Depoedu.com-Anda bisa mencoba sendiri. Seberapa anda dikenali oleh mesin pencari. Coba ketik nama anda di google misalnya, ada informasi apa saja yang muncul dari sana. Di antara banyak informasi yang muncul itu, silakan diidentifikasi, berapa banyak yang menunjukkan kualitas anda.
Personal Branding untuk mahasiswa dan atau pelajar, adalah proses untuk menunjukkan kualitas kepada dunia, dengan menggunakan semua media yang memungkinkan untuk itu.
Saat ini dengan berbagai macam kemudahan teknologi dan begitu banyak media yang bisa digunakan, rasanya tidak mustahil jika ada banyak informasi mengenai kualitas diri anda di dunia digital.
Pada tulisan tentang kualitas dasar yang minimal dimiliki oleh mahasiswa dan atau pelajar yang tayang di media ini, kita seharusnya sudah memiliki sedikit petunjuk mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk meninggalkan sebanyak mungkin jejak digital mengenai kualitas yang kita miliki di dunia digital.
Tulisan ini, sekedar memberi beberapa petunjuk mengenai bagaimana kualitas-kualitas yang setiap saat kita perjuangkan itu, diketahui oleh lebih banyak orang melalui jejak digital yang kita tinggalkan. Tentu saja syaratnya adalah lakukan itu secara konsisten, sesering mungkin.
Konsistensi dan intensitas ini tentu sangat bermanfaat untuk membuat kita lebih mudah ditemukan ketika dicari. Ini algoritma dasar yang dipakai oleh mesin pencari. Jumlah dan intensitas biasanya menjadikan kita menempati urutan teratas dalam pencarian.
Pertama: Pengetahuan (Knowledge)
Membuat orang-orang mengetahui apa saja pengetahuan yang kita miliki seharusnya tidak sulit. Mulai dengan menulis artikel untuk berbagai media. Banyak yang bisa diakses secara gratis. Kompasiana misalnya.
Artikel-artikel seperti apa saja? Misalnya tentang mata kuliah atau mata pelajaran yang dipelajari hari ini. Apalagi jika artikelmu memasukkan unsur-unsur Taksonomi Bloom.
Lainnya misalnya bacalah banyak buku, kemudian ambil kutipan-kutipan yang bagus kemudian posting itu secara berkala, lebih menarik jika sertakan judul buku, halaman, penulis dan atau informasi lain yang relevan.
Jika pengetahuan adalah salah satu kualitas maka tunjukkan kepada dunia bahwa anda memiliki banyak hal yang dikuasai secara mendalam. Bahkan jika itu hanya sekedar status pada WA atau FB, lakukan itu secara konsisten. Posting hal baik setiap hari ke FB. Setidaknya, ketika dicari, hanya hal-hal baik yang orang lain temukan terkait diri anda.
Baca juga : Tayangan Kekerasan dan Etika Bermedia Sosial
Tunjukkan bahwa pengetahuan itu mengubah hidup anda menjadi lebih baik. Bagikan itu dengan niat baik agar orang lain memperoleh manfaat dari pengetahuan yang kita miliki.
Kedua: Keterampilan (Skills and Abilities)
Tidak hanya pengetahuan, keterampilan dan kebisaan juga menunjukkan kualitas yang kita miliki. Tambahkanlah terus keterampilan dan kebisaan baru setiap hari dan umumkan kepada dunia bahwa kita bisa dan terampil dalam banyak hal baik.
Jadikan kebisaan anda menjadi keterampilan. Bisa sesuatu sudah baik. Lebih baik lagi jika anda terampil atas kebisaan anda.
Jika anda bisa menyanyi, latihlah hingga terampil. Umumkan kepada dunia bahwa anda bisa sesuatu. Terutama kebisaan atau keterampilan untuk bertahan hidup.
Jika bisa memasak, posting proses dan hasil masakan anda. Minta orang lain memberi testimoni atas rasa masakan anda, ini salah satu contoh.
Jika bisa ngedit video, posting hasil editan anda. Berlatihlah untuk mengedit dan edit sebanyak-banyaknya video, posting itu secara berkala. Jadikan itu portofolio anda.
