Pentingnya Gizi bagi anak Generasi Milenial

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Setiap tanggal  25 Januari  Negara Indonesia memperingati Hari Gizi Nasional (HGN). Kata gizi adalah berasal dari dialek bahasa Mesir yang berarti “makanan”. Gizi merupakan terjemahan dari kata “nutrition” yang dapat diterjemahkan menjadi “nutrisi”. Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absobsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organ-organ, serta menghasilkan energi. tak satu pun jenis makanan yang mengandung semua zat gizi, yang mampu membuat seseorang untuk hidup sehat, tumbuh kembang dan produktif. Oleh karena itu, setiap orang perlu mengkonsumsi anekaragam makanan; kecuali bayi umur 0-4 bulan yang cukup mengkonsumsi Air Susu Ibu (ASI) saja.

Cikal bakal peringatan hari gizi bermula saat awal kemerdekaan, kondisi gizi masyarakat Indonesia memang tidak terlalu baik. Oleh karena itu, Menteri Kesehatai RI saat itu, J. Leimena meminta Prof. Poerwo untuk mengepalai Lembaga Makanan Rakyat atau LMR yang pada saat itu bernama Institut Voor Volksvoeding (IVV) yang merupakan lembaga penelitian kesehatan agar bisa mengatasi permasalahan gizi masyarakat Indonesia. Melihat kondisi tersebut, Poerwo melaksanakan beberapa program untuk mengatasi hal tersebut. Prioritas pertama dan utama pada saat itu adalah untuk menumbuhkan kesadaran serta pendidikan akan pentingnya gizi yang sehat pada masyarakat.

Namun karena kondisi masyarakat Indonesia yang pada saat itu rata rata masih buta aksara dan kurang mampu. Beliau membentuk kader-kader pendidikan gizi dimana nantinya mereka yang akan langsung berinteraksi dengan masyarakat yaitu dengan cara mendirikan Sekolah SDPM (Djuru Penerang Makanan) pada tahun 25 Januari 1951. Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan pendidikan mengenai pentingnya gizi bagi tubuh dan kesehatan, selain itu mereka juga mereka melakukan penelitian terhadap pola makan dan penyakit yang berhubungan dengan makanan pada masyarakat.

Bagi Negara Indonesia tentunya menginginkan generasi  anak dengan perkembangannya yang sehat, aktif, cerdas dan kreatif sampai nanti ia dewasa. Untuk mewujudkan dan menargetkan hal tersebut tentu buruh peran  orangtua harus  dalam menjadikan anak yang sehat, aktif dan kreatif yaitu salah satunya dengan memperhatikan kesehatannya dan memenuhi kebutuhan gizinya ketika anak masih kecil. Gizi seimbang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya. Salah dalam memberikan asupan gizi membuat anak mengalami gangguan perkembangannya. Menurut  data riset kesehatan dasar (Riskesda) pada 2007, 2010, dan 2017 menunjukkan tren permasalahan malnutrisi menjadi tantangan  besar pada tahap milestone usia anak.

Untuk mengatasi hal tersebut, ada solusi yang dilakukan. Yaitu, mengedukasi kepada provider, komunitas, dan orang tua memberikan nutrisi yang tepat bagi anak.  Solusi lainnya adalah gerakan nasional untuk monitoring pertumbuhan anak. Hal ini penting untuk mengetahui perkembangan anak secara jelas sesuai dengan usianya.  Jika ini dilakukan maka generasi berikutnya adalah generasi yang unggul dan berkualitas.  (Oleh: Celly Beto / Foto: Preneur.trubus.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments