Depoedu.com – Manusia sangat menaruh cinta pada perubahan. Malah manusia ibarat pencari perubahan. Konon, begitu banyak orang yang melihat dunia pendidikan sebagai wahana penemuan kembali insan-insan pembaharu. Merekalah yang mengangkat kenyataan suram dari lumpur yang sangat dalam dan mereka juga yang membawa terang tatkala kegelapan menguasai kehidupan dunia. Akan tetapi, apakah harapan itu benar-benar terjadi tatkala sistem dan keberadaan pendidikan kita sedang tersesat? Begitu banyak orang berharap bahwa dunia pendidikan menjadi satu-satunya harapan terakhir agar manusia dibentuk menjadi lebih manusiawi lagi.
Bagi seorang filosof dan praktisi pendidikan, pendidikan bukanlah sesuatu yang rumit. Pendidikan itu memberikan contoh yang baik, menumbuhkembangkan minat, hasrat dan kemauan anak didik untuk dapat kreatif dan berkarya, guna mengabdikan diri kepada cita-cita yang luhur dan mengikuti dari belakang dengan penuh perhatian dan penuh tanggung jawab.
Pendidikan kita hari ini dengan segala infrastruktur yang tersedia justru persoalan moralitas menjadi semakin memprihatinkan. Kekerasan yang dilakukan oleh guru terhadap murid, maupun sebaliknya, murid terhadap guru, menjadi pemandangan keseharian hampir di berbagai daerah. Demikian juga dengan fenomena tawuran atau perkelahian antar pelajar seakan menjadi ekstra kurikuler bagi para anak didik. Peristiwa demi peristiwa memprihatinkan ini, semakin hari bukan semakin berkurang, namun semakin bertambah.
Berangkat dari penjelasan di atas tentunya tantangan pendidikan merupakan keniscyaan yang tak terelakkan bagi yang mengharapkan sebuah kemajuan. Kehadiran pendidikan yang selaras zaman menutut perubahan yang mendasar bagi setiap individu dalam memandang perubahan ini. Dalam menjawab tantangan persolan ini maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkarakter handal dan berdaya saing tinggi. Untuk mewujudkannya maka di sinilah pendidikan harus menampilkan diri sebagai bagian dari tantangan tersebut. Pendidikan ditantang harus mampu mendidik dan menghasilkan para lulusan yang berdaya saing tinggi (qualified) bukan justru sebaliknya mandul dalam menghadapi gempuran berbagai kemajuan dinamika globalisasi tersebut.
Di Hari Ulang Tahun RI ke-74, sekolah sebagai lembaga pendidikan dituntut harus mampu mencetak generasi yang berkualitas sesuai dengan beberapa tantangan globalisasi di atas. Lembaga pendidikan harus bisa menyiapkan lulusan yang siap terjun dan bersaing dengan tenaga kerja asing yang telah memasuki pasar global saat ini. Ketika ini bisa diwujudkan maka angka pengangguran terdidik yang terjadi saat ini bisa ditekan secara berangsur-angsur.
Pembenahan orientasi dan sistem pendidikan perlu diurai secara serius. Dengan demikian, pendidikan memegang peranan penting dan strategis dalam menghasilkan SDM yang akan membangun bangsa ini. Sikap ini tidak berarti mengecilkan peran sektor lain dalam pembangunan bangsa. Adanya sikap bahwa masa depan akan selalu penting dan strategis ini didasari oleh pertimbangan empirik bahwa selama ini dan juga untuk waktu yang akan datang, keberadaan sumberdaya manusia yang bermutu dalam arti seluas-luasnya akan semakin dibutuhkan bagi pembangunan bangsa.
Kualitas SDM yang diiringi moralitas dan integritas kebangsaan yang kuat: tidak korup, jujur, kreatif, antisipatif dan memiliki visi ke depan diasumsikan akan mempercepat bangsa ini keluar dari krisis yang berlarut-larut. Pada titik ini dunia pendidikan ini harus sungguh-sungguh diperhatikan. Lembaga ini mengurus masa depan anak, masyarakat, dan keluarga.
Akan tetapi, pendidikan bukanlah pekerjaan besar lingkungan sekolah. Sekolah hanyalah salah satu sarana yang digunakan masyarakat. Sebagai salah satu sarana, sekolah bukanlah satu-satunya tempat agar anak-anak benar-benar dididik. Pribadi anak dan orang tua memiliki peranan yang cukup besar dalam mewujudkan cita-cita mulia dunia pendidikan yaitu memerdekakan dan memanusiakan manusia. Karena itu mari bersama membangun generasi mulai dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dirgahayu Indonesia ke-74. (Foto: procura.id)
[…] Baca Juga : Bersama Membangun Bangsa (Refleksi Hari Kemerdekaan Indonesia) […]
[…] Baca Juga : Bersama Membangun Bangsa (Refleksi Hari Kemerdekaan Indonesia) […]
[…] Baca Juga : Bersama Membangun Bangsa (Refleksi Hari Kemerdekaan Indonesia) […]