Depoedu.com – Sebuah hubungan dikatakan sebagai hubungan yang sehat, apabila orang-orang yang menjalani hubungan tersebut mengalami pertumbuhan ke arah yang positif. Tentu saja dalam menjalin hubungan, pertumbuhan positif tersebut menjadi tujuan semua orang.
Namun banyak orang mengalami hubungan yang tidak sehat. Hubungan yang tidak sehat atau toxic relationship adalah kondisi ketika salah satu dari pasangan punya kekuatan lebih. Oleh karena itu ia yang memegang kendali dalam hubungan tersebut.
Pasangan pemegang kendali tersebut, memanipulasi pikiran dan tindakan pasangannya supaya sesuai dengan keinginannya. Dalam banyak kasus, si pemegang kendali bahkan berusaha membentuk karakter pasangannya agar pasangannya mau meladeni semua yang diinginkannya.
Baca Juga : Membingkai Kesehatan Mental Mahasiswa Dan Solusinya?
Ini merupakan corak hubungan yang sangat tidak sehat. Namun tidak semua orang dapat menyadari bahwa hubungan yang mereka jalin termasuk toxic relationship bagi salah seorang dari mereka.
Hubungan semacam ini jika dibiarkan akan membahayakan, mengganggu kesehatan fisik dan kesehatan mental secara perlahan-lahan.
Ciri-ciri Toxic Relationship
Agar tidak terjebak dalam toxic relationship tersebut, Eduers perlu mengenali empat ciri toxic relationship sebagai berikut:
- Meragukan Diri Sendiri
Ketika pasangan memasuki situasi tidak benar yang disebabkan oleh salah satu dari mereka, pasangan tetap bertahan bahkan berusaha menganggap masalah tersebut bukan masalah yang serius. Ini terjadi karena si korban, membayangkan sulit membangun hubungan baru.
Intinya, meskipun menjadi korban namun ia berusaha bertahan karena meragukan kemampuan dirinya untuk membangun hubungan yang baru.
Oleh karena itu, ia menutup masalah mereka rapat-rapat. Ia resah, tetapi tidak cerita bahkan pada orang yang dekat. Ia bahkan tidak siap dengan tanggapan negatif tentang hubungan mereka yang tidak sehat.
- Gaslighting
Ciri yang kedua adalah sering timbul kekerasan mental yang disebabkan oleh pasangan yang dominan, atau orang yang gaslighting, memanipulasi atau memutarbalikkan fakta.
Si korban merasa pasangannya, terlalu egois dan hanya memikirkan dirinya sendiri. Pasangan yang gaslighting, balik menuduh seolah-olah si korban yang egois, yang tidak pengertian, dan baperan.
Biasanya pelaku gaslighting tidak mengakui ini, karena tidak menyadari. Ini menjadikan hubungan menjadi tidak sehat.
Baca Juga : Sekolah Kita Sedang Mengalami Darurat Kekerasan?
- Isolasi Sosial
Ciri yang ketiga adalah terjadi isolasi sosial. Si pasangan yang dominan membatasi pasangannya agar tidak bergaul dengan orang lain dengan barbagai alasan. Setelah dekat, ia melarang pasangannya untuk bergaul dengan orang-orang yang dulunya adalah teman, bahkan sahabat.
Yang lebih parah, ia melarang pasangannya untuk bergaul dengan keluarganya sendiri. Seringkali hanya karena ia cemburu.
- Tidak Dapat Menjadi Diri Sendiri
Ciri yang keempat adalah pasanganmu tidak menerima anda apa adanya. Ia berusaha mengubah anda menjadi orang lain. Anda tidak didukung untuk menjadi lebih baik menurutmu.
Ia sering menyarankan kamu melakukan sesuatu, tidak karena saran tersebut baik untuk Anda. Motivasi sarannya bukan supaya Anda menjadi lebih baik, tetapi untuk kenyamanan dia.
Keluar dari Toxic Relationship
Rena Yavin, seperti dilansir GENsindo, mengusulkan tiga hal untuk membantu Eduers yang terbelit toxic relationship untuk keluar dari belitan tersebut.
Pertama, untuk dapat melepas belitan tersebut, Eduers harus menyadari dan menerima bahwa sekarang Eduers berada dalam belitan toxic relationship dan mempunyai keinginan kuat untuk keluar dari belitan tersebut, karena dalam jangka panjang ini tidak membuat Eduers tumbuh secara positif. Dan kesadaran tersbeut juga diharapkan muncul pada pasangan.
Kedua, cari teman atau sahabat untuk curhat atau diskusi tentang situasi yang tengah kamu hadapi. Namun Rena Yavin menyarankan, agar Eduers memastikan terlebih dahulu orang tersebut bukan orang yang sedang dililit toxic relationship, karena bisa saja ia mendorong kamu untuk menerima situasi tersebut sebagai hal yang wajar.
Baca Juga : Belajar Bersosial Media Dari Tiga Tokoh Muda
Ketiga, jika dua langkah di atas tidak mendatangkan perubahan bagi Eduers, ada baiknya Eduers mengkonsultasikan kasus ini pada professional; konselor atau psikolog.
Para profesional tidak pernah menyarankan solusi yang mudah dilakukan, namun menurut saya praktekkan solusi itu meskipun menyakitkan untuk waktu yang pendek.
Karena jika tidak mengatasi sekarang, saya jamin Eduers bisa menderita seumur hidup karena hubungan yang tidak sehat tersebut. Eduers pilih yang mana?
Foto : ruangmom.com
[…] Baca juga : Kenali Ciri Toxic Relationship Dalam Relasi Dengan Pasangan Anda […]