Mengapa Wanita Uganda Ini Menjadi Wanita yang Paling Subur di Dunia?

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Hampir dipastikan semua wanita subur, apalagi wanita yang telah hamil dan melahirkan anak. Namun wanita ini disebut paling subur di dunia. Namanya Mariam Nabatanzi. Kini ia berusia 40 tahun. Berasal dari Uganda.

Ia menikah di usia 13 tahun. Setahun kemudia ia melahirkan anak kembar pertama. Hingga menginjak usia 36 tahun, ia hamil sebanyak 12 kali. Dari 12 kehamilan ini ia melahirkan dan  memiliki 44 anak. Kini ia hidup bersama 38 anaknya karena 6 anaknya telah meninggal.

Itu berarti, setiap kali ia melahirkan, anaknya selalu anak kembar. Tidak Cuma kembar 2, bahkan kembar 5 di kehamilan yang kedua.

Selanjutnya, di kehamilan yang ketiga, ia melahirkan kembar 4. Pada keempat kehamilan berikutnya, ia melahirkan berturut-turut 3 pasang anak kembar. Dan setelah itu, ia masih mengalami kehamilan sebanyak 5 kali lagi. Pada 5 kehamilan tersebut, setiap kali, ia melahirkan 4 pasang bayi kembar.

Kesuburan luar biasa ini terpantau dokter sejak kehamilan pertama. Ketika Mariam memeriksakan kehamilannya ke dokter, ia diberitahu bahwa ia memiliki rahim besar yang tidak biasa.

Dokter Charles Kiggundu, seorang ginekolog di Rumah Sakit Mulago di Kampala Uganda berkata pada Daily Monitor seperti dikutip tribunnews.com, bahwa kasus kesuburan Mariam dikarenakan keturunan.

“Ini adalah kasus kecenderungan genetik untuk hiperovulasi, melepaskan banyak sel telur dalam satu siklus. Ini secara signifikan meningkatkan kemungkinan melahirkan banyak pada satu kali kehamilan”, jelas dokter Charles Kiggundu.

Pada kasus ini, untuk menghentikan kehamilan, dokter pernah menyarankan pil pengontrol kehamilan. Namun penggunaan pil pada kasus ini ternyata menyebabkan masalah kesehatan bagi Mariam.

Oleh karena itu, sejak kehamilan kembar 4 yang terakhir, dokter kemudian mengambil tindakan agar Mariam tidak hamil lagi, dengan cara mengangkat rahimnya.

Saat ini ia hidup dengan ke-38 anaknya di 4 rumah petak sempit beratapkan seng yang terbuat dari balok semen. Ia pun menghidupi anak-anaknya sendirian karena telah ditinggal pergi oleh suaminya.

Dalam kesendiriannya berjuang menghidupi keluarganya. Ia melakukan apapun yang halal untuk menghidupi keluarga besarnya. Dalam kesendirian perjuangannya, ia seperti mengalami kutukan akibat kesuburannya. (Foto: tribunnews.com)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments