Singapura Mengantisipasi Perubahan dengan Memasukkan Coding ke dalam Kurikulum Wajib di SD Mulai Tahun Ajaran 2020

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Awal tahun ajaran 2019 yang lalu, Singapura mulai melakukan reformasi besar-besaran terutama dalam hal pengembangan orientasi pendidikannya. Sebelumnya, pendekatan pendidikan Singapura terkenal sangat akademis, dengan tekanan yang sangat kuat pada penguasaan konten kurikulum. Sejak tahun 2019, orientasi pengembangan pendidikan Singapura berubah. Perubahan tersebut mengarah pada pengembangan soft skills seperti pengembangan solidaritas sosial, pengembangan problem solving, pengembangan kreativitas, dan nasionalisme.

Oleh karena itu, praktek belajar di kelas disesuaikan dengan konteks hidup sosial murid, termasuk menyesuaikan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang. Ini dilakukan selain melalui pengembangan interaksi hubungan antar manusia, melalui pembelajaran lintas bidang studi, kelas drama, dan kelas olah raga. Juga dilakukan melalui program pembelajaran terapan seperti komputer, robotic, dan elektronika.

Sebagai kelanjutan dari reformasi pembelajaran terapan terkait komputer, robotic, dan elektronika, pemerintah Singapura berencana memasukkan coding sebagai matapelajaran wajib bagi murid SD kelas IV-VI. Coding adalah pembelajaran tentang bagaimana menterjemahkan logika dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu, sehingga, komputer dapat melakukan sesuatu yang coder (programmer) kehendaki.

Dalam tahap awal implementasi kebijakan ini, semua anak diwajibkan mengambil program pembelajaran coding selama 10 jam dalam satu tahun ajaran. Dalam program ini juga, murid dibekali pemahaman mengenai kecerdasan buatan dan teknologi turunannya, yang sedang berkembang.

Seperti dilansir oleh detikinet, transisi dari rencana ini sebenarnya telah dimulai sejak tahun 2014. Ketika itu, pemerintah mulai dengan me-launching program yang bersifat optional. Program kemudian disempurnakan, dan  dilanjutkan dengan tajuk Code for Fun. Code for Fun adalah program uji coba yang dilakukan di beberapa sekolah di Singapura hingga akhir tahun ajaran 2019. Program ini dimotori oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Singapura. Hasil dari uji coba ini akan diimplementasikan di seluruh Singapura pada tahun ajaran 2020 yang akan datang.

Singapore Cyber Youth Program

Bukan hanya memasukkan coding ke dalam kurikulum, Cyber Security Agency (CSA), lembaga di bawah kementrian Kominfo, bakal meluncurkan Singapore Cyber Youth Program, bagi anak usia sekolah dan mahasiswa. Tujuan dari program ini adalah agar anak muda mendapat pengetahuan tentang cyber security, baik secara teknis maupun penerapannya. Dikutip dari detikinet, program CSA berencana menjangkau sekitar 10.000 anak muda dalam tiga tahun ke depan, melalui boot camp, kompetisi, hingga mentoring.

S. Iswaran, dalam siaran pers yang dilansir pada situs resmi Kominfo Singapura, seperti dikutip oleh detikinet, bahwa Singapura ingin menciptakan karir dan peluang kerja yang lebih menarik bagi bisnis dalam skala kecil maupun besar.

Lebih lanjut, Menteri Kominfo ini menegaskan bahwa Singapura ingin agar transformasi digital ini menjadi inklusif. S. Iswaran menegaskan bahwa transformasi ini bukan hanya soal digitalisasi ekonomi, tetapi menjamin seluruh pengusaha, tenaga kerja, dan warga sipil mendapat keuntungan dari transformasi teknologi tersebut.

Melalui Singapore Cyber Youth Program, Singapura ingin memastikan bahwa seluruh individu dan perusahaan dibekali dengan baik untuk terlibat dan mendapat manfaat dari transformasi digital Singpura.

Bagi kita, ini adalah salah satu contoh tentang organ birokrasi pemerintah di Singapura menghadapi perubahan secara proaktif dan antisipatif. Birokrasi mereka tidak menjadi pasif seperti birokrasi kita yang pada akhirnya cuma menjadi pemadam kebakaran ketika dampak buruk perubahan menggerogoti sendi kehidupan masyarakat kita. (Foto: codyappacademy.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca juga: Singapura Mengantisipasi Perubahan Dengan Memasukkan Coding Ke Dalam Kurikulum Wajib Di SD Mulai Tah… […]