatan oleh klub karena mereka menganggap sang pelatih tidak mengajarkan nilai-nilai yang sepatutnya kepada anak-anak asuhnya.

“Kami terkejut dan sangat menyesal saat mendengar tim junior kami mengalahkan Marina Calcio 27 – 0. Nilai-nilai tim muda bertentangan dengan hal semacam ini. Tim lawan harus selalu dihormati dan itu tak terjadi hari ini,” kata Paolo Brogelli seperti dikutip detik.com dari OneFootbal.

“Sebagai presiden,” tambahnya, “saya dengan tulus meminta maaf pada klub Marina. Saya memutuskan kalau direktur kami, dengan suara bulat, memecat Riccini.”

 “Pelatih kami punya tugas melatih pemain muda. Tapi di atas semua itu adalah mendidik mereka,” pungkas Paolo Brogelli tegas.

Bagaimana dengan pembinaan bakat-bakat sepakbola usia muda di Indonesia? Selain keterampilan mengolah bola, adakah pendidkan nilai yang juga ditanamkan pada garuda-garuda muda kita? (Foto : piuchepuoi.it)

*Tulisan ini pernah dimuat di Eposdigi.com, dimuat kembali atas ijin penulis.