Pentingnya Mengelola Kecerdasan Emosional pada Anak

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Pendidikan adalah suatu usaha atau kegiatan yang dijalankan dengan sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau mengembangkan perilaku yang diinginkan. Sekolah sebagai lembaga formal merupakan sarana dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan tersebut. Melalui sekolah, siswa belajar berbagai macam hal. Dalam pendidikan formal, belajar menunjukkan adanya perubahan yang sifatnya positif sehingga pada tahap akhir akan didapat keterampilan, kecakapan dan pengetahuan baru. Hasil dari proses belajar tersebut tercermin dalam prestasi belajarnya. Namun dalam upaya meraih prestasi belajar yang memuaskan dibutuhkan proses belajar.

Proses belajar yang terjadi pada individu memang merupakan sesuatu yang penting, karena melalui belajar individu mengenal lingkungannya dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitarnya. Menurut Irwanto (1997 :105) belajar merupakan proses perubahan dari belum mampu menjadi mampu dan terjadi dalam jangka waktu tertentu. Dengan belajar, siswa dapat mewujudkan cita-cita yang diharapkan.

“Kecerdasan emosional”, atau yang populer dengan sebutan “emotional quotient” (EQ), adalah sebuah istilah yang diperkenalkan di tahun 1995 oleh Daniel Goleman, seorang psikolog yang berani mengatakan bahwa kecerdasan kognitif (intelligence quotient (IQ)) bukanlah hal terpenting untuk dimiliki seorang individu. Di saat tes IQ menjadi primadona tolak ukur potensi seseorang, Goleman melalui bukunya yang berjudul “Emotional Intelligence” memaparkan berbagai data yang menunjukkan bahwa kesuksesan lebih berkorelasi dengan bagaimana seseorang mampu mengelola emosi dalam dirinya dan membina hubungan dengan orang lain.

Dalam kaitannya dengan kesehatan mental, berbagai penelitian menunjukkan bahwa ketidakmampuan seorang individu untuk mengelola emosi di dalam dirinya berkaitan dengan berbagai gangguan mental. Ditemukan pula bukti bahwa individu yang mengelola emosinya dengan tidak tepat, yakni dengan meredam emosi (supresi), cenderung memiliki emosi negatif dalam kesehariannya dan menunjukkan gejala gangguan mental di kemudian hari.

Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ (Goleman, 2002:44).

Seperti yang kita ketahui , kecerdasaan emosional (EQ) perlu diasah bagi anak agar memiliki banyak manfaat . Untuk itu agar anak bisa menjadi orang yang sukses di masa depan sudah seharusnya mulai sekarang orang tua  mempersiapkan kan diri untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) pada anak. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) anak adalah dengan memberikan pendampingan secara total pada anak. Perhatian secara rutin terbukti mampu meningkatkan kecerdasan emosional (EQ) anak  sehingga kesuksesan anak bisa  tercapai. (Oleh: Celly Beto / Foto: duniabelajaranak.id)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments