Depoedu.com-Setelah perusahan milik Elon Musk Neuralink, berhasil menanam chip ke otak manusia untuk pertama kali, pada tanggal 28 Januari 2024, Neuralink tidak memberikan banyak informasi lanjutan tentang dampak yang dialami oleh Nolan Arbaugh 29 tahun, pasien pertama menjalani operasi, yang diklaim berhasil tersebut.
Oleh karena itu, publik tidak mendapatkan informasi yang mereka butuhkan untuk memverifikasi klaim berhasil Neuralink tersebut. Para ahli mengkhawatirkan keamanan implan terhadap Nolan, pasien pertama penerima implan tersebut.
Kekhawatiran tersebut dipicu oleh hasil ujicoba sebelumnya terhadap monyet. Dari informasi yang bocor ke publik, dokumen tersebut berisi informasi tentang dampak buruk implan terhadap monyet. Pada dokumen tersebut digambarkan bahwa implan menyebabkan otak monyet tersebut cedera parah dan bengkak.
Monyet tersebut akhirnya disuntik mati setelah perangkatnya menjadi begitu, longgar sehingga sekrup yang mengikat chip tersebut tidak menyatu dengan organ monyet dan dapat dengan mudah lepas. Publik mengkhawatirkan dampak yang sama terhadap terhadap Nolan Arbaugh.
Publik mengharapkan informasi yang lebih detail tentang hasil dari implan chip ini. Lebih dari itu, para ahli otak mengharapkan hasil yang lebih revolusioner dari yang sudah dicapai peneliti sebelumnya seperti dikatakan oleh Bolu Aboye, ahli syaraf dari Case Western Reserve University.
Baca juga : Urgensi Beasiswa British Council Bagi Perempuan
“Kemampuan monyet mengendalikan kursor bukan hal yang baru. Sejak tahun 2004 peneliti sebelumnya sudah mencapai hal tersebut,” katanya, seperti dilansir pada laman detikinet.
Kekhawatiran dan pertanyaan publik ini nampaknya sedikit demi sedikit mulai terjawab. Pada Februari lalu Elon Musk mengungkap bahwa manusia yang menerima implan chip otak yang pertama pulih dengan sepenuhnya.
Bahkan dalam siaran langsung yang dilakukan oleh Neuralink yang menampilkan Nolan, sang penerima implan chip otak pertama, menunjukkan bahwa pasien memang dalam keadaan baik. Ia bahkan mengakui bahwa implan chip otak telah mengubah hidupnya.
Dalam siaran langsung tersebut Nolan menunjukkan kemampuannya mengendalikan kursor mouse di komputer dari jarak jauh untuk bermain catur di laptopnya. Ini menjawab kekhawatiran publik akan nasib pasien.
Chip yang di-implan bekerja dengan membaca sinyal dari otak pengguna dan menerjemahkannya ke dalam perintah jarak jauh berbasis bluetooth untuk mengontrol perangkat elektronik seperti kursor mouse. Nolan mengaku beruntung menjadi bagian dari proses ini.
Baca juga : Elon Musk; Neuralink Telah Sukses Menanam Chip Pada Otak Manusia
Yang diuji pada siaran langsung ini adalah teknologi antarmuka otak-komputer nirkabel (BCI) yang dapat ditanam sehingga memungkinkan pengguna dengan kelumpuhan mengendalikan perangkat hanya dengan pikiran.
Neuralink mengakui bahwa pendekatan BCI memang bukan ide baru namun para ahli mengakui bahwa teknologi yang digunakan Neuralink menonjol karena menjadi model nirkabel pertama yang merekam input dari neuron individual. Ini membuka peluang untuk mencapai fungsi lebih canggih di masa depan.
Keberhasilan ini membuka peluang untuk merevolusi kehidupan pasien penderita kelumpuhan dan membantu mereka untuk berkomunikasi secara lebih mudah. Dengan begitu mereka pun dapat mencapai kemandirian yang lebih besar.
Selepas siaran langsung tersebut, Elon Musk menulis di akun X, perkembangan pasien menggembirakan, Ppsien sudah pulih sepenuhnya dengan efek neural yang sudah diantisipasi. Pasien telah mampu menggerakan mouse di layar dengan hanya menggunakan pikiran.
Kemajuan ini menjawab banyak pertanyaan publik namun kerja besar masih akan dilakukan Neuralink untuk menangani berbagai persoalan lain yang akan bermunculan. Kita berharap kemajuan demi kemajuan akan terus diraih hingga teknologi ini sungguh-sungguh dapat digunakan untuk kemanusiaan.
Foto: Tek.no
