Karena Iklim Universitas di Luar Negri Lebih Baik, Tiga Orang Indonesia ini, Dapat Menjadi Profesor di Usia Muda

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Profesor atau guru besar bukan gelar akademis tetapi jabatan fungsional tertinggi bagi dosen yang mengajar di lingkungan perguruan tinggi.

Ketika seorang diangkat menjadi dosen, jabatan pertama yang diemban adalah Asisten Ahli. Setelah memenuhi persyaratan, dosen tersebut kemudian diangkat menjadi Lektor.

Jika ia bekerja dengan baik dan setelah memenuhi sejumlah persyaratan berikutnya, ia kemudian diangkat menjadi Lektor Kepala.

Pada umumnya seorang menjabat sebagai Lektor Kepala minimal selama dua tahun. Jika memenuhi beberapa persyaratan, ia kemudian diangkat menjadi Guru Besar.

Baca Juga : Sembilan Universitas Dari Indonesia Masuk Ranking Dunia, Versi Times Higher Education

Sejak tahun 2007, di Indonesia hanya mereka yang memiliki gelar akademik Doktor saja yang bisa menjadi Profesor. Hal ini terjadi karena hanya para Profesor inilah yang memiliki kewenangan untuk membimbing calon Doktor.

Hal inilah yang menyebabkan tidak semua dosen dapat memperoleh jabatan Profesor di usia muda.

Namun demikian, berikut ini kita akan berkenalan dengan beberapa orang Indonesia yang meskipun masih muda, namun telah memperoleh jabatan Profesor di luar negeri.

Nelson Tansu

Prof. Dr. Nelson Tansu, B.S., FNAI, Ph.D.

Lahir di Medan, Sumatera Utara, 20 Oktober 1977. Ia merupakan Profesor termuda di Amerika Serikat, asal Indonesia. Selepas SMA, ia memperoleh beasiswa untuk melanjutkan studi di Wisconsin University Amerika Serikat, dalam bidang Applied Mathematics, Electrical, Engineering, and Physics (AMEP).

Hebatnya, studi di bidang ini dapat ia selesaikan hanya dalam waktu 2 tahun 9 bulan, dan lulus sebagai lulusan terbaik dengan predikat Summa Cum Laude pada usia 20 tahun.

Lima tahun kemudian, alumni SMU Sutomo 1 Medan dan finalis Tim Olimpiade Fisika Indonesia (TOFI) ini, meraih gelar Master dan Doktor di bidang yang sama, saat ia masih berusia 25 tahun.

Saat lulus program Doktor, thesisnya mendapat penghargaan sebagai the 2003 Harold A. Peterson Best ECE Research Paper Award. Ia mengalahkan 300 thesis doktorat lainnya.

Baca Juga  : Apa Yang Membuat Lulusan 6 Universitas Dari Indonesia Ini Paling Cepat Memperoleh Pekerjaan Setelah Lulus?

Setelah lulus dari pendidikan Doktor, ia mendapat tawaran menjadi Asisten Profesor bidang Electrical and Computer Engineering di Lehigh University.

Kini ia telah menjadi Profesor penuh dan visiting Profesor di 18 perguruan tinggi institusi riset di seluruh dunia setelah meraih berbagai prestasi ilmiah.

Diantaranya, Prof. Nelson Tansu tercatat meraih 11 scientific award ditingkat international, 3 penemuan ilmiah telah dipatenkan di Amerika Serikat, lebih dari 84 hasil riset maupun karya tulis telah dipublikasikan di berbagai konferensi dan jurnal international.

Hendro Wicaksono

Hendro Wicaksono

Hendro Wicaksono memperoleh gelar Dr.Ing di bidang Teknologi Mesin dari Institut Teknologi Karlsruhe, Jerman. Ia kemudian menjadi dosen pada Universitas Jacobs, Bremen.

