Depoedu.com – Sekolah dalam menjalankan perannya sebagai tempat berlangsungnya proses pendidikan tentu tidak bisa menjadi pemeran tunggal. Pendidikan merupakan proses kerja tim antara sekolah dan orangtua. Peserta didik akan berkembang dengan baik apabila pihak orangtua bersinergi dengan pihak sekolah. Orangtua memahami sekolah sebagai tempat anak-anak belajar dan pihak sekolah sangat menghargai pandangan atau peran orangtua dalam setiap kegiatan. Orangtua dan pihak sekolah tidak seharusnya berada dalam barisan yang berbeda atau bahkan berlawanan melainkan ada dalam barisan yang sama. Dalam menjalankan perannya, masing-masing ada koridor yang ditetapkan akan tetapi kedua belah pihak bisa saling mengisi, melengkapi bahkan saling menyempurnakan. Dalam upaya mewadahi peran orangtua di sekolah maka dibentuklah organisasi khusus untuk orangtua. Organisasi orangtua di setiap sekolah mempunyai nama dan kekhasan masing-masing sesuai kepentingan yang ada di sekolah tersebut.
Forsis adalah nama dari wadah independen orangtua murid SD Stella Maris yang sering dikenal dengan istilah POMG. Forsis SD Stella Maris dalam menjalankan perannya sebagai stakeholder/pemangku kepentingan pendidikan mempunyai banyak program yang dirancang dan disesuaikan dengan kegiatan sekolah. Dari tahun ke tahun aktualisasi Forsis SD Stella Maris semakin menunjukkan keberagaman fungsinya dengan program kerja sebagai arahannya. Fokus perhatiannya tidak saja pada pengembangan kondisi fisik tetapi sudah banyak keterlibatannya dalam kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Adalah keliru apabila masih ada anggapan bahwa POMG hanya sebagai pelengkap organisasi sekolah. Keberadaan POMG atau lebih dikenal dengan Forsis untuk kalangan di Sekolah Stella Maris mempunyai fungsi yang nyata bukan fiktif. Pihak sekolah sangat merasakan kontribusi yang besar dari Forsis. Hal ini dibuktikan dengan peran-peran Forsis yang terus dihidupkan melalui kegiatan di sekolah.
Forsis SD Stella Maris mampu menjadi fasilitator. Dalam melaksanakan perannya sebagai fasilitator, Forsis telah menunjukkan segala kemampuannya sebagai penyedia fasilitas untuk mendukung sekolah. Fasilitas di sini mempunyai makna yang luas tidak saja menyangkut aspek material, tetapi terkait penyedia sumberdaya manusia yang kompeten. Belum lama ini, tepat pada tanggal 27 Maret 2019 team Forsis SD yang diprakarsai oleh Ibu Arthesia T. Sianipar, S.H., M.H, orangtua dari Precious Joshida Wiradinata kelas V A dan Thier Matsui Ramaputra Wiradinata kelas I C telah mengadakan agenda workshop dengan nara sumber Ibu Desti Kurniawati, S.Pd. Ibu Desti merupakan salah satu orang tua murid dari Bagaskara Keita kelas I B dan Atara kelas VI B. Dalam workshop kali ini peserta yang hadir tidak saja para orang tua murid melainkan sejumlah siswa dengan maksud agar dampak keberadaan Forsis semakin bisa dirasakan di berbagai komponen yang ada di sekolah. “Membuat Mainan dengan Menggunakan Media Sampah” adalah tema yang diangkat dalam workshop tersebut. Workshop ini tidak saja berorientasi pada produk model mainan, tetapi ada proses edukasi karakter yang menjadi muatan dalam kegiatan kali ini. Peserta diajak untuk lebih peduli lingkungan dengan melakukan recycle sampah yang ada.
Forsis SD Stella Maris mampu menjadi insipirator. Workshop “Membuat Mainan dengan Menggunakan Media Sampah” yang mempunyai durasi waktu dua jam telah menghasilkan model permainan yang beragam. Ditinjau dari cara menggunakan model tersebut ada dasar teori ilmiahnya yakni adanya gaya pegas dan gaya grafitasi. Tentu ini bisa menjadi inspirasi buat siswa dalam menjelaskan contoh fungsi dari gaya tersebut. Bagi para guru yang hadir saat itupun bisa menjadi referensi dalam memvisualisasi materi terkait dengan macam-macam gaya dalam Kegiatan Belajar Mengajar di kelas.
Forsis SD Stella Maris mampu menjadi komunikator. Dalam implementasi program sekolah tentu mempunyai dinamika yang tidak jarang dijumpai adanya tantangan dan kesulitan. Akan tetapi tantangan, kesulitan atau bahkan perbedaan pandangan tidak pernah dimaknai sebagai satu masalah atau hambatan yang tidak bisa diatasi. Dalam hal ini pihak Forsis selalu mengkomunikasikan segala ide-idenya sebagai alternatif solusi agar senantiasa bersinergi dengan pihak sekolah. Ini menjadi bukti bahwa pihak sekolah dan Forsis selalu fokus pada tujuan yang menjadi sasaran dari setiap implementasi program yaitu berdaya guna bagi para siswa. Dengan terbangunnya komunikasi yang baik dan disertai dengan ”trust” maka harmoni antara pihak sekolah dan orangtua pun selalu terjaga kualitasnya
Hubungan kemitraan orangtua dan pihak sekolah ini penting dan harus dipelihara karena orangtua dan sekolah ibarat sepasang kaki bagi para siswa untuk menuntun menuju pada kehidupan yang sebenarnya. Apabila salah satu ”kaki” tidak bergerak maka akan menghambat dan terasa berat jalan yang ditempuh. Sangat diharapkan sekolah dan orangtua murid terus beriringan secara terarah agar apa yang menjadi visi sekolah bisa terlaksana secara sempurna. Dengan adanya berbagai program Forsis SD Stella Maris yang sukses dalam pelaksanaannya telah menjadi bukti bahwa Forsis SD Stella Maris mampu tumbuh sebagai pondasi yang kuat dalam menunjang kualitas pendidikan di sekolah. (Cisilia Tutut Susanti – Guru SD Stella Maris)