Depoedu.com-Pada dasarnya setiap anak adalah individual. Selain karena berbeda secara genetik dan biologis, setiap anak juga berbeda secara psikis. Hal ini terjadi karena semua anak memiliki dan dipengaruhi oleh kondisi eksternal dan kondisi internal yang berbeda.
Kondisi ini harus dipahami oleh guru, dan pemahaman ini menjadi salah satu landasan yang penting dalam mengambil tindakan mendidik dan mengajar. Guru dituntut untuk mengenal peserta didik satu persatu agar dapat memberikan perlakuan yang individual kepada setiap peserta didik.
Guru harus mengenal latar belakang, kapasitas pribadi termasuk kemampuan, cita-cita, keinginan dan harapan peserta didik, agar dapat memberi perlakuan yang tepat dalam mendidik dan mengajar. Karena kompleksitasnya menyebabkan memberi perlakuan kepada peserta didik secara individual bukanlah hal yang mudah.
Terutama pada saat proses belajar mengajar di kelas. Peserta didik yang berbeda-beda tersebut, menerima pelajaran yang sama dengan cara yang berbeda-beda pula. Pengajaran yang efektif mengharuskan guru memberi perlakuan yang individual sesuai dengan kebutuhan masing-masing peserta didik.
Ada peserta didik yang cepat memahami, ada pula yang lambat memahami. Guru yang baik diharapkan memberi perlakuan yang berbeda baik pada peserta didik yang cepat apalagi yang lambat. Secara teknis peserta didik yang lambat diberi remedial dan peserta didik yang cepat diberi pengayaan.
Baca juga : Ujian Nasional Hanya Kembali Terselenggara oleh Desakan Kepentingan dan Ketidakpedulian Penguasa
BaDengan begitu, baik peserta didik yang lambat, maupun peserta didik yang cepat belajar, masing-masing berkembang sesuai dengan kapasitas perkembangan mereka. Inilah langkah teknis yang penting dari pendekatan individual dalam proses belajar mengajar.
Di Indonesia, pelaksanaan pendekatan individual dalam proses pendidikan dan pengajaran mendapat banyak hambatan. Baik peserta didik yang cepat memahami pengajaran, maupun peserta didik yang lambat, sama-sama tidak mendapat sentuhan pedagogik yang mereka butuhkan untuk berkembang.
Di beberapa sekolah, terutama sekolah-sekolah yang baik, guru-gurunya masih meluangkan waktu untuk menyelenggarakan remedial bagi peserta didik yang lambat belajar, sedangkan peserta didik yang cepat belajar, pada umumnya tidak mendapat mendapat pengayaan sebagaimana mestinya.
AI untuk terlaksananya pendekatan individual
Perkembangan teknologi kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) memberi harapan baru bagi terlaksananya pendekatan individual dalam proses belajar mengajar, untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar dan pertumbuhan kapasitas belajar semua peserta didik, sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Saya menemukan sebuah dokumen laporan The World Economic Forum (2024) berjudul Shaping the Future of Learning: The Role of Al in Education 4.0. Dokumen tersebut menyebutkan bahwa dalam waktu relatif dekat AI berpotensi mengatasi di antaranya tantangan pendidikan, dalam hal terlaksananya pendekatan individual tersebut.
Baca juga : Menelaah Kasus Pembunuhan Ibu oleh Anak Kandung Berdasarkan Sila Ke-2 Pancasila
Dokumen tersebut menggambarkan bahwa dengan mengintegrasikan AI dalam proses belajar mengajar, AI merekam dan menganalisis data individual peserta didik berupa interaksi, keterlibatan, respon, waktu yang dihabiskan untuk mempelajari tiap materi, juga pola kesalahan peserta didik.
AI menganalisa data tersebut dan mendeteksi peserta didik yang mengalami kesulitan, peserta didik yang menguasai topik dengan cepat dan merekomendasikan langkah sesuai dengan kebutuhan individual. Bukan hanya peserta didik mana yang diberi remedial, mana yang diberi pengayaan, melainkan materi sesuai dengan kebutuhan individual mereka.
Dengan demikian peserta didik yang lebih cepat memahami materi tidak merasa bosan dan dihambat oleh kecepatan peserta didik lain di kelasnya. Sementara peserta didik yang memerlukan remedial mendapatkan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya, sehingga terus berkembang sesuai dengan kapasitas perkembangannya.
Ini menunjukkan bahwa integrasi AI dalam pengajaran sangat membantu guru dalam memberi sentuhan pembelajaran yang individual pada masing-masing peserta didik. AI dapat membantu guru dalam mewujudkan implementasi pendekatan individual dalam pendidikan dan pengajaran.
Oleh karena itu, guru-guru harus mengenal fitur-fiturnya, belajar menggunakannya. AI akan menjadi alat bantu atau asisten guru yang sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar. Dan semua peserta didik dapat dapat bertumbuh sesuai dengan potensi mereka masing-masing.
Foto: Artificial Intelligence Center