Depoedu.com – SMA Santa Laurensia yang berlokasi di Perumahan Alam Sutra, Serpong, Tanggerang Selatan, secara rutin menyelenggarakan Pameran Penelitian yang diisi dengan pameran hasil penelitian siswa kelas XII IPA maupun IPS. Pameran ini adalah bagian dari pembelajaran proyek penelitian, yang di SMA Santa Laurensia diberikan melalui jam tatap muka selama dua kali 45 menit setiap minggu. Mata pelajaran ini ada di semua level kelas, sejak kelas X. Demikian penjelasan dari Theja Kurniawan, Kepala SMA Santa Laurensia. Tahun ini, proyek penelitian yang dipamerkan terdiri dari 77 proyek IPA dan 56 proyek IPS. Masing-masing proyek dikerjakan oleh tim yang terdiri dari dua orang muri
“Materi pelajaran meneliti diberikan, di kelas X berupa dasar-dasar penelitian. Misalnya tentang bagaimana merumuskan masalah penelitian, bagaimana merumuskan hipotesis, bagaimana membuat proposal penelitian, menetapkan sampel penelitian, bagaimana mencari data, menyimpulkan hasil penelitian, dan membuat laporan hasil penelitian,” kata Theja Kurniawan menjelaskan
“Di kelas XI secara individual murid belajar meneliti. Semua murid kelas XI membuat proposal penelitian. Dari proposal tersebut kemudian Kepala Sekolah menetapkan guru pembimbing untuk mendampingi murid sesuai dengan topik yang mereka ajukan. Semua guru mendapat tugas mendampingi siswa. Murid mengerjakan proyek selama kurang lebih delapan bulan, termasuk pameran yang biasa dilakukan di bulan Mei. Di kelas XII mereka mengerjakan proyek meneliti kembali, tetapi dikerjakan secara tim, satu tim beranggotakan dua orang. Bisa proyek yang sama dengan kelas XI, tetapi bisa juga berganti topik,” lanjut lulusan Magister Pendidikan UPH ini.
Pada pameran proyek penelitian ini, semua tim wajib menyediakan banner, menyediakan laporan penelitian yang bisa diakses oleh pengunjung, menyediakan log book, wajib menyediakan power point atau video, dan menyediakan model atau produk hasil penelitian mereka. Guru menilai tampilan stand murid, cara menjelaskan kepada pengunjung, kelengkapan pamerannya, cara mempreasentasikan hasil, keseriusan merespon pengunjung, bahkan ketepatan waktu presentasi.
Depoedu.com sempat mengunjungi dan mewawancarai dua stand, satu dari kelas IPA, dan satu dari kelas IPS. Salah satu siswa yang diwawancarai adalah Matteo Jubileo, siswa kelas XII IPS. Topik penelitiannya tentang pengaruh penggunaan Smartphone terhadap sikap dan perilaku siswa IPS SMA Santa Laurensia. Bagi Matteo, penelitian ini menyadarkannya tentang dampak penggunaan Smartphone, misalnya dalam hubungan dengan anggota keluarganya. “Saya jadi sadar bahwa waktu yang saya sediakan untuk menggunakan Smartphone ternyata jauh lebih banyak dibandingkan dengan waktu untuk berinteraksi dengan anggota keluarga yang lain. Oleh karena itu, harus saya kurangi,” kata Matteo tentang dampak positif hasil penelitian ini bagi dirinya.
Dari kelas XII IPA Depoedu mewawancarai Kent Howard Geraldo dan Justin Trisno. Topik penelitian mereka adalah penerapan statistik untuk memprediksi fluktuasi harga saham agar dapat mengambil keputusan investasi yang tepat. Dari data yang mereka kumpulkan tampak bahwa solusi yang ditawarkan oleh para analis seringkali meleset. Maka mereka merekomendasikan metode mereka untuk membantu pemain saham untuk mengambil keputusan yang tepat. Dari penelitian ini mereka belajar hal yang positif di luar pemahaman ilmiah. “Proses penelitian ini melatih kami untuk tidak mudah mempercayai semua data dan informasi yang kita terima. Kita perlu mempunyai sikap kritis terhadap data itu. Kan kalau keputusannya salah, kita yang tanggung akibatnya, bukan analisnya,” kata Justin Trisno dan Kent Howard Geraldo pada Depoedu.com.
Belajar meneliti dengan model ini sudah berlangsung di SMA Santa Laurensia sejak 12 tahun yang lalu. Oleh karena itu, sudah jadi tradisi dan sudah mulai menelorkan prerstasi, Tahun ini misalnya, SMA Laurensia memperoleh dua penghargaan di dalam negeri dan satu penghargaan di luar negeri. Pada lomba Karya Ilmiah Remaja yang diselenggarakan oleh LIPI, SMA Santa Laurensia meraih juara pertama di bidang kebumian dan kelautan. Prestasi lain adalah berasal dari Olympiade Penelitian Siswa Indonesian 2017, di mana SMA Santa Laurensia meraih medali emas di bidang humaniora. Sedangkan prestasi luar negeri diperoleh oleh SMA Santa Laurensia setelah mengikuti Genius Olympiad di Osvega USA, yakni memperoleh medali emas.
Proyek ini tidak hanya berdampak positif menumbuhkan minat meneliti dan minat pada ilmu pengetahuan, tetapi murid juga mmemperoleh soft skill untuk hidup. Proses secara keseluruhan melatih skill komunikasi murid. Murid pun jadi belajar mandiri, belajar bertangggung jawab dan belajar bekerja dalam tim. Semua soft skill ini sangat mereka perlukan, baik di perguruan tinggi maupun di dunia kerja. Mudah-mudahan menginspirasi sekolah-sekolah untuk menemukan diferensiasinya sendiri. Lebih dari itu, seperti SMA Santa Laurensia, tidak hanya menyiapkan muridnya untuk sukses dalam ujian, tetapi juga untuk sukses dalam kehidupan. (Oleh: Sipri Peren)