Depoedu.com-Atas kerja keras dan dedikasi guru dalam mendidik anak Indonesia menjadi generasi Pancasila yang cerdas berkarakter terutama selama masa pandemi, Nadiem Makarim menyampaikan rasa terima kasih yang besar.
Ucapan terima kasih tersebut disampaikan oleh Nadiem Makarim dalam pidatonya dalam rangka memperingati hari guru sedunia, Selasa 5 Oktober 2021.
Karena besarnya jasa guru tersebut, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim, seperti dilansir pada laman medcom.id berjanji akan memprioritaskan kesejahteraan guru.
“Kami terus mendengarkan masukan dari lembaga, serta memprioritaskan peningkatan kesejahteraan guru dan kualitas guru, demi kemajuan Indonesia di masa mendatang,” ujar Nadiem dalam pidatonya.
Baca Juga : Apa Saja Tantangan Yang Menghadang Direktur Jendral Guru Dan Tenaga Kependidikan Dr. Iwan Syahril, Ph.D?
Menanggapi janji Nadiem Makarim, Yuwono, guru pada sebuah SMA swasta di Tangerang mengatakan, meskipun sekarang kondisi kesejahteraan guru sudah lebih baik, namun kita berharap janji seperti itu bisa ditepati oleh pemerintah.
Menurutnya, jika kesejahteraan guru dapat diperbaiki, akan ada lebih banyak lagi orang muda berbakat yang mau menjadi guru. Ini mungkin dapat memperbaiki kondisi dunia pendidikan di Indonesia menjadi lebih baik lagi.
Apresiasi atas jasa guru juga datang dari Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek, Iwan Syahril. Menurut Iwan, peran dan jasa guru bagi penerus bangsa sangatlah besar, terutama di tengah pandemi covid-19.
“Guru Indonesia dapat melewati semua tantangan selama pandemi, dan semakin berkembang menjadi lebih baik. Guru adalah kunci pemulihan pendidikan”, tulis Iwan pada laman instagram@dirjen.gtk.
Menurutnya, guru di Indonesia justru semakin berkembang selama pandemi. Guru semakin kreatif dan inovatif dalam mendidik di masa pandemi. Ia meminta agar para guru terus belajar dan berbagi.
Baca Juga : Kesejahteraan Guru Hendak Diupayakan Melalui Revisi UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003
Sementara itu, berbeda dengan Iwan Syaril, Ketua Umum Jaringan Sekolah Digital Indonesia, Muhamad Ramli Rahim menyatakan bahwa kualitas guru di Indonesia belum terlalu baik. Terbukti dari hasil tes Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di mana masih sedikit jumlah guru yang lolos dalam seleksi tersebut.
“Guru-guru kita kualitasnya masih belum memadai. Pada seleksi PPPK kemarin, yang lulus masih sangat sedikit. Dari 1000 peserta, yang lulus paling 5-10 orang”, kata Ramli seperti di kutip pada laman medcom.id.
Ramli juga menegaskan, selain persoalan kualitas, guru honorer di Indonesia juga mengalami masalah kesejahteraan dan status yang tidak jelas. Mengutip hasil sebuah survai ia mengatakan, 90% pendapatan guru honorer, berada di bawah angka 2 juta rupiah.
Nampaknya data ini dapat segera menjadi perhatian Nadiem Makarim jika ia serius dengan janjinya, memperhatikan kesejahteraan guru. Kita tunggu saja.
Foto:siedo.com