Mulailah dari keterampilan-keterampilan untuk bertahan hidup di dunia modern saat ini. Memasak, merias diri, reparasi perangkat elektronik, berenang, beladiri, musik, mengemudi, adalah sedikit dari begitu banyak keterampilan yang sebaiknya dimiliki.
Lebih baik lagi jika kebisaan dan keterampilan yang anda miliki, kemudian menjadi passion anda. Hobi yang bisa menjadi penghasilan tambahan anda.
Ketiga: Leadership and Social Skills
Ikutlah kegiatan-kegiatan ekstrakurikuler di sekolah atau kampus. Bangun jaringan dengan semakin banyak orang. Ketika bertemu orang-orang baru, atau terlibat dalam kegiatan-kegiatan tertentu, posting-lah.
Sampaikan inspirasi apa saja yang telah diperoleh dari kegiatan-kegiatan tertentu. Mintalah izin dan berfoto dengan tokoh-tokoh terkenal yang terlibat dalam kegiatan anda. Kisahkan inspirasi apa yang ada dapatkan.
Ambillah secara sengaja, video anda saat diskusi, tunjukkan argumentasi anda yang sistematis dengan dalil-dalil yang kuat. Posting-lah foto-foto kegiatan luar kelas. Narasikan se-informatif mungkin kegiatan tersebut.
Baca juga : Gelar Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila: Mewujudkan Persaudaraan Sejati
Nama lain dari Leadership and Social Skills adalah, kerjasama team, tanggung jawab, pengambilan keputusan, fokus pada solusi, kemampuan menyampaikan argumentasi secara runtut dengan dasar-dasar fakta dan data yang kuat, kemampuan dan kesediaan untuk mendengarkan orang lain.
Tidak hanya itu, kepemimpinan juga memiliki nama lain kesediaan untuk bekerja sama dengan mereka yang berbeda, kepekaan terhadap nilai-nilai bersama di dalam masyarakat, patuh dan taat pada semua pranata sosial dan sederet kualitas hidup lainnya.
Keempat: Experiences and Creativities
Apapun yang terjadi tadi, kemarin, yang telah lewat adalah pengalaman. Ada pengalaman berharga, ada lainnya yang biasa-biasa saja. Bukan kejadiannya yang penting. Yang berharga adalah pemaknaan atas setiap peristiwa itu.
Bagi orang lain, sebuah peristiwa bisa saja biasa-biasa saja dalam pemaknaan mereka. Karena itu, yang paling penting adalah makna apa yang anda ambil atas sebuah peristiwa.
Tidak harus yang anda alami sendiri. Memaknai pengalaman orang lain pun adalah sebuah kualitas diri. Apalagi yang dialami sendiri.
Dalam point kualitas keempat ini; pengalaman disandingkan dengan kreativitas adalah untuk menunjukkan bahwa sebuah peristiwa atau kejadian, memiliki daya pesan yang tidak terbatas.
Pengalaman tidak bisa dimonopoli dan diklaim sebagai milik pribadi, bahkan dari sebuah peristiwa yang teramat sangat privat. Seburuk apapun kejadian bisa saja meninggalkan banyak pesan positif tergantung kreativitas sudut pandang untuk memaknainya.
Pengalaman menjadi sebuah kualitas hidup apabila setiap kejadian dimaknai sebagai pengalaman untuk tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik. Lebih baik buat diri sendiri dan juga orang lain. Pesan baik seperti ini sangat layak disampaikan kepada dunia.
Membangun sebuah brand pribadi tidak boleh dilakukan untuk sekedar pamer atau demi kesombongan diri. Personal Branding adalah proses mambangun sekaligus meyebarkan kualitas diri.
Personal branding bukan semata-mata untuk mendapatkan perhatian berupa reputasi dari orang lain. Personal Branding adalah cara untuk mengucapkan rasa syukur dan mengapresiasi diri atas pencapaian-pencapaian yang mungkin kecil dan sederhana.
Personal Branding semata-mata dilakukan sebagai bagian dari menyebar sebanyak mungkin energi positif ke alam semesta. Dan karena energi adalah kekal, maka bisa saja energi baik itu akan kembali kepada anda berkali kali lipat baiknya.
Foto: Depositphotos
Tulisan ini pernah tayamg di eposdigi.com, ditayangkan kembali atas izin penulis.