Soal HOTS dan Upaya Pengembangan Siswa

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Seiring dengan implementasi kurikulum 2013, diharapkan adanya perubahan paradigma pada pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran yang pada awalnya berpusat pada para guru (teacher centered) berubah menjadi berpusat pada siswa (student centered). Guru diharapkan lebih kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi pelajaran.

Penerapan pendekatan saintifik (5M) yang meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan diharapkan juga mampu mengubah iklim pembelajaran menjadi lebih aktif, kolaboratif, dan partisipatif. Selain itu, penerapan pendekatan tersebut diharapkan mampu merangsang kemampuan berpikir kritis dan analitis siswa, bahkan sampai membuat siswa menghasilkan sebuah karya.

Dengan kata lain, pembelajaran diharapkan berada pada level yang lebih tinggi baik pada aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

Pada titik ini ada upaya menciptakan proses pembelajaran yang dikenal dengan nama  Higher Order Thinking Skills (HOTS). HOTS  adalah kemampuan berpikir yang bukan hanya sekedar mengingat, menyatakan kembali, dan juga merujuk tanpa melakukan pengolahan, akan tetapi kemampuan berpikir untuk menelaah informasi secara kritis, kreatif, berkreasi dan mampu memecahkan masalah.

HOTS awalnya dikenal dari konsep Benjamin S. Bloom dkk. dalam buku berjudul Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals (1956) yang mengategorikan berbagai tingkat pemikiran bernama Taksonomi Bloom, mulai dari yang terendah hingga yang tertinggi.

Konsep ini memuat tujuan-tujuan pembelajaran yang terbagi ke dalam tiga ranah, yaitu Kognitif (keterampilan mental seputar pengetahuan), Afektif (sisi emosi seputar sikap dan perasaan), dan Psikomotorik (kemampuan fisik seperti keterampilan).

Pengembangan model tersebut diharapkan dapat menghasilkan anak-anak berkemampuan berpikir kritis, keterampilan berkomunikasi baik, berkolaborasi, berpikir kreatif, dan percaya diri dalam mempersiapkan era milenium.

Lebih dalam, agar peserta didik siap bersaing menghadapi era milenium dan revolusi industri 4.0, siswa pelan tapi pasti belajar untuk mampu berpikir kritis, analistis, dan mampu memberikan kesimpulan atau penyelesaian masalah.

Belajar hakekatnya perubahan tingkah laku. Perubahan tersebut mencakup cara berpikir, bersikap, dan bertindak. Dalam berbuat sesuatu, pertama yang dilakukan adalah berpikir dahulu.  Khususnya bagi generasi muda yang terjebak dalam era digital, kemampuan berpikir kritis sangat diperlukan untuk mencari tahu informasi yang valid maupun hoax mengenai isu-isu penting di negara ini.

Tingkatan lanjut dari ini adalah menyampaikan pendapat maupun argumen berdasarkan informasi valid tersebut dengan cara yang persuasif namun juga masih dengan beretika.

Tujuan dari  pembelajaran HOTS   adalah mengasah kemampuan berpikir kritis, berani berpendapat dengan cara yang elegan, dan berkompromi secara bijaksana jika diperlukan. Pemikiran ini harus dibangun sejak kanak–kanak karena merupakan bagian dari pengembangan siswa.

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Soal HOTS Dan Upaya Pengembangan Siswa […]