Kurikulum Merdeka Akan Diganti Dengan Kurikulum Baru? Ini Kata Kemendibud

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) membantah khabar yang beredar bahwa Kurikulum Merdeka yang diberlakukan secara bertahap sejak tahun 2020 akan diganti menjadi Kurikulum Nasional.

“Informasi bahwa Kurikulum Nasional akan menggantikan Kurikulum Merdeka adalah informasi yang tidak benar,” kata Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbud Ristek Anindito Aditomo, seperti dilansir dari laman CNN Indonesia. 

Yang sebenarnya kata Nino, Kemendikbud Ristek justru tengah merumuskan kebijakan tentang Penerapan Kurikulum Merdeka secara nasional. Jadi bukan mengganti Kurikulum Merdeka dengan kurikulum baru yang bernama Kurikulum Nasional.

Rencananya Kurikulum Merdeka akan disahkan menjadi kurikulum yang berlaku secara nasional, pada bulan Maret 2024 yang akan datang. Hal ini disampaikan oleh Pengembang Ahli Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud Ristek Taufik Damarjati. 

Baca juga : Indonesia Memerlukan Wirausahawan Untuk Mencapai Target Menjadi Negara Maju. Praktik Pendidikan Perlu Ditinjau Ulang

“Bulan Maret yang akan datang insyaAllah Kurikulum Merdeka akan berlaku secara nasional. Awalnya direncanakan untuk diluncurkan pada bulan Februari 2024 ini, namun Kemendikbud masih meminta masukan dari banyak pihak, maka peluncurannya ditunda.” jelas Taufiq. 

Faktor penyebab penundaan menurut Taufiq, juga karena pemberlakuan Kurikulum Merdeka secara nasional ini juga harus meminta persetujuan dari Presiden terlebih dahulu, karena regulasi ini akan berdampak secara nasional.  

Peluncuran Kurikulum Merdeka secara nasional ini merupakan bagian dari proses yang panjang, dimulai dengan evaluasi Kurikulum 2013, dilanjutkan dengan penyusunan prototipe Kurikulum Merdeka pada tahun 2020. 

Prototipe tersebut diuji coba pada tahun 2021 di sekitar 3000 sekolah di seluruh Indonesia termasuk di daerah-daerah terpencil. Ketika itu, Kurikulum Merdeka ditawarkan sebagai opsi bagi sekolah yang ingin mulai melakukan transformasi, agar pembelajaran lebih berpusat pada murid. 

Baca juga : Mayoritas Anak Indonesia ‘Kecepatan’ Terpapar Konten Media Sosial. Pemerintah Perlu Memperhatikan Isu Ini

Opsi menerapkan Kurikulum Merdeka sebagai upaya untuk mendorong proses transformasi pembelajaran yang berpusat pada murid tersebut, dipilih secara bebas oleh sekolah yang sudah merasa siap. Jadi tidak diwajibkan seperti pemberlakuan kurikulum-kurikulum sebelumnya. 

Meskipun proses transisi-nya sudah panjang, namun hingga tahun ajaran 2023/2024 ini masih ada sekolah yang belum menerapkan Kurikulum Merdeka. Bagi sekolah yang baru mulai menerapkan Kurikulum Merdeka pada Maret 2024 tersebut, menurut Taufiq Damarjati, akan diberi waktu untuk melakukan proses transisi. 

Dengan inovasi lain yang menyertai, seperti kehadiran Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak di seluruh pelosok tanah air, mudah-mudahan pemberlakuan Kurikulum Merdeka secara nasional, sungguh bisa mendorong proses transformasi belajar, yang menempatkan murid sebagai pusat dari proses belajar tersebut sungguh-sungguh berhasil. 

Foto: sahabat guru

5 2 votes
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments