Universitas Islam Internasional Indonesia, Akan Jadi Kiblat Studi Islam Dunia

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Pemerintah Indonesia melalui Keputusan Presiden nomor 57 tahun 2016, mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). Universitas tersebut akan berdiri di lahan seluas 143 hektar, berlokasi di Cimanggis, Depok, Jawa Barat.

Untuk keperluan pendirian universitas tersebut, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp 600 miliar, dari APBN. Untuk pembangunan gedung dan fasilitas serta operasional universitas tersebut, secara keseluruhan membutuhkan dana sebesar 3,9 triliun rupiah. Presiden Jokowi dalam rapat terbatas yang dihadiri wakil presiden dan para pejabat terkait, menugaskan wakil presiden Yusuf Kala untuk mengusahakan dana tambahan, termasuk dana hibah untuk menutupi kekurangan dana yang dibutuhkan.

Dalam rapat terbatas tersebut, Presiden Joko Widodo menegaskan, seperti dikutip Harian KOMPAS, tentang mengapa  perlu mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia, “Universitas ini kita bentuk bukan hanya untuk menjawab kebutuhan domestik, melainkan juga untuk menjawab kebutuhan internasional, di antaranya memperkokoh kepemimpinan Indonesia di dunia internasional”, tegas Joko Widodo. “Ketika KTT OKI di Jakarta, sejumlah pimpinan Negara Timur Tengah menjajagi kemungkinan mengirim generasi Muslim di TImur Tengah untuk belajar Islam di Indonesia. Menurut beliau, Islam di Indonesia ini dalam praktek keseharian adalah praktek Islam yang betul”, lanjut Joko Widodo.

Senada dengan itu, Komaruddin Hidayat menjelaskan bahwa pendirian UIII memiliki misi diplomasi cultural dan intelektual pada dunia. UIII diproyeksikan pula menjadi lembaga riset. “Jadi kalau selama ini kita banyak mengirim orang belajar ke Timur Tengah dan Eropa, sekarang kita balik, Indonesia hendak kita jadikan sebagai Kiblat Studi Islam”, kata mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini. “negara Jiran seperti Malaysia dan Pakistan saja sudah memiliki Universitas Islam Internasional, masa Indonesia tidak punya. Kehadiran UIII untuk memperkokoh kepemimpinan Indonesia di dunia internasional, terutama Umat Islam Internasional”, tegas Komaruddin.

Sedangkan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir menjawab pertanyaan wartawan, mengatakan bahwa UIII akan mengajarkan Islam Moderat. Target mahasiswanya dari seluruh dunia, “Tidak hanya sebatas mahasiswa dari Timur Tengah saja. Sehingga Islam dapat memberikan manfaat bagi kita yang bersifat toleran dan moderat”, kata Mohammad Nasir. “UIII akan menjadi Perguruan Tinggi bertaraf internasional serta menjadi model Pendidikan Tinggi Islam, terkemuka dalam pengkajian Islam secara strategis”, kata Nasir.

Kehadiran Universitas Islam Internasional Indonesia ditanggapi beragam. Misalnya, muncul pertanyaan mengapa didirikan Universitas Islam baru? Mengapa pemerintah tidak fokus mengembangkan mutu Lembaga Pendidikan Islam yang sudah ada di Indonesia? Data tentang mutu Perguruan Tinggi Islam dari Pusat Akreditasi Institusi Direktorat Pendidikan Tinggi Agama Islam, Kementrian Agama, sangat memprihatinkan. Saat ini ada 56 Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam Negeri di Indonesia. Dari jumlah tersebut, 49 Perguruan Tinggi Islam telah terakreditasi, sedangkan 7 lembaga lainnya belum terakreditasi. Dari yang telah terakreditasi tersebut, lembaga pendidikan yang mendapat akreditasi A hanya 3 lembaga (6,12%). Lembaga yang mendapat akreditasi B ada 34 lembaga (69,39%), sisanya 12 lembaga memperoleh akreditasi C (24,49%).

Di samping itu, terdapat 691 Lembaga Pendidikan Tinggi Islam Swasta. Dari jumlah  tersebut, yang telah diakreditasi sebanyak 235 (34,01%). Dari jumlah ini, Perguruan Tinggi Swasta Islam yang memperoleh akreditasi A hanya 4 lembaga (1,70%). Lembaga yang terakreditasi B ada 47 (20%). Dan 184 lainnya (78,30%) terakreditasi C. Masih ada 456 Perguruan Tinggi Islam Swasta yang belum terakreditasi.

Menyadari kekhawatiran ini, Nur Syam, Sekjen Kementrian Agama seperti dikutip Tirto.id menegaskan bahwa pemerintah bakal melakukan pembenahan seiring dengan berdirinya kampus UIII. Menurut Nur Syam, Perguruan Tinggi Islam seperti UIN, IAIN, STAIN, bakal berkembang sesuai dengan kapasitasnya, serta lebih fokus pada pendidikan S1, mengingat UIII tidak menyediakan pendidikan strata 1. Sebagai lembaga kajian dan riset Islam, UIII hanya menyelenggrakan program S2 dan S3.

Jika tidak ada kendala, UIII akan mulai beroperasi tahun 2022. Saat ini Gubernur Jawa Barat telah membentuk tim untuk melakukan proses pembebasan lahan. Jumlah keluarga yang akan direlokasi sebanyak 740 KK. (Sumber Foto: News.metronews.com)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
3 Comments
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Universitas Islam Internasional Indonesia, Akan Jadi Kiblat Studi Islam Dunia […]

trackback

[…] Baca Juga : Universitas Islam Internasional Indonesia, Akan Jadi Kiblat Studi Islam Dunia […]

trackback

[…] Baca Juga: Universitas Islam Internasional Indonesia, Akan Jadi Kiblat Studi Islam Dunia […]