Karena berbagai karya dipatenkan atas namanya dan berbagai karya ilmiah yang ia publikasikan di jurnal ilmiah di Jerman dan Eropa maka, ia dinobatkan sebagai Profesor di Universitas Jacobs, Bremen, saat ia berusia 38 tahun.

Hasil risetnya diakui dan digunakan di banyak institusi di Jerman dan Eropa. Tahun 2013, Prof.Hendro mengembangkan sistem untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi berbisnis Certificial Inteligence yang saat ini digunakan di berbagai Gedung di Jerman, Belanda, Sevilla, dan Barcelona.

Baca Juga  : Enam Universitas Swasta Indonesia Masuk Dalam Daftar 550 Universitas Terbaik Asia

Tahun 2014, Hendro membuat sistem serupa dengan fitur tambahan utilitas di smartphone dan penggunaan berbagai macam sensor yang digunakan di berbagai kantor Pemerintah Jerman.

Riset tersebut terus dikembangkan dan menjadi semakin sempurna sehingga tahun 2015-2016 digunakan untuk sistem smart city di Cambridge Inggris, Sevilla Spanyol, dan Lizzanello Italia.

Agus Pulung Sasmito

Agus Pulung Sasmito.

Agus Pulung Sasmito adalah lulusan Teknik Fisika Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Ia kemudian memperoleh beasiswa ASEAN University Network untuk melanjutkan studi S3 melalu program direct Ph.D pada jurusan Teknik Mesin di National University of Singapore.

Setelah lulus, ia sempat bekerja sebagai peneliti di Pusat Teknologi Mineral, Metal, dan Material (M3TC) Singapura, khususnya dalam bidang desain dan model efisiensi energi ventilasi tambang bawah tanah selama 1,5 tahun.

Tidak puas di sana, ia kemudian melanjutkan studi post-doctoral di Masdar Institute of Science and Technology Abu Dhabi yang bekerja sama dengan Massachusetts Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat, salah satu kampus teknik terbaik di dunia.

Selepas studi post-doctoral tersebut, pria asal Wonosobo ini melamar ke tiga universitas dan pada ketiganya ia diterima, namun ia memilih menjadi pengajar dan peneliti di McGill University Kanada.

McGill University adalah salah satu perguruan tinggi ternama di Kanada yang menduduki peringkat 21 dunia dan peringkat kedua di Kanada versi QS World University Rankings 2013.

Baca Juga : Enam Universitas Dari Indonesia Yang Lulusannya Paling Cepat Mendapat Kerja

Di kampus yang berbasis riset ini, ia mengalami iklim yang sangat positif. Penelitiannya sangat dihargai. Ia dibangunkan laboratorium dan didanai untuk mengembangkan penelitiannya.

Oleh karena suasana kondusif ini, dalam setahun dia mengaku bisa menghasilkan 10-20 jurnal ilmiah international. Oleh karena itu di usia ke 30 tahun, ia berhasil menjadi Profesor termuda setelah  ia menghasilkan 43 jurnal ilmiah internasional dan tiga buku tentang energi hidrogen dan ventilasi tambang bawah tanah.

Itulah kisah tiga anak muda yang sukses menjadi Profesor di usia yang masih sangat muda. Mudah-mudahan kisah tiga anak muda ini, menginspirasi kita semua.

Kita berharap suatu saat mereka, dapat kembali ke tanah air dan menyumbangkan keahlian mereka untuk perkembangan negeri ini. Mudah-mudahan pada saat itu, iklim riset sudah berkembang lebih baik.

Foto 1 : berkuliah.com

Foto 2 : blog.ub.ac.id

Foto 3 : suaraislam.id

Foto 4 : okezone.com

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Diadakannya pertemuan ini bertujuan untuk memberi informasi lebih lanjut mengenai Universitas Indonesia, mulai dari program studi, jalur masuk, hingga informasi biaya dan tips yang sangat berguna bagi murid kelas XII. Baca juga: Karena Iklim Universitas Di Luar Negri Lebih Baik, Tiga Orang Indonesia Ini, Dapat Menjadi Profesor … […]