Depoedu.com – Peran dan Fungsi Guru Dalam dunia pendidikan, istilah guru bukanlah hal yang asing. Menurut pandangan lama, guru adalah sosok manusia yang patut digugu dan ditiru. Digugu dalam arti ucapannya dapat dipercayai . Ditiru berarti segala tingkah lakunya harus dapat menjadi contoh atau tauladan bagi masyarakat. Menurut kamus Umum Bahasa Indonesia, guru diartikan sebagai seseorang yang pekerjaannya mengajar dan dimaknai sebagai tugas profesi. Untuk menjadi guru, seseorang harus memenuhi persyaratan profesi. Tidak semua orang bisa menjadi guru.
Guru berperan menyampaikan ilmu-ilmu yang dimiliki kepada muridnya. Guru merupakan sumber belajar muridnya. Dari gurulah, murid diajarkan membaca, menulis dan berhitung. Serta dari gurulah, murid mendapat pengetahuan baru dan pendidikan karakter. Guru sebagai orangtua kedua yang ada disekolah setelah orangtua kandung dirumah. Prey katz (Aini, 2012), menggambarkan peranan guru sebagai komunikator, sahabat yang dapat memberikan nasihata-nasihat, motivator sebagai pemberi inspirasi dan dorongan, pembimbing dalam pengembangan sikap dan tingkah laku serta nilai-nilai, orang yang menguasai bahan yang diajarkan. [2]
Secara umum banyak sekali peranan yang mesti dilakukan guru dalam melaksanakan tugasnya di sekolah. Namun, peranan guru yang paling pokok berhubungan erat dengan tugas dan jabatannya sebagai suatu profesi. Tugas guru secara profesional menurut Sutan Zanti Arbi dalam Wahyudin et.al (2007:9.32) meliputi tugas mendidik, mengajar dan melatih.Mendidik berarti pemberian bimbingan pada anak agar potensi yang dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai hidup. Sebab tugas guru disamping menyampaikan ilmu pengetahuan, juga mencakup pembentukan nilai-nilai pada diri murid yang tertuju pada pengembangan seluruh aspek kepribadian murid secara utuh agar tumbuh menjadi manusia dewasa.
Dalam tugasnya guru harus mampu memberikan yang terbaik dalam proses pengajarana. Proses pengajaran harus terus dievaluasi agar menghasilkan buah dalam pendidikan. Salah satu hal yang perlu bagi guru adalah melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang diartikan dengan ClassroomAction Research (CAR). Dari sisi namanya sudah menunjukkan isi yang terkandung didalamnya.. Karena itu penelitian tindakan yang dilakukan oleh guru ditujukan untuk meningkatkan situasi pembelajaran yang menjadi tanggung jawabnya.
PTK atau Classroom action research (CAR) adalah action research yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Penelitian Tindakan pada hakikatnya merupakan rangkaian “riset-tindakan-riset-tindakan-riset-tindakan…”, yang dilakukan secara siklus, dalam rangka memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan. Ada beberapa jenis Penelitian Tindakan, dua di antaranya adalah individual action research dan collaborative action research (CAR). Jadi CAR bisa berarti dua hal, yaitu classroom action research dan collaborative action research; dua-duanya merujuk pada hal yang sama.
Secara umum penelitian tindakan kelas bertujuan untuk:
- Memperbaiki dan meningkatkan kondisi-kondisi belajar serta kualitas pembelajaran
- Meningkatkan layanan professional dalam konteks pembelaaran, khhususnya layanan kepada peserta didik sehingga tercipta layanan prima.
- Memberi kesempatan kepada guru berimprovisasi dalam melakukan tindakan pembelajaran yang direncanakan secara tepat waktu dan sasarannya.
- Memberi kesempatan kepada guru mengadakan kajian secara bertahap kegiatan pembelajaran yang dilakukannya sehingga tercipta perbaikan yang berkesinambungan.
Perkembangan masyarakat dewasa ini sangat cepat dan sangat kompleks sehingga tuntutan terhadap layanan pembelajaran yang hams dilakukan oleh guru juga meningkat. Penelitian tindakan kelas merupakan salah satu cara yang strategis bagi guru untuk meningkatkan atau memperbaiki layanan pembelajaran tersebut. Lebih jauh dengan PTK, guru akan merasa lebih percaya diri. Guru yang selalu merefleksi diri, melakukan evaluasi diri dan menganalisis kinerjanya sendiri dalam kelas, tentu saja akan selalu menemukan kekuatan, kelemahan dan tantangan pembelajaran dan pendidikan masa depan dan mengembangkan alternative masalah / kelemahan yang ada pada dirinya dalam pembelajaran. Guru yang demikian adalah guru yang memiliki kepercayaan diri yang kuat. (Foto: thegorbalsla.com)