Depoedu.com – Berhasilnya tim sepak bola Indonesia menjuarai piala AFF U-22 2019, menjadi perhatian masyarakat khususnya pecinta sepak bola. Saat itu, tim Indonesia berhasil mengalahkan Thailand 2 – 1 di Stadion Nasional Phnom Panh, Kamboja.
Faktor komunikasi tidak lepas dari susksesnya Timnas Indonesia. Komunikasi interpersonal terus dibangun oleh pelatih Indra Sjafri dan manager tim dengan atlet binaannya. Terlepas dari suksesnya Timnas Indonesia tersebut, kita akan bahas pentingnya komunikasi olahraga.
Menurut teori, komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar, angka dan lain-lain (Berelson dan Steiner, 1964).
Komunikasi juga merupakan salah satu hal terpenting dalam organisasi keolahragaan, terutama komunikasi interpersonal. Pada komunikasi interpersonal, kita didorong untuk berkomunikasi antar pribadi yang intensif . Seperti diutarakan oleh Joseph A. de Vito (1997), komunikasi interpersonal adalah “The procces of sending and receiving messages betwen two persons, or among a small group of persons, with some effect and some immediate feedback” ( proses pengiriman dan penerimaan pesan di antara dua orang atau di antara sekelompok kecil orang dengan beberapa efek serta beberapa umpan balik langsung). Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi tatap muka, sehingga mampu memunculkan umpan balik dari orang yang menerimanya.
Pada induk organisasi olahraga, ataupun organisasi lainnya, seorang pemimpin adalah orang yang dapat dicontoh dan ditiru oleh anggota lainnya. Penting bagi seorang pemimpin untuk dapat berkomunikasi secara interpersonal melalui komunikasi tatap muka, agar terjadi umpan balik atau feedback. Dengan demikian tidak terjadi komunikasi yang negatif dengan bawahannya atau sebaliknya. Banyak kali terjadi pengelolaan sebuah organisasi terhambat karena komunikasi interpersonal yang tidak berjalan dengan baik.
Bila ditinjau dari sudut komunikasi, ini dimulai dari adanya komunikasi antar pribadi yang kurang tepat. Sebagai contoh, komunikasi olahraga yang dibangun bernada ajakan untuk memengaruhi sekelompok orang, hingga mereka mau diajak bekerjasama untuk berbuat kekeliruan. Ujung-ujungnya, menggunakan uang negara untuk kepentingan pribadi maupun kelompoknya alias korupsi di dalam organisasi keolahragaan.
Bila ditinjau dari efektivitas, komunikasi interpersonal, ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut (Kumar, 2000) :
- Keterbukaan ( openess)
- Empati (empathy)
- Dukungan (supportiveness)
- Rasa positif (positiveness)
- Kesetaraan (equality).
Kita yakin bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi merupakan hal penting dan bermanfaat. Oleh karena itu, hubungan antar pribadi di organisasi keolahragaan perlu dibangun dengan benar dan tepat. Dengan demikian pengelolaan sebuah organisasi olahraga dapat berjalan baik dan prestasi para atlet pun berkembang sesuai target pelatih dan manager. (Oleh: Juni Lius Telussa / Foto: viva.co.id)
terima kasih informasinya.