Depoedu.com-Salah satu kelebihan siswa SMK adalah memiliki skill yang menjadi potensi memasuki dunia kerja sesuai kompetensinya.
Siswa SMK memiliki tantangan yang berbeda dengan siswa SMA. Siswa SMK dihadapkan pada tantangan untuk bersaing di dunia kerja, sedangkan siswa SMA dihadapkan pada tantangan bersaing memasuki perguruan tinggi.
Setelah lulus SMK, kebanyakan siswa memilih bekerja atau membuka usaha sendiri. Sedangkan siswa SMA melanjutkan ke perguruan tinggi. Sangat sedikit siswa SMK yang melanjutkan ke perguruan tinggi, mereka lebih siap bekerja daripada kuliah.
Menuurut Hurlock (1980:209), masa Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK) merupakan masa transisi menuju dewasa. Hal ini menunjukkan bahwa masa menuju pada dunia kerja atau karir yang sebenarnya.
Secara psikologis siswa Sekolah Menengah Atas berada pada remaja madya yang merupakan masa di mana salah satu tugas perkembangannya adalah untuk mempersiapkan karir
Tantangan untuk bekerja, mengikuti tes kerja, persaingan, relasi berwirausaha, modal kerja adalah sebagian dinamika yang harus dihadapi siswa SMK.
Baca Juga : CFC Peduli Pendidikan SMK Di Flores – Larantuka
Pada saat siswa kelas sebelas, mereka wajib mengikuti program magang sesuai kompetensi keahliannya. Siswa tata busana magang kerja di penjahit. Siswa tata kecantikan magang kerja di salon dan siswa tata boga ada yang magang di restaurant, catering maupun di dapur hotel.
Mereka ditempa dalam etika, skill maupun komunikasi dengan orang lain. Namun tidak semua siswa mampu menerapkan perolehannya selama magang di tempat kerja, maupun perolehan selama sekolah di tempat magang.
Banyak siswa pandai tetapi tidak lolos seleksi kerja. Apa yang menyebabkan siswa tidak lolos mengikuti seleksi kerja? Setelah ditelusuri ternyata kemampuan siswa dalam berbahasa pada saat wawancara, sangat lemah.
Tidak semua siswa mampu mengungkapkan pemikiran, perasan, pendapat mengenai hal yang ingin diketahui oleh pewawancara. Kemampuan berkomunikasi, mengungkapkan tanggapan terhadap pertanyaan pewawancara, dianggap sulit. Butuh keterampilan komunikasi, dan berbahasa yang baik.
Hal tersebut dipengaruhi oleh pembiasaan di rumah maupun di sekolah. Pengaruh kemampuan berbahasa, sangat dibutuhkan ketika berhadapan dengan orang lain.
Tugas perkembangan siswa SMK adalah mencapai suatu kompetensi secara optimal. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan bantuan orang lain agar siswa mencapai kematangan karir.
Baca Juga : Muncul Gejala Phubbing Pada Anak Anda, Gejala Apa Ini?
Guru bertugas membantu siswa agar mampu menerapkan ilmu yang diperoleh selama belajar di SMK dengan baik. Hal tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam Permendikbud nomor 111 tahun 2014, adalah membantu konseli mencapai perkembangan optimal dan kemandirian secara utuh dalam aspek pribadi, sosial, belajar dan karir.
Sebagai guru bimbingan dan konseling, pada awal pertemuan di tahun ajaran baru maupun di setiap pertemuan, saya mengajak siswa, “ayo ceritakan tentangmu, pengalamanmu, cita-citamu, persahabatanmu, harapanmu maupun tentang rencana setelah tamat sekolah”.
Secara pribadi maupun berkelompok, siswa diajak untuk berani bersikap terbuka, mengungkapkan perasaan dan pemikirannya tentang sesuatu yang terkait dengan dirinya.
Pada kegiatan kelompok, siswa harus belajar mengungkapkan gagasan, pendapatnya mengenai suatu hal yang dibahas. Siswa harus berani, mampu bersikap asertif dalam kehidupannya sehari-hari, belajar berempati terhadap orang lain.
Kegiatan tersebut sangat sederhana yaitu bercerita, namun dapat melatih siswa memiliki rasa percaya diri, berani mengambil keputusan dan mau membuka diri untuk melihat kelebihan orang lain maupun sikap sportif.
Apabila siswa berani bersikap terbuka, diharapkan mereka mampu mengikuti tes wawancara ketika melamar pekerjaan dengan baik dan nantinya bekerja dengan baik. Menjadi pelaku industri yang baik untuk membangun lingkungannya.
Untuk menanamkan kemampuan berkomunikasi yg baik pada siswa butuh proses dan pengalaman yg lebih banyak dan variatif di bandingkan dengan kemampuan kompetenti keterampilannya, memang tidak mudah, bila pembelajaran ataupun kegiatan yg dilakukan selama ini belum memadai tentu perlu peningkatan pelayanan dari guru BK dan guru mapel lainnya yg disusun dalam sebuah program yang terukur .
Pagi Ibu Farida, tergantung disain pembelajaran guru sebetulnya. Bikin sesi presentasi setelan setiap topik baru diajarkan. Anak mempresentasikan apa yg mereka pelajari pada sesi tersebut. Bila perlu pake power point. Kita mengharapkan murid kita pinter bicara tampa memberi kesempatan mereka untuk bicara kayanya mustahil.