Depoedu.com – Di zaman milenial ini, semua orang seakan kebanjiran informasi. Sampai bingung mau memilah dan filter informasi. Sampai pusing menentukan skala prioritas, saking banyaknya informasi yang berseliweran dai depan mata, di dalam kepala, di dalam ponsel pintarnya. Imbasnya, manusia menjadi terlalu sibuk. Sibuk bekerja, sibuk berbicara, sibuk marah, sibuk kecewa, di dunia nyata bahkan di dunia maya. Sampai … bahkan lupa untuk memberi waktu kepada diri sendiri, dan memberi penghargaan kepada diri sendiri. Sampai bahkan … lupa mencintai diri sendiri.
Konsep self-love sudah lama didengungkan. Para ahli menegaskan, konsep self-love beda sekali dengan egoism. Mencintai diri dalam konsep self-love yang dimaksud adalah bentuk penghargaan kepada diri sendiri, bukan egois atau individualis. Justru sebaliknya. Konsep self-love pertama-tama adalah dengan memastikan diri sendiri cukup bahagia untuk bisa membahagiakan orang lain. Karena pada dasarnya, seorang manusia membutuhkan cinta. Sebelum ia menerima dari orang lain, dirinya sendiri harus mampu mencintai dan menghargai dirinya sendiri pertama-tama. Supaya apa? Supaya cintanya tulus, tanpa tendensi dan tanpa kebingungan identitas. Supaya tidak perlu bertanya kenapa saya harus mencintai dia, mereka atau kalian? Tetapi cinta itu ada, karena dari dalam diri memang sudah penuh akan kebutuhan cinta. Kata orang bijak, itu akan membawa kepada kebahagiaan yang tidak terikat pada harta duniawi. Tidak pada status di media sosial, apalagi uang. Yes! Kebahagiaan hakiki dimulai dari cinta pada diri sendiri.
Beberapa langkah di bawah ini bisa jadi tuntunan refleksi. Sudahkah kita punya integritas cinta untuk diri sendiri? Simak ya!
- Me Time!
Membaca tiga sampai lima halaman buku yang menarik minat setiap hari sebelum mulai bekerja. Atau membuatkan diri sendiri segelas teh hangat dengan aroma kesukaan. Atau membelikan diri sendiri satu scoop ice cream dengan rasa kesukaan. Habiskan waktu untuk menikmatinya lima sampai sepuluh menit, dengan diri sendiri. Tanpa perlu menunggu momen ulangtahun, atau momen hari Kasih Sayang untuk melakukannya. Kapan saja kamu mau, lakukan. Ciptakan momen yang membuatmu merasa bahagia dengan diri sendiri.
- Kerja sosial.
Terlibat dalam kerja sosial mungkin tidak harus dilakukan semua orang. Tetapi selalu ada cara untuk memberi. Karena pada dasarnya, kerja sosial adalah kegiatan memberi. Dalam bentuk apa pun, sesederhana apa pun, biarkan dirimu memberi. Memberi apa pun kepada siapa pun, kapan pun kamu mau. Memberi senyum pada penjaga parkir yang tidak ramah padamu? Kenapa tidak?! Sedikit kebahagiaan bisa kamu beri lewat senyuman. Percayalah, memberi merupakan kebutuhan jiwamu juga. Dengan memberi, kamu sebenarnya menunjukan cinta pada dirimu sendiri juga.
- Self-reward.
Di tengah kesibukanmu bekerja, mengejar target dan bergulat dengan bermacam tugas dan tanggungjawab, jangan lupa berikan imbalan kepada dirimu sendiri ketika telah mencapai sesuatu. Apapun itu! Sekecil apapun. Jika kamu merasa itu perlu dihargai, hargailah. Tidak harus dengan uang. Membeli barang yang sudah lama diidam-idamkan (dengan harga yang sesuai kantong, ya!) setelah kamu mencapai sesuatu tidak ada salahnya. Atau yang lebih sederhana seperti mengulang langkah nomor 1 sebagai reward pun bisa saja. Berikan tanda terimakasihmu kepada diri sendiri atas pencapaian-pencapaianmu setiap hari. Itu salah satu bukti kamu menghargai usaha sendiri.
- Ubah mindset!
Kalau selama ini kamu masih berpikir langkah-langkah sebelumnya terasa egois. Ubah pikiran itu! Selama kamu tahu porsi, waktu dan cara yang pas, kamu bukannya sedang menjadi egois atau ingat diri. Sebaliknya, kamu sedang mencukupkan dirimu dengan cinta agar mampu mencintai sesamamu.
Apapun bentuknya, jangan lupa memberi ruang dan waktu untuk diri sendiri, menikmati apa yang kamu suka dan menghargai setiap usaha, juga menyadari pentingnya berbagi untuk menemukan arti hidup ini. Best of luck, Valentines! (Oleh: Erlyn Lasar / Foto: polapoly.com)