Life Skills Menjawab Perubahan Kebutuhan Masyarakat

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Kehidupan masyarakat akan terus menerus mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Implikasi dari perubahan ilmu pengetahuan dan Teknologi, menuntut pendidikan pada berbagai jenjang persekolahan untuk menyesuaikan dan mengantisipasi setiap perubahan yang terjadi. Pengembangan kurikulum pada berbagai jenjang persekolahan harus tanggap dan mampu menjawab setiap perubahan yang sedang maupun yang akan terjadi dalam masyarakat sebagai dampak kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Oleh karena itu, kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis.

Dampak selanjutnya, pembelajaran di sekolah harus bermanfaat untuk bekal kehidupan siswa pada masa kini dan masa yang akan datang. Pembelajaran yang bersifat content oriented yaitu mengarahkan siswa pada penguasaan materi pelajaran dengan tidak sekedar mengetahui fakta yang terpisah-pisah, melainkan harus dimodifikasi dan menjadi bagian dari kehidupan siswa.Siswa diperkenalkan dengan berbagai fenomena kehidupan, termasuk dunia kerja (pekerjaaan) sebagai bekal untuk kehidupan mereka. Atas dasar pemahaman tersebut, maka kurikulum pada setiap jenjang persekolahan, dikembangkan pada prinsip yang berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, kepentingan siswa dan lingkungannya. Kurikulum sekolah dikembangkan berdasarkan pada prinsip bahwa siswa memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya, agar menjadi manusia yang beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mendukung pencapaian tujuan yang dimaksud maka selain modifikasi kurikulum yang berpusat pada potensi siswa, prinsip relevansi dengan kebutuhan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang, serta melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan kebutuhan kehidupan, termasuk didalamnya kehidupan kemasyarakatan, dunia kerja dan dunia usaha. Kurikulum sepatutnya tidak dimaksudkan semata-mata membentuk intelek, tetapi diarahkan agar siswa dapat mempelajari sesuatu yang berhubungan dengan fungsi kehidupan.

Kecakapan hidup (life skills) mendasari konsep pemahaman bahwa, program pendidikan harus memberikan bekal atau pemgalaman kepada siswa tentang kehidupan dalam masyarakat termasuk didalamnya tentang dunia kerja, maka pengembangan perencanaan pembelajaran harus memuat berbagai hal yang ada kaitannya dengan kehidupan masyarakat dan dunia kerja. Hal ini sangat penting, sebab sekolah beserta program pendidikan yang ada di dalamnya pada dasarnya bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya (Tyler, 1949, Seller, 1985, dalam Sumiati dan Asra, 2012). Dengan kata lain, kegiatan pembelajaran harus dapat mendukung tumbuh kembangnya pribadi siswa yang berjiwa kewirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup (life skills).

Setiap Individu termasuk para siswa usia sekolah, akan mengalami kehidupan yang sehat mentalnya, apabila dapat menuntaskan tugas-tugas perkembangan sesuai dengan usianya. Salah satu tugas perkembangan sejak usia dini (fase anak-anak) sudah harus diketahui oleh individu (siswa usia sekolah). Pengetahuan tersebut adalah pemahaman akan konsep-konsep sederhana tentang kenyataan sosial dan alam. Implikasi tugas perkembangan ini terhadap pendidikan adalah bahwa dalam penyelenggaraan pendidikan perlu disusun struktur kurikulum yang muatannya dapat memfasilitasi perkembangan kemampuan siswa untuk memahami kehidupan sosial dan alam dimana ia bertempat tinggal. Oleh karena itu, sudah seharusnya diterapkan pendidikan terutama berbasis pada kemampuan siswa, yaitu pendidikan kecakapan hidup (life skills) untuk mengembangkan keterampilan pribadi/personal, keterampilan berpikir/akademik, keterampilan sosial, dan keterampilan vokasional.

Fungsi dari life skills adalah untuk menghadapi tantangan hidup dan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang pada dunia nyata. Hal ini menuntut pembelajaran siswa di sekolah agar dimodifikasi sehingga relevan dengan kebutuhan masa kini dan kebutuhan masa yang akan datang. Prinsip relevansi dan juga melibatkan siswa secara aktif baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah, amatlah penting. Hal demikian, akan berdampak pada pembelajaran yang bermakna, mampu memecahkan masalah dan dapat mengembangkan kompetensi atau kemampuan siswa. Melalui proses pembelajaran yang berkualitas dan bermakna diharapkan siswa mampu menghadapi tantangan hidup dan kehidupan masa kini dan masa yang akan datang dalam dinamika dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat sesuai dengan perubahan yang terjadi sebagai dampak ilmu pengetahuan dan teknologi.

