Depoedu.com: Sekolah adalah lembaga pendidikan yang sifatnya formal, non formal, dan informal, dimana pendiriannya dilakukan oleh negara maupun swasta dengan tujuan untuk memberikan pengajaran, mengelola, dan mendidik para murid melalui bimbingan yang diberikan oleh para pendidik atau guru.
Tujuan sekolah adalah mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia .
Setelah 9 bulan kegiatan belajar-mengajar dilakukan dari rumah, kini pemerintah mengumumkan akan segera membuka sekolah. Hal ini diatur melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran pada semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2029/2021 di masa pandemi COVID-19.
Pemerintah pusat memberikan kewenangan penuh kepada pemerintah daerah untuk kembali membuka sekolah dan melakukan proses pembelajaran tatap muka pada semester genap tahun ajaran 2020/2021.
Baca juga: Pembelajaran Berbasis E-Learning Dan Dampaknya Bagi Kemajuan Belajar
“Pemerintah hari ini menyesuaikan kebijakan untuk memberikan kewenangan pada pemerintah daerah, kantor wilayah, kantor kemenag, untuk menentukan pemberian izin tatap muka di sekolah yang berada di bawah kew enangannya,” kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, dalam sesi jumpa pers virtual, Jumat (20/11).
“Pemberian izin bisa serentak atau bertahap, tergantung kesiapan masing-masing daerah sesuai diskresi kepala daerah, berdasarkan evaluasi daerah mana yang siap, mana yang tidak, dan setiap kemampuan sekolah untuk memenuhi check list dan melakukan protokol kesehatan sangat sehat,” ujarnya.
Merespon kebijakan mentri ini sebagian kalangan tidak setuju jika sekolah dibuka kembali, sementara sebagian orang tua mengaku sepakat dengan kebijakan pemerintah lantaran kesulitan mendampingi anak. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim coba menerapkan pendidikan Hybrid Learning.
Pembelajaran hibrid adalah proses akuisisi pengetahuan dan keterampilan (berpusat pada peserta didik) yang dipupuk oleh desain instruksional yang mengintegrasikan digital (internet dan mobile), dicetak, direkam dan kegiatan kelas tatap muka tradisional dengan cara yang terencana, pedagogis yang berharga; memfasilitasi siswa untuk mengarahkan sendiri proses belajarnya dengan memilih metode dan materi pembelajaran yang tersedia yang paling sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan individualnya yang berorientasi untuk mencapai tujuan pembelajaran kurikulum (Chirino-Barceló, 2011).
Hybrid learning sering disebut juga sebagai blended learning karena memiliki arti yang sama. Lebih dalam Blended learning memiliki 4 konsep yang dapat dijelaskan seperti berikut ini. Konsep yang pertama, blended learning merupakan metode pembelajaran yang mengkombinasikan atau menggabungkan berbagai teknologi berbasis web untuk mencapai tujuan pendidikan.
Blended learning akan mengintegrasikan pembelajaran tradisional tatap muka dengan pembelajaran jarak jauh menggunakan sumber belajar online dan beragam pilihan komunikasi yang dapat digunakan oleh guru dan siswa. Hal ini memungkinkan siswa memiliki sumber belajar yang beragam untuk menggali ilmu lebih dalam.
Konsep yang kedua, blended learning merupakan kombinasi dari berbagai pendekatan pembelajaran untuk menghasilkan suatu pencapaian pembelajaran yang optimal dengan atau tanpa teknologi pembelajaran. Pendekatan pembelajaran yang dimaksud adalah behaviorisme, konstruktivisme, dan kognitivisme.
Konsep yang ketiga, blended learning merupakan kombinasi banyak format teknologi pembelajaran dengan kombinasi pembelajaran tatap muka. Format teknologi pembelajaran yang dimaksud yaitu video tape, CD – ROM, webbased training, film, dan lainnya.
Konsep yang keempat, blended learning merupakan metode pembelajaran yang menggabungkan teknologi pembelajaran dengan perintah tugas kerja aktual. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan pengaruh yang baik pada pembelajaran dan pemberian tugas.
Baca juga: Blended Learning Dalam Masa Pembelajaran Jarak Jauh
Semua konsep di atas tentunya dalam mempersiapkan tantangan-tantangan yang terjadi di saat ini. Model pembelajaran ini diberikan kepada siswa sesuai eranya. Tujuan utama metode ini memacu siswa untuk berpikir kritis karena tuntutan untuk belajar mandiri saat menjalankan kelas online.
Dengan demikian, siswa akan memiliki kemampuan berpikir tingkat tinggi yang berkembang dengan optimal dan siswa akan mampu menghadapi era revolusi industri 4.0 kedepannya. Semua hal ini akan tercapai jika ada koordinasi yang baik dari orang tua, siswa, guru, masyarakat dan pemerintah.
Sumber foto: dictio.id