Empat Strategi Memilih Sekolah untuk Anak

Family Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com – Tahun ajaran 2019-2020 sebentar lagi akan dimulai. Orangtua, khususnya mereka yang memiliki anak berusia 7 atau 6 di tahun mendatang mulai berpikir untuk  memberikan yang terbaik bagi anak dalam menemukan sekolah yang tepat. Beberapa sekolah terlihat sudah mulai membagikan brosur pendaftaran sekolah untuk tahun ajaran baru. Artinya, baik siswa maupun orang tua telah mulai merencanakan kelanjutan sekolah berikutnya. Masing-masing lembaga pendidikan mempunyai keunggulan tersendiri. Ada banyak faktor yang mempengaruhinya.

 Sebelum memulai memilih sekolah, perlu digaris bawahi bahwa faktor utama yang menentukan keberhasilan anak didik dalam belajar ada pada dirinya sendiri. Seberapa jauh perjuangannya dalam menuntut ilmu. Berbicara keberhasilan belajaranak , ini tidak terlepas dari kerajinan dan kedisiplinan anak tersebut dalam belajar. Adapun sekolah yang baik adalah faktor kedua yang menunjang keberhasilannya. Sederhananya, anak didik yang berada di daerah terpencil dengan kesungguhan belajar yang luar biasa dapat lebih unggul dari anak didik perkotaan dengan sarana dan prasarana pendidikan yang lengkap namun malas belajar. Dalam memilih sekolah anak, ada empat hal yang harus dipertimbangkan orangtua sebagai berikut :

Faktor dalam diri anak

Umur anak. Hindari memasukkan anak ke sekolah saat masih balita. Karena sebelum anak berusia 7 tahun, otaknya belum matang dan belum mampu belajar calistung. Jadi, tak perlu buru-buru memasukkan anak ke sekolah. Potensi anak. Bila anak memiliki bakat di bidang olahraga, usahakan dia masuk sekolah yang memiliki kegiatan olahraga. Agar bakatnya bisa tersalurkan.

 Tahapan perkembangan anak

Anak belajar bersosialisasi. Sekolah adalah tempat anak bergaul, jadi sedini mungkin ajari ia untuk bersosialisasi. Caranya, ajak anak untuk bersama teman sebayanya sebelum masuk usia sekolah. Anak harus dibimbing untuk mengikuti aturan sekolah. Terlalu memanjakan anak, hingga membuatnya melanggar aturan sekolah adalah hal tidak baik. Anak harus dibiasakan untuk mengikuti aturan, agar terbebas dari perilaku egois yang bisa merugikan dirinya.

Mengembangkan kecerdasan emosi anak. Tiap anak memiliki kecerdasan berbeda-beda, juga cara belajar yang berbeda. Temukan cara belajar paling efektif pada anak. Bisa itu melalui visual, audio atau kinestetik.

Mengenalkan anak pada olahraga dan seni. Anak harus sering menggerakkan tubuhnya, agar otaknya bisa berkembang. Olahraga dan seni harus dikenalkan padanya sedini mungkin.

Melibatkan anak dalam mengambil keputusan     

Melibatkan pilihan anak dalam mengambil keputusan sekolah mana yang diinginkan akan membantunya untuk lebih bijak. Jangan sampai hanya keinginan untuk memenuhi ego orang tua, membuatmu melupakan kepentingan anak. Cari tahu apa yang menjadi preferensi anak, apa saja yang ia sukai. Dan arahkan ia untuk mendapatkan yang ia inginkan. Yang sering terjadi, orang tua mendewakan gengsi agar dipandang lebih dan mengorbankan kepentingan anak. Melibatkan anak dalam memilih sekolah juga akan membantunya untu merasa memiliki masa depannya. Jangan jadikan anak sebagai objek ego dan alat pemuas ego orang tua. Anak juga memiliki masa depan atas pilihannya sendiri, bukan untuk memenuhi mimpi dan ambisi orang tua.

Lokasi Belajar anak.

Lokasi belajar anak juga harus dipertimbangkan. Pikirkan jarak sekolah dengan rumah, terutama kondisi jalan yang macet. Hal ini juga bisa meminimalisir kemungkinan anak menjadi stres karena takut terlambat masuk kelas atau anak kecapekan karena jarak rumah ke sekolah yang sangat jauh.  (Foto:parents.com)

0 0 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments