Depoedu.com – Akreditasi (accreditation) adalah penilaian kelayakan teknis/akademis suatu lembaga penyelenggara program pendidikan tertentu untuk menghasilkan lulusan dengan spesifikasi kompetensi yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, dengan didukung oleh Asosiasi Penyelenggara Program Pendidikan Profesional, Badan Penyelenggara Akreditasi berfungsi mengawal mutu program pendidikan yang diselenggarakan oleh lembaga penyelenggara pendidikan.
Lazim terselenggara atas dasar sukarela (on a voluntary basis), keikutsertaan lembaga penyelenggara pendidikan profesional dalam suatu mekanisme akreditasi tertentu dipicu bukan untuk perolehan legitimasi birokratik, melainkan untuk memperoleh legitimasi akademik yang dihargai oleh pihak terkait (steakholders) khususnya calon mahasiswa berdasarkan bukti yang transparan. Oleh karena itu, salah satu mekanisme akreditasi menjadi mandul dalam memicu peningkatan kapasitas serta kinerja lembaga penyelenggara pendidikan, apabila dalam mengemban fungsinya badan penyelenggara akreditas iitu menampilkan hasil karya yang lebih bersifat administratif, apalagi kalau ditambah dengan tingkat transparansi yang rendah.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan bahwa seluruh lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia harus terakreditasi pada 2020. Tidak terkecuali di Provinsi Banten. Serangkaian kegiatan dilakukan oleh Dinas Pendidikan, Ikatan Guru TK Indonesia (IGTKI) melalui Program Terpadu Pengembangan Masyarakat . Penyusunan dokumen akreditasi mengacu pada instrumen akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional (BAN) PAUD dan PNF. Instrumen tersebut bertujuan membina satuan pendidikan agar memenuhi delapan Standar Nasional Pendidikan (SNP). Ketika SNP sudah terpenuhi, barulah lembaga PAUD bisa mengajukan akreditasi ke BAN PAUD dan PNF.
Delapan Standar Nasional Pendidikan meliputi standar isi, standar proses, kompetensi lulusan, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Team Visitasi Dr. Fauziyyah, S. Ag., M. Pd saat visitasi hari Jumat, 26 Juli 2019 mengatakan, “Akreditasi penting untuk menilai kelayakan sebuah lembaga TKK dalam menjalankan kegiatan belajar-mengajar.” Beliau mengapresiasi kontribusi TKK Sang Timur dalam meningkatkan mutu lembaga ini.
Sementara Ibu Veby Anggraeni S. Pd berharap visitasi ini dapat merumuskan rekomendasi peningkatan mutu layanan yang tidak melulu berkutat pada pembangunan atau pengembangan infrastruktur tetapi juga sumber daya manusia. Visitasi berjalan interaktif dan melibatkan banyak guru. Di setiap kesempatan, ibu Dr. Fauziyyah, S. Ag., M. Pd membuka ruang tanya-jawab yang dimanfaatkan dengan baik oleh guru. Para guru mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari kunjungan asesor untuk menilai lembaga TKK hingga teknis penyusunan dokumen akreditasi.
Para visitor menggarisbawahi bahwa akreditasi menyasar dua hal sebagai tolok ukur penilaian: tertib administrasi dalam pemenuhan delapan standar nasional dan implementasi standar tersebut dalam kegiatan belajar-mengajar. Sr. Andreana PIJ sebagai kepala mengakui bahwa pelaksanaan akreditasi menemui sejumlah kendala, antara lain masih ada dokumentasi yang belum lengkap
Hasil visitasi hari ini bagi TKK sang Timur mempunyai beberapa manfaat , di antaranya adalah sebagai berikut:
- Acuan dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan dan rencana pengembangan sekolah.
- Bahan masukan untuk pemberdayaan dan pengembangan kinerja warga sekolah.
- Pendorong motivasi peningkatan kualitas sekolah secara gradual.
- Selain sebagai sekolah yang berkualitas, sekolah yang terakreditasi ini juga mendapatkan dukungan dari pemerintah, masyarakat maupun sektor swasta dalam hal moral, dana, tenaga dan profesionalisme.
Kepala TKK Sang Timur Karang Tengah Sr Andreana PIJ , bersyukur TK yang dipimpinnya telah mendapatkan visitasi ”Ini jadi penyemangat buat kami untuk terus mengembangkan TK Sang Timur” ucap suster,
Sementara itu, Ketua Yayasan Karya Sang Timur Jakarta – Banten Sr. Hedwig PIJ menjelaskan, dengan adanya visitaasi ini diharapkan para pengurus, kepala sekolah dan guru TKK bisa termotivasi untuk melakukan persiapan ebih matang.