Secara konsep, life skills mengandung beberapa pengertian: Pertama, secara sederhana kecakapan hidup adalah kecakapan yang diperlukan untuk hidup. Kedua, secara lebih kompleks merujuk pada, kecakapan yang meliputi pengetahuan, mental, fisik, sosial, dan lingkungan. Kecakapan yang menunjukkan kemampuan untuk mengembangkan dirinya secara menyeluruh untuk bertahan hidup, dalam bebagai keadaan dengan berhasil, produktif, bahagia, dan bermartabat. Ketiga, Menurut Depdiknas (2006:22); kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan pemecahannya sehingga mampu mengatasi masalah yang dihadapinya. Maknanya bahwa kecakapan hidup ini selain memiliki kemampuan tertentu, juga harus memiliki kompetensi dasar pendukung seperti, membaca, menulis, menghitung, berpikir kreatif dan kritis, pengambilan keputusan yang tepat, merumuskan dan memecahkan masalah, mengelola sumber daya yang ada, bekerja dalam kelompok/tim, rajin dan tekun dalam bekerja, serta menggunakan teknologi secara tepat. Atau dengan kata lain, dapat diartikan bahwa kecakapan hidup merupakan kemampuan yang diperlukan sepanjang hayat, seperti kemampuan berpikir, berkomunikasi secara efektif, bekerja sama, berperan dan bertanggung jawab sebagai warga negara, siap, cakap, berkarakter, dan beretika untuk bekerja. Bagi siswa kecakapan hidup adalah sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan masalah hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi, warga masyarakat, maupun warga negara.

Berdasarkan konsep yang dijelaskan tersebut di atas, maka selanjutnya akan dijelaskan mengenai tujuan kecakapan hidup. Sebagaimana telah diketahui bahwa pendidikan life skills dilakukan untuk mengembangkan potensi siswa sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri siswa secara personal, akademik, sosial, dan vokasional. Oleh karena itu, penentuan materi pembelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar siswa mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan kehidupan di kelak kemudian hari. Berdasarkan pemahaman tersebut, maka dapat dijelaskan tentang tujuan life skills.

Secara umum, pendidikan kecakapan hidup bertujuan mengembangkan potensi siswa secara utuh. Dengan kata lain, pendidikan kecakapan hidup bertujuan mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk bertahan dan meningkatkan kualitas hidup dalam semua lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Diharapkan setelah siswa lulus sekolah, mereka telah memiliki etika kerja yang baik, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, disiplin, bertanggung jawab, dan memiliki keterampilan berwiraswasta.

Secara khusus tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah: 1) Mengaktualisasikan potensi siswa sehingga dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah. 2) Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karier siswa. 3) Memberikan bekal dengan latihan dasar tentang nilai-nilai yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. 4) Memberikan kesempatan kepada sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan keadaan atau lingkungan tempat tinggal siswa.

Mencermati kajian tentang life skills dengan semua aspek yang terkait didalamnya, maka dapat disimpulkan bahwa, pendidikan life skills memiliki potensi yang sangat memungkinkan menjawab setiap kebutuhan masyarakat sesuai dengan dinamika dan perubahan sebagai dampak ilmu pengetahuan dan teknologi. Menyadari hal tersebut maka diharapkan setiap jenjang pendidikan sedapat mungkin memodifikasi kurikulum pembelajarannya agar mampu mempersiapkan para siswa memasuki kehidupan nyata dalam masyarakat dengan segala problematika dan konsekuensi yang dihadapi. Tentu hal ini merupakan tantangan bagi setiap jenjang pendidikan untuk melakukannya. Tanggung jawab pendidikan memang berada di tangan pemerintah, masyarakat, dan keluarga.Semoga ada sinergi yang harmonis untuk mewujudkan life skills bagi anak-anak kita semua. **Jangan bermimpi untuk memetik buah berlimpah, kalau tidak menanam benih hari ini. Sebuah keniscayaan bagi pemanen yang hari ini mulai menanam benih dengan peluh dan keringat.** Semoga bermanfaat.@@@ (Oleh: Paulus P.Lamablawa / Foto: archive.nortvaleynews.org)

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
1 Comment
oldest
newest most voted
Inline Feedbacks
View all comments
trackback

[…] Baca Juga : Life Skills Menjawab Perubahan Kebutuhan Masyarakat […]