DPR Dorong Antikorupsi Diajarkan di Sekolah

Depoedu.com – Pendidikan antikorupsi merupakan bagian dari upaya pencegahan yang harus dilakukan paralele dengan upaya penindakan. Hal ini mendesak dilakukan karena selama ini upaya penindakan yang gencar dilakukan Komisi pemberantasan Korupsi (KPK) dan aparat penegak hukum alain belum mampu memberikan efek jera bagi pelaku korupsi.

“Saya berpadangan pendidikan antikorupsi juga dimasukkan dalam mata pelajaran khusus. Entah itu muatan lokal atau kegiatan ekstrakurikuler,’’ Ketua DPR Bambang Soesatyo saat menerima Gerakan Masayarakat Perangi Korupsi (GMPK) di ruang pimpinan DPR RI, Jakarta, belum lama ini.

Masuknya pelajaran antikorupsi dalam pendidikan dasar dan menegah akan menjadi bekal bagi generasi muda untuk memahami bahaya dampak korupsi dalam kehidupan berbangsa. Pendidikan korupsi bisa dilalkukan dalam bentuk kanitn swalayan yang melatih kejujuran atau pemberian nilai berbasis sikap siswa.

Politik dengan biaya tinggi menjadi pemicu tingginya korupsi di Indonesia. Itu semua merupakan ekses dari sistem demkorasi pemilihan langsung yang memerlukan biaya yang tinggi, untuk itu sistem pemilihan ini perlu dilakukan kajian ulang sehingga jangan sampai memerlukan biaya yang tinggi.

Bambang Soesatyo mengapresiasi Ketua GMPK Bibit Samad Rianto. Menurutnya lembaga seperti seperti ini memberikan nafas baru dalam upaya memberantas korupsi di tanah air.
Sementara itu Bibit Samad Rianto mengatakan lembaga yang dipimpinnya berupaya memberikan penyadaran tentang bahaya korupsi. Selain itu GMPK sudah melakukan berbagai kerja sama dengan berbagai pihak seperti instansi swasta, organisasi kemasyarakatan, memberikan training antikorupsi.

Soal pendidikan khusus antikorupsi yang diusulkan Ketua DPR RI, sejumlah guru yang mengajar di sekolah mengatakan sebaiknya tidak perlu tetapi dilakukan penguatan dalam berbagai mata pelajaran. “Guru harus kreatif melakukan pembinaan dalam mata pelajaran apapun soal sikap korupsi, bahaya dan dampaknya,’’kata seorang guru di Kota Tangerang. (Foto: nasional.kompas.com)