Depoedu.com – Keluarga adalah salah satu wadah yang berperan penting dalam membentuk karakteristik anak dalam proses tumbuh dan kembangnya. Proses pembentukan identitas pada anak bukanlah hal yang mudah, maka dari itu sebagai orang tua kita seharusnya lebih peka terhadap apa yang menjadi kebutuhan anak dalam hal proses tumbuh kembangnya.
Keluarga dipandang sebagai lingkungan paling dasar dan awal anak memperoleh pendidikan. Dalam lingkungan keluarga anak akan belajar tentang bagaimana berkomunikasi, berinteraksi, bersikap, dan berperilaku.
Dalam hal pembentukan karakteristik atau kepribadian anak, orang tua dianggap paling berperan penting, karena orang tua dianggap sebagai orang yang paling dekat dengan anak, dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan anak.
Maka di sinilah orang tua memainkan peran penting mereka untuk mendidik, dan menggiring, serta membentuk anak-anak mereka menjadi pribadi yang baik.
Untuk membentuk identitas anak yang baik, diperlukan komunikasi dalam keluarga, karena dengan melalui pembicaraan yang baik dan positif, seorang anak merasa mendapatkan bimbingan yang dia perlukan.
Baca Juga: Kenapa Sampah Tidak Dibakar Saja?
Dan sebaliknya, kurangnya interaksi atau komunikasi antara orang tua dan anak, akan berdampak negatif terhadap perkembangan emosi dan psikologi anak.
Ketika anak jarang diajak ngobrol oleh orang tuanya, anak akan cenderung merasakan kekosongan dalam dirinya, merasa tidak diperhatikan, sehingga membentuk anak menjadi pribadi yang kurang berempati dan cuek terhadap lingkungan sekitarnya, baik itu orang tua, maupun orang-orang di sekitarnya.
Perkembangan seorang anak juga tergantung lingkungan di sekitarnya, lingkungan yang baik akan membawa dampak yang positif dalam perkembangan anak, dan lingkungan kurang baik membawa dampak buruk dalam proses berkembangnya anak.
Seperti yang kita bahas dari atas, bahwa lingkungan keluarga terutama orang tua sangat berperan penting dalam pembentukan perilaku atau kepribadian anak. Maka orang tua perlu menerapkan sikap konsisten dalam diri anak sedini mungkin, agar anak tidak terpengaruh dengan hal-hal yang berbau negatif di lingkungan di manapun dia berada. Anak harus dibiasakan untuk konsisten dengan setiap apa yang telah disepakati bersama, maupun sesuatu yang telah dijalankan atau dikerjakan.
Semisalnya, orang tua dan anak melakukan kesepakatan terkait waktu penggunaan gadget anak setiap hari. Maka orang tua di sini harus bersikap tegas ketika anak menyalahi aturan yang telah disepakati, orang tua harus memberikan hukuman, (artinya hukuman dalam konteks yang masih wajar dan edukatif, serta bisa memberikan efek jera terhadap anak).
Baca Juga: Dari Dinding-Dinding Absurd
Contoh, seharusnya di jam 18:00 malam ke atas anak tidak boleh menggunakan gadget lagi, tetapi anak ketahuan masih bermain game di jam yang telah disepakati, maka orang tua harus memberikan anak hukuman seperti tidak bermain gadget sesuai waktu yang disepakati setiap harinya dan diganti dengan membaca buku yang direkomendasikan oleh orang tua.
Selain bertanggung jawab dalam pembentukan perilaku atau karakteristik anak, orang tua juga berperan untuk memastikan bahwa anaknya sehat dan aman.
Orang tua harus memastikan anak terhindar dari makanan yang mengandung obat-obatan terlarang (narkoba), minuman beralkohol dan makan dan minuman lainnya yang tidak baik bagi kesehatan tubuh anaknya.
Selain itu orang tua juga perlu memastikan keamanan anaknya dalam hal pergaulan di luar lingkungan keluarga, seperti pergaulan dengan teman sebayanya. Jangan sampai anak mengalami pelecehan, perundungan, dan hal-hal buruk lainnya yang bisa merusak mental si anak.
Sebagai orang tua kita perlu peka terhadap situasi yang dibutuhkan oleh anak-anak kita, maka dari itu orang tua diharapkan untuk melakukan beberapa tindakan berikut ini untuk lebih mudah mengarahkan anak dalam proses pembentukan identitasnya menjadi pribadi yang baik dan bertanggung jawab:
Pertama, Orang tua harus memiliki sikap mendukung anaknya dalam menentukan pilihan apa yang diinginkan si anak. Dalam proses tersebut orang tua tetap memiliki peran untuk memberikan batasan terhadap pilihan si anak (dalam hal bahwa batasan tersebut masih terkesan wajar), orang tua harus menjelaskan alasan kenapa anak harus diberikan batasan. dengan demikian anak bisa memahami, sehingga komunikasi antara anak dan orang tua tetap terjalin baik.
Kedua, Orang tua harus memiliki sikap yang konsisten. Dalam lingkungan keluarga orang tua dianggap sebagai figur yang baik oleh anak, anak akan cenderung mengikuti setiap perilaku atau tindakan yang dilakukan oleh si orang tua, maka dari itu orang tua diharapkan berperilaku sebaik dan sekonsisten mungkin agar dapat menjadi cerminan yang baik dalam proses pembentukan karakteristik dan kepribadian si anak (pembentukan identitas yang bertanggung jawab).
Ketiga, Orang tua tidak boleh membandingkan anak yang satunya dengan anak lain, ataupun dengan anak-anak di sekitarnya. Hal itu akan membunuh mental anak, anak akan merasa rendah diri, kurang percaya diri, dan menyebabkan anak menutup dirinya dari dunia luar, dan menutup jaringan interaksi dengan orang tua maupun orang-orang di sekitarnya.
Oleh sebab itu peran keluarga dalam membentuk identitas anak tidak dapat diabaikan. Keluarga harus menjadi panutan yang baik serta menciptakan lingkungan sehat untuk perkembangan anak. Pentingnya keluarga dalam pembentukan identitas anak adalah langkah menuju perkembangan yang sehat, maka kita perlu mempertahankan kehidupan yang nyaman, bahagia, serta komunikasi yang baik untuk perkembangan anak.
Foto: Nakita.id
Tulisan ini pernah dipublikasikan di Eposdigi.com. Diterbitkan kembali di Depoedu.com atas izin penulis