Depoedu.com-Kepala Sekolah dan Madrasah Muhammadiyah region 1 yang mencakup Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Jambi dan Bangka Belitung, mengikuti Pendidikan Khusus Kepala Sekolah/Madrasah (Diksuspala) yang acaranya diselenggarakan di Metro Lampung sejak Kamis (25/4) dan ditutup hari ini, Ahad (28/4).
Kegiatan ini diikuti oleh 219 Kepala Sekolah/Madrasah di wilayah region 1. Acara pembukaan dihadiri oleh Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti. Hadir pada kesempatan tersebut Ketua Majelis Dikdasmen PNF PP Muhammadiyah Didik Suhardi. Hadir juga Ketua Tim Penjamin Mutu Nasional, Pahri dan pejabat Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung.
Dalam sambutannya, Didik Suhardi menegaskan pentingnya transformasi mindset agar Kepala Sekolah dalam mengelola sekolah tidak hanya berdasarkan pada keikhlasan semata.
“Di zaman modern sekarang ini, mengelola satuan pendidikan tidak cukup hanya dengan niat ikhlas tetapi harus dilakukan secara profesional. Oleh karena itu, harus dilakukan terlebih dahulu, transformasi mindset,” tutur Didik dalam sambutan pembukaannya.
Baca juga : “Yang Terbaik Untuk Anak”; Antara Ego Orang Tua Atau Kebutuhan Anak?
Didik juga menegaskan pentingnya para kepala sekolah dan guru di lingkungan Muhammadiyah mengupayakan semangat pembelajaran holistik-integratif yang telah dimulai sejak awal perintisan pendidikan Muhammadiyah oleh Kiai Ahmad Dahlan.
“Kiai Ahmad Dahlan sejak dari awal telah mengupayakan terlaksananya konsep [pendidikan holistik-integratif, namun selama ini Sekolah Muhammadiyah belum dapat melaksanakannya secara konsisten dan utuh. Karena komitmen kita masih kurang dan SDM juga masih kurang,” kata Didik.
Selanjutnya, Ketua Tim Penjamin Mutu Pahri, dalam sambutannya melaporkan bahwa jumlah peserta Diksuspala Region I ini sesuai dengan target, karena dihadiri oleh 219 peserta dari Sumbagsel. Kata Pahri, ini sesuai dengan target dari Ketua Majelis Dikdasmen PNF.
Pahri mengharapkan partisipasi aktif para peserta dalam pelatihan dan yang paling penting adalah bagaimana pengetahuan dan keterampilan yang dilatihkan dapat diimplementasikan setelah kembali ke sekolah masing-masing. Kata Pahri, implementasi adalah salah satu kunci yang penting.
Baca juga : Peringkat 50 Universitas Terbaik Di Kawasan Timur Indonesia Versi UniRank Tahun 2024
Oleh karena itu, Pahri berharap, Diksuspala dapat meningkatkan kualitas Sekolah/Madrasah Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Lebih dari itu, ia juga mengharapkan terjadi peningkatan jumlah murid 50 persen dalam satu tahun ke depan. Saat ini jumlah murid Sekolah/Madrasah Muhammadiyah baru mencapai 1 juta murid.
Kegiatan Diksuspala yang pertama tahun ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Ahmad Dahlan (MuAd) Metro Lampung. SMP MuAd adalah sekolah yang berkembang sangat pesat, meskipun baru didirikan 9 tahun yang lalu.
Rencananya, kegiatan Diksuspala akan digelar juga di 25 region lainnya di seluruh Indonesia dengan target, diikuti oleh seluruh kepala sekolah di lingkungan sekolah/madrasah di lingkungan Muhammadiyah.
Foto: Media MU