Yoga Menjadi Kurikulum Sekolah di Kosovo

EDU Talk
Sebarkan Artikel Ini:

Depoedu.com-Sebuah sekolah di Republik Kosovo, tepatnya di distrik Pristina, memberikan kelas yoga pada murid kelas 6 dan kelas 8. Nama sekolahnya Xhemail Mustafa. Di sekolah ini pelajaran yoga  tidak berdiri sendiri, sebagai mata pelajaran, melainkan menjadi bagian dari mata pelajaran seni.

Latihan yoga di sekolah ini diberikan dua kali dalam seminggu. Para murid yang mengikuti berusia 11 hingga 15 tahun. Kelas yoga tersebut berlangsung di ruangan yang sama dengan ruangan belajar mereka sehari-hari. Pada waktu kelas yoga, meja-meja dipinggirkan dan hanya ada matras yang dijejer rapi di lantai. 

Menurut penuturan guru yoga Flaka Baliu, seperti dilaporkan oleh VOA, tahun ini adalah tahun kedua pelajaran yoga diselenggarakan. Menurut pengamatan Flaka, dibandingkan tahun sebelumnya, tahun ini kelas yoga di sekolah ini, menunjukkan kemajuan yang menggembirakan. 

“Tujuan kelas ini adalah agar anak mengetahui hal dasar dari yoga untuk kesejahteraan anak. Saya memberikan panduan latihan bagi anak-anak untuk memperoleh kesehatan mereka, baik kesehatan jiwa, emosi, maupun kesehatan fisik,” tutur Flaka pada VOA. 

“Pada tahun pertama, sebagai hal yang sama sekali baru, mereka tidak terlalu mengerti. Namun seiring berjalannya waktu, mereka mengalami apa yang kami lakukan dan apa yang dapat mereka manfaatkan dalam kehidupan mereka sehari-hari,” lanjut Flaka. 

Baca juga : Muhammadiyah Mengupayakan Transformasi Mindset Kepala Sekolah, Untuk Peningkatan Mutu Sekolah Muhammadiyah

Ternyata, lanjut Flaka, latihan yoga memberikan hasil yang positif. Murid-murid merasa memperoleh manfaat dan meminta agar kelas yoga diselenggarakan kembali. Mereka ternyata menerima yoga karena latihan-latihannya memberikan relaksasi dan pemulihan energi. Mereka menjadi lebih tenang pada hari-hari sibuk sekolah mereka. 

Latihan-latihan yoga yang mereka alami, termasuk latihan mengontrol pernafasan, dapat digunakan para murid untuk menenangkan diri ketika menghadapi tantangan mereka sehari-hari saat ini. 

VOA mengutip pendapat dua orang murid sekolah Xhemail Mustafa, Uliks Fetahu (15 tahun) dan Bardha Salihu (14 tahun) yang menyatakan latihan yoga berdampak positif pada pertumbuhan mereka. 

Uliks Fetahu misalnya menyatakan,” Yoga telah banyak membantu menenangkan saya, saya merasa tenang ketika melakukan latihan yoga. Ini juga membantu saya dalam belajar di sekolah.”

Bardha Salihu, murid lainya menyatakan yoga sangat menarik dan menenangkan. “Kami telah mempraktikkan yoga untuk beberapa waktu dan itu telah banyak membantu kami, terutama ketika kami menghadapi masalah, kami merasa lebih tenang.” 

Kepada VOA, kepala sekolah Xhemal Mustafa Shpresa Shala, menjelaskan awal mula yoga menjadi menjadi bagian kurikulum yang harus dipelajari para murid. Kata Shpresa, ide ini pertama kali diusulkan oleh murid dan disetujui oleh semua murid, pada saat pandemi. 

Baca juga : “Yang Terbaik Untuk Anak”; Antara Ego Orang Tua Atau Kebutuhan Anak?

“Dalam kurikulum Kosovo, 10 persen mata pelajaran dapat dipilih oleh murid dan orang tua. Selama pandemi, untuk menanggapi usul dari beberapa  murid dan mempertimbangkan dampak yoga pada kesehatan mental murid, kami menyetujui usul yang kemudian disetujui oleh 100 persen murid,  menjadikan yoga menjadi kurikulum,” jelas Kepala sekolah. 

“Tahun ini kelas yoga sudah dipelajari tahun kedua di sekolah kami. Kelas Yoga masuk dalam mata pelajaran musik. Meskipun demikian, para murid melaporkan manfaatnya dalam berbagai bidang studi yang lain,” lanjut Shpresa. 

Tentang manfaat yoga bagi murid, Shpresa menambahkan, latihan-latihan yoga sangat bermanfaat dalam mengatasi stres pada saat ujian. Para murid menerapkan teknik yang dipelajari di yoga terutama teknik pernafasan untuk menangani stres selama ujian. Oleh karena itu, tingkat stres murid berkurang. 

Selain itu, kata Shpresa, latihan yoga juga mencegah munculnya masalah kesehatan fisik akibat penggunaan teknologi dan komputer. “Yoga dapat mencegah munculnya masalah kesehatan fisik akibat penggunaan teknologi secara berlebihan.” 

Kata Shpresa, saat ini di distrik Pristina suda ada dua sekolah yang menyediakan kelas yoga dalam kurikulumnya. Menurutnya, akan ada lebih banyak sekolah lagi yang akan mengikuti langkah sekolah mereka. 

Kita di Indonesia, belajar apa dari kebijakan ini? 

Foto: Okezone Health

5 1 vote
Article Rating
Sebarkan Artikel Ini:
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments