Depoedu.com-Pada dasarnya, setiap tindakan kita terpengaruh dan/atau dipengaruhi bahkan sangat mungkin mempengaruhi keputusan politik. Sebagai “Zoon Politicon,” “Homo Politicus”, kita tidak bebas dari pengaruh sebuah keputusan politik.
Dalam arti yang lebih luas, tentu saja. Politik bukan hanya semata tentang proses pragmatis merebut kekuasaan politik. Dalam banyak hal sederhana, kita hidup dan menghidupi sebuah ‘seni mendapatkan apa yang kita butuhkan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang kita miliki.”
Namun pada saat yang sama, kita juga harus menyadari bahwa, kekuasaan politik yang ada di tangan eksekutif maupun legislatif, benar-benar mempengaruhi kehidupan setiap orang, termasuk kita.
Mereka yang kita pilih entah sebagai anggota dewan perwakilan, atau mereka yang mengemban jabatan politik pemerintahan benar-benar dapat membawa pengaruh bagi kita, kecil ataupun besar, langsung maupun tidak langsung, terhadap hampir semua dimensi kehidupan kita.
Karena pengaruh yang sedemikian itu, maka sudah sepatutnya kita menggunakan semua sumber daya yang kita miliki untuk sedapat mungkin mempengaruhi keputusan politik yang dibuat oleh mereka yang memiliki wewenang untuk itu.
Dalam alam demokrasi, sudah menjadi kewajiban kita, untuk memberi sumbangsih positif pada setiap keputusan politik yang mereka ambil.
Namun sayangnya, banyak orang tidak benar-benar memahami besarnya tanggung jawab atas kewajiban yang mereka miliki. Bukan hanya karena tidak menyadari, tapi karena banyak dari kita belum tahu dengan benar apa saja yang bisa mereka lakukan untuk mempengaruhi sebuah keputusan politik.
Karena kesadaran yang belum muncul inilah, maka pendidikan politik memiliki peran yang sangat signifikan, dalam upaya untuk memberi kesadaran kepada masyarakat bahwa di tangan mereka, dan merekalah yang sesungguhnya menentukan arah kebijakan politik, demi kepentingan semua orang.
Pendidikan politik benar-benar menjadi cara untuk mengubah mindset, pola pikir, bahkan hingga cara berpikir untuk menemukenali apa yang masyarakat butuhkan, bagaimana memperjuangkan kebutuhan itu, termasuk bagaimana cara mengukur dan menjaga keberlanjutan dari apa yang mereka butuhkan.
Pada saat yang sama, proses untuk mengubah mindset, adalah persoalan sulit. Tidak hanya tidak mudah, persoalan yang sulit ini pun membutuhkan waktu yang lebih lama.
Mengubah mindset adalah proses yang komplit, poli dimensi, ajeg, dan berlangsung dalam waktu yang lama, bahkan hingga seumur hidup.
Apalagi saat ini, kita tengah mengalami berbagai macam gejolak perubahan yang luar biasa. Arah politik juga berubah, Maka yang paling penting adalah membuat semua orang menyadari bahwa setiap pribadi mereka adalah “Zoon Politicon”, atau “Homo Politicus”.
Pendidikan politik sebenarnya adalah proses penyadaran, bahwa saya sebagai manusia politik, memiliki kewajiban untuk berpartisipasi secara politis dalam setiap gerak kehidupan.
Saya harus sadar bahwa setiap keputusan politik yang saya ambil akan memberi pengaruh pada setiap pribadi lain yang tinggal dalam komunitas masyarakat, entah dalam skala kehidupan berbangsa dan bernegara, maupun dalam skala yang sangat-sangat dasar yaitu kehidupan keluarga.
Baca juga : Penghapusan Jurusan Di SMA Perlu DiIkuti Dengan Kebijakan Ini Di SMP Dan SMA
Karena kesadaran itu pulalah yang membuat saya harus mengetahui dan terdidik untuk mengenali apa yang komunitas masyarakat butuhkan, paham mekanisme untuk memperjuangkan hingga dapat keputusan tentang kebutuhan tersebut.
Kemudian, tidak hanya tentang mekanisme bagaimana kebutuhan itu bisa tercapai, tapi juga mekanisme untuk mengawal setiap usaha untuk membuat kebutuhan tersebut terpenuhi.
Kemudian dalam proses itu, saya juga memiliki kewajiban untuk mengukur ketercapaian kebutuhan tersebut, sekaligus mengevaluasi keseluruhan proses serta memastikan keberlanjutan dari kebutuhan tersebut.
Kesadaran politik bukan semata-mata tahu bagaimana menjalankan kekuasaan, bahwa sebagai rakyat saya berhak menuntut pemerintah baik legislatif maupun eksekutif, harus memenuhi semua kebutuhan tuan mereka, yaitu rakyat.
Kesadaran berpolitik sebagai buah dari pendidikan politik juga berarti bagaimana saya memberi kontribusi nyata untuk memperbaiki komunitas masyarakat terdekat atau terkecil di tempat di mana saya tinggal.
Bagaimana saya terlibat dan melibatkan semakin banyak orang untuk memperjuangkan sebuah keputusan politik. Bagaimana saya saling membantu komunitas masyarakat dalam asas gemohing, gotong royong, untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat.
Karena itu, pendidikan politik adalah kewajiban kita bersama, entah sebagai pribadi maupun dalam kehidupan bersama dan di antara orang lain dalam komunitas.
Foto: Kabar Pendidikan
Tulisan ini pernah tayang di eposdigi.com, ditayangkan kembali dengan seizin penulis