PERSAUDARAAN PEMUDA ANTAR BENUA

Event
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Ketika kita membicarakan perdamaian dunia, tentu saja harus diawali dari diri kita masing-masing. Dan perdamaian sangat perlu ditanamkan dan diajarkan kepada generasi muda yang akan mengemban tugas memimpin dunia ini pada masa mendatang. Persaudaraan adalah hal penting yang harus diupayakan guna mewujudkan perdamaian.

SMAK Kolese Santo Yusup Malang (Kosayu) mengelola pendidikan para siswa yang berasal dari 26 provinsi di Indonesia dengan membawa kearifan lokal masing-masing. Dan yang menarik, tidak ada satupun kearifan lokal di Indonesia yang mengajarkan untuk saling menebar kebencian ataupun menebar permusuhan. Dalam keberagaman itulah kami menanamkan nilai-nilai tenggang rasa, persaudaraan, dan toleransi antar sesama dengan mengenal dan menghargai budaya masing-masing.

Salah satu wujud kasih persaudaraan yang boleh dialami oleh kawula muda adalah dengan mengikuti program Sister School antar pelajar SMAK Kolese Santo Yusup Malang, Heng Yee Catholik High School di Taipei, Corpus Christi College di Perth, dan Bunbury Catholic College. Program yang dikemas dalam bentuk pertukaran pelajar, pertukaran ilmu dan budaya ini, lebih menitikberatkan pada empati dan peningkatan motivasi untuk maju dalam diri siswa, guru, serta pimpinan sekolah.

Program ini terlaksana pada tanggal 2 – 9 Februari 2018 dengan kehadiran saudara dari Heng Yee Catholik High School Taipei di  Kosayu bersama tiga guru dan Kepala Sekolah Mr. Chen Hai Peng. Sebagai balasan, pada tanggal 5 – 18 April 2018, rombongan Kosayu yang dipimpin oleh Laoshi Andy melakukan kunjungan balasan ke Heng Yee Catholik High School di Taipei. Demikian pula saudara dari Australia yaitu Corpus Christi College dan Bunbury Catholic College yang terdiri dari 15 siswa dan 3 Guru Pendamping mengalami hidup bersama di Kosayu pada tanggal 18 – 27 April 2018. Sedangkan Sister School siswa Kosayu ke Australia akan dilaksanakan pada tanggal 4 – 18 Juni 2018.

Selama di Malang, peserta Sister School tinggal bersama dalam kasih keluarga host parents dan setiap hari mereka berangkat ke sekolah sebagaimana layaknya siswa Kolese Santo Yusup. Disamping belajar di kelas, kegiatan yang mereka alami bersama adalah mengikuti kegiatan CIVITA di Rumah Retret Sawiran, menyelenggarakan bakti sosial, belajar dalam kelas Bahasa Indonesia, belanja di pasar tradisional, belajar memasak masakan Indonesia, belajar Tari Remo, mengikuti proses pembuatan kripik tempe, mengikuti ekstrakurikuler keramik dan permainan bola basket. Semua kegiatan yang dijalani selama dua minggu benar-benar terasa sebagai perwujudan kasih Tuhan yang hadir dalam keluarga baru di lingkungan yang jauh dari daerah asal mereka masing-masing. Kesulitan dalam perbedaan bahasa tidaklah menjadi penghalang untuk saling melayani, saling menghibur, dan memuliakan Tuhan.

Di Taipei, selain mengikuti pembelajaran di sekolah, kami juga mengikuti misa di salah satu gereja di kota Hualien, mengunjungi Biara pusat Congregatio Discipulorum Domini (CDD.) di Yangmingshan. Kehadiran kami disambut sangat baik oleh Pater Jenderal CDD. yaitu Pater Francis Chong, CDD. bersama pater Joseph Luo Zhi Ming, CDD. Sungguh suatu kebanggan menjadi umat katolik, meskipun misa dalam bahasa yang tidak bisa kami mengerti, akan tetapi tata perayaan ekaristi mempunyai urutan yang sama.

Semoga jalinan kasih persaudaraan yang telah tercipta dalam diri para siswa dan keluarganya membawa manfaat yang baik untuk banyak pihak dan juga untuk perdamaian dunia di masa mendatang. Tetap Bersemangat. (Oleh: Petrus Harjanto, M. Pd, Kepala SMAK Kolese Santo Yusup Malang)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments