Belajar dari Negeri Samurai

Hobby
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Sudah sewajarnya memenangi Piala Dunia menjadi target dari seluruh negara di dunia, bahkan bagi Indonesia sekalipun. Kita bisa melihat kesebelasan negara Jepang. Negara “Samurai Biru” ini juga menargetkan menjadi juara Piala Dunia, tepatnya pada tahun 2092. Ini memang masih lama sekali, bahkan yang membaca tulisan ini sekarang pun belum tentu masih berjodoh dengan umur untuk bisa menyaksikan Piala Dunia 2092 nanti.

Sepakbola bukanlah olahraga yang paling populer di Jepang. Masyarakat di Negeri Sakura ini lebih menggemari olahraga lain seperti Baseball dan Sumo yang sudah lebih dahulu menarik perhatian mereka.Namun, siap sangka sebenarnya sepakbola sudah masuk ke Jepang sejak 1873, atau dua tahun setelah bisbol diperkenalkan. Ketika itu, komandan angkatan laut Inggris yang ditugaskan ke Jepang, Archibald L. Douglas, memperkenalkan sepakbola kepada masyarakat Tokyo.

Sepakbola akhirnya berkembang di Tokyo hingga akhirnya pada 1878, Jepang mendirikan The National Institute of Gymnasticsyang sudah memasukkan kurikulum sepakbola. Pada 1888, koran pelabuhan Kobe, Kobe Minato Shimbun, mencatat diselenggarakannya pertandingan sepakbola pertama di Jepang. Pertandingan ini mempertemukan antara klub yang diisi oleh masyarakat lokal Jepang dan tim yang berisi oleh para pendatang. Tim yang diisi para pendatang ini mayoritas diisi oleh tentara asal Inggris yang sedang bertugas di Tokyo. Hebatnya, tim lokal secara tidak terduga berhasil memenangkan pertandingan ini.

Cara bermain Jepang dalam kurun waktu lima belas tahun ini secara nyata menunjukkan keberhasilan dalam membina sepakbola di negara mereka. Ini sangat kontras dengan tradisi “asal pasang target” yang sering kali terjadi di negara kita. Untuk mencanangkan target secara realistis negara Jepang memerlukan pengetahuan tentang kekuatan lawan, serta kekuatan diri sendiri. . Pembinaan usia muda, kepelatihan, kompetisi amatir dan pro, scouting pemain secara objektif, sistematis mereka lakukan dengan sangat disiplin serta membutuhkan waktu yang baik dan benar.

Tak bisa dipungkiri, Jepang kini telah bertransformasi menjadi kiblat sepak bola di ranah Asia. Sejumlah pemain kelas dunia seperti Hidetoshi Nakata, Keisuke Honda, hingga Shinji Kagawa adalah bukti kesuksesan negeri “Samurai Biru” itu mencetak bakat-bakat muda. Kesuksesan tersebut tentunya otomatis berlanjut dengan torehan prestasi timnas Jepang ke kancah dunia.. Piala Dunia 2018 yang berlangsung di Rusia, 14 Juni-15 Juli, menjadi penampilan keenam *untuk Timnas Jepang pada kompetisi sepak bola paling akbar di dunia tersebut.

Bisa dibilang Jepang menjadi tim Asia yang selalu konsisten bisa bermain di Piala Dunia. Pertama kali tim yang dijuluki Samurai Biru tersebut memulai debutnya di Piala Dunia yaitu pada 1998 di Prancis. Setelah itu mereka terus tampil, hingga Piala Dunia tahun ini. Perjalanan Jepang untuk lolos ke Rusia pun terbilang cukup mengejutkan. Sebagai tim sepak bola terkuat di Asia, mereka tidak ikut serta pada kualifikasi Piala Dunia 2018 Zona Asia.

Jepang sudah memulai perjalanannya pada Piala Dunia 2018 di Rusia saat menghadapi Kolombia. Jepang berhasil menang. Kemenangan ini memang masih terlalu dini tidak bisa dirayakan berlebihan. Namun hal ini membanggakan setidaknya untuk Asia. Pertandingan pertama membuat Jepang menjadi pemuncak klasemen sementara Grup H dengan raihan tiga poin. Tak hanya kemenangan, Timnas Jepang juga mampu menorehkan beberapa catatan apik. Jepang menjadi negara Asia pertama yang mampu mengalakan tim Amerika Selatan di Piala Dunia. Catatan kemenangan ini menjadi pijakan bagi negara kita bahwa tim nasional kita juga bisa. Asalkan kita terus belajar dan konsisten melakukan pembinaan yang berkelanjutan. Mari terus belajar dari negeri Samurai ( Celly Beto / Foto: sport.detik.com )